Lonjakan Saham Tesla dan Nvidia Angkat Indeks Nasdaq pada 2023

Saham teknologi masih belum pulih dari tekanan pada 2022. Namun, pada Jumat, 2 Juni 2023, indeks Nasdaq 2 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jun 2023, 15:53 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2023, 15:53 WIB
Wall Street
Saham-saham teknologi masih belum pulih sepenuhnya dari 2022 yang cenderung koreksi. Akan tetapi, saham teknologi beri keuntungan kepada investor di tengah aksi jual. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham teknologi masih belum pulih sepenuhnya dari 2022 yang cenderung koreksi. Akan tetapi, saham teknologi beri keuntungan kepada investor di tengah aksi jual.

Mengutip CNBC, indeks Nasdaq naik 2 persen dan akhiri reli mingguan keenam berturut-turut untuk indeks Nasdaq. Ini bentangan terpanjang sejak Januari 2020, sebelum pandemi COVID-19 melanda Amerika Serikat.

Secara keseluruhan, saham mendapatkan dorongan besar pada Jumat, 2 Juni 2023 setelah laporan pekerjaan yang kuat pada Mei dan pengesahan tagihan plafon utang AS untuk hindari gagal bayar. Presiden AS Joe Biden masih harus menandatangani RUU tersebut.

Sementara kenaikan saham pada pekan lalu didorong laporan laba Nvidia dan lonjakan optimisme seputar permintaan akan teknologi yang mendukung beban kerja kecerdasan buatan. Sementara itu, pekan ini belum ada kabar signifikan untuk saham teknologi kapitalisasi besar. Namun, saham teknologi dinilai ada momen untuk menguat.

Di antara perusahaan di indeks Nasdaq yang paling berharga, saham Tesla memimpin dengan naik 11 persen pada pekan ini. Saham produsen kendaraan listrik ini melonjak 74 persen pada 2023 setelah merosot pada 2022.

Saham Tesla dan Nvidia yang naik 169 persen pada 2023 telah membantu mengangkat indeks Nasdaq hingga 27 persen pada 2023, jauh melampaui indeks S&P 500 dan Dow Jones.

Setelah raih kenaikan tertinggi pada akhir 2021, indeks Nasdaq anjlok 33 persen pada 2022, penurunan tertajam sejak krisis keuangan, di tengah kekhawatiran seputar inflasi dan kenaikan suku bunga. Indeks masih sekitar 18 persen dari level tertinggi sepanjang masa.

 


Sentimen Lain yang Pengaruhi Pasar

Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

“Saya fokus pada teknologi kapitalisasi besar di sini dan juga semikonduktor. Perdagangan (saham berkaitan-red) AI benar-benar fenomenal,” ujar Vice President of Options Simpler Trading, Danielle Shay.

Di sisi lain, sentimen lainnya sejumlah laporan laba masih memberikan dorongan. Sementara itu, saham MongoDB, pengembangan database berbasis cloud melonjak 33 persen selama sepekan. Perseroan juga melaporkan laba dan pendapatan yang melampaui perkiraan analis dan menaikkan panduan untuk tahun fiskal 2024.

Pada rilis laporan keuangan, CEO MongoDB, Dev ittycheria menuturkan, produk perusahaannya mengalami peningatan penggunaan karena klien mencari efisiensi dan memangkas biaya.

“Jelas pelanggan terus meneliti investasi teknologi mereka dan harus memutuskan teknologi mana yang harus dimiliki, bukan sekadar bagus untuk dimiliki,” ujar dia.

Vendor keamanan siber SentinelOne dan pengembang perangkat lunak PagerDuty mengalami sisi lain dari persamaan.


Penutupan Wall Street pada 2 Juni 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak melesat pada perdagangan Jumat, 2 Juni 2023. Indeks Dow Jones mencatat kinerja terbaik sejak Januari seiring pelaku pasar menyambut baik laporan pekerjaan yang kuat dan pengesahan plafon utang yang mencegah gagal bayar utang.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (3/6/2023), indeks Dow Jones melonjak 701,19 poin atau 2,12 persen ke posisi 33.762,76. Indeks S&P 500 mendaki 1,45 persen ke posisi 4.282,37. Indeks Nasdaq melesat 1,07 persen ke posisi 13.240,77 mencapai level tertinggi sejak April 2022 selama sesi tersebut.

Dengan kenaikan indeks saham pada Jumat pekan ini, indeks S&P 500 dan Nasdaq menyelesaikan kinerja sepekan yang singkat dengan masing-masing naik 1,8 persen dan 2 persen.

Indeks Dow Jones juga bertambah 2 persen pada pekan ini. Indeks Nasdaq membukukan kenaikan selama enam minggu berturut-turut, yang tidak terlihat sejak 2020.

Data nonfarm payrolls tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Mei dengan naik 339.000. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi kenaikan 190.000 relatif sederhana. Kenaikan tersebut menandai 29 bulan berturut-turut pertumbuhan pekerjaan positif.

Baru-baru ini, data ketenagakerjaan yang kuat telah menekan saham dengan anggapan akan membuat the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga.

Namun, data ekonomi pada Jumat juga menunjukkan pendapatan per jam rata-rata naik kurang dari perkiraan ekonom dari tahun ke tahun, sementara tingkat pengangguran lebih tinggi dari yang diperkirakan.


Meredanya Sentimen Plafon Utang AS

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Chief Equity Strategist US Bank Wealth Management, Terry Sandven menuturkan, dua poin data tersebut telah memberi investor harapan kalau the Fed dapat hentikan kebijakan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini.

“Jelas di sisi bullish, ada tanda-tanda inflasi mulai berkurang, spekulasi the Fed sementara hentikan kenaikan suku bunga, meningkatkan kemungkinan soft landing,” ujar dia.

Meredanya kekhawatiran seputar plafon utang Amerika Serikat juga membantu sentimen di pasar. Senat mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk menaikkan plafon utang Kamis malam, mengirimkan RUU ke meja Presiden AS Joe Biden. Itu terjadi setelah DPR mengesahkan the Fiscal Responsibility Act pada Rabu pekan ini, hanya beberapa hari sebelum batas waktu 5 Juni yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

Di sisi lain, saham Lululemon melonjak lebih dari 11 persen seiring kinerja hasil yang kuat dan peningkatan panduan. Sementara saham MongoDB melonjak 28 persen karena prediksi.

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya