Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Kamis, (15/6/2023).
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG kembali ditutup melemah 0,3 persen ke posisi 6.699 pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Juni 2023 dan masih didominasi volume penjualan. Akan tetapi, penutupan IHSG masih mampu berada di atas moving average (MA) 20 harian.
Baca Juga
“Saat ini, posisi IHSG berada pada bagian dari wave iv dari wave (iii). Hal itu berarti IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang area 6.645-6.664 selama belum mampu break 6.744 sebagai resistancenya,” ujar dia.
Advertisement
Setelah koreksi selesai, Herditya menuturkan, IHSG berpeluang menguat kembali ke rentang 6.764-6.819.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.578,6.562 dan level resistance 6.772,6.820.
Sementara itu, dalam riset BNI Sekuritas menyebutkan trend bearish, selama di bawah 6.815. IHSG closing di level 6.719, di atas 5- day Moving Average (6.684).
Indikator MACD bearish, stochastic overbought, candle long legged doji. Investor asing mencatatkan Net Foreign Sell sebesar Rp 702,96 miliar. Dalam sepekan, tercatat aksi jual investor asing sebesar Rp 1,45 triliun dan aksi beli investor asing Rp 19,62 triliun (ytd).
“Level resistance berada 6.719/6.767 dengan support 6.675/6.562,” ujar Retail Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Mitra Pinastika Mustika Tbk (MPMX).
Sedangkan BNI Sekuritas memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness
Saham BIRD menguat 0,5 persen dan ditutup di 2.140 disertai oleh munculnya volume pembelian. "Selama BIRD belum mampu break 2.200 sebagai resistancenya, posisi BIRD saat ini sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c]," tutur dia.
Buy on Weakness: 1.960-2.090
Target Price: 2.260, 2.330
Stoploss: below 1.900
2.PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) - Spec Buy
Saham BNBR terkoreksi dan ditutup di 63 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama BNBR masih mampu bergerak di atas 59 sebagai stoplossnya, posisi BNBR saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [a] dari wave 3.
Spec Buy: 60-63
Target Price: 68, 74
Stoploss: below 59
3.PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - Buy on Weakness
Saham JSMR menguat 1,3 persen dan ditutup di 3.900 disertai peningkatan volume pembelian.
"Kami perkirakan, posisi JSMR saat ini sudah berada di akhir wave (iii) dari wave [iii], sehingga JSMR rawan untuk terkoreksi membentuk wave (iv) terlebih dahulu, manfaatkan koreksi JSMR untuk BoW," ujar dia.
Buy on Weakness: 3.640-3.810
Target Price: 4.020, 4.140
Stoploss: below 3.540
4.PT Mitra Pinastika Mustika Tbk (MPMX) - Buy on Weakness
Saham MPMX menguat 1,5 persen dan ditutup di 1.010 disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Selama MPMX masih mampu bertahan di atas 970 sebagai stoplossnya, maka posisi MPMX saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave C," kata dia.
Buy on Weakness: 985-1.005
Target Price: 1.060, 1.120
Stoploss: below 970
Advertisement
Penutupan IHSG pada 14 Juni 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,29 persen ke posisi 6.699,71. Indeks LQ45 merosot 0,29 persen ke posisi 949,80. Indeks acuan bervariasi.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.744,64 dan terendah 6.672,8. Sebanyak 253 saham menguat dan 279 saham melemah. 206 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.344.185 kali dengan volume perdagangan 21 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.923.
Mayoritas sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham energi bertambah 0,78 persen, sektor saham basic menguat 1,28 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham industri naik 0,98 persen, sektor saham properti menanjak 0,27 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,21 persen dan sektor saham transportasi naik 0,03 persen.
Sementara itu, sektor saham nonsiklikal susut 0,06 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,46 persen, sektor saham kesehatan merosot 1,23 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,34 persen dan sektor saham teknologi merosot 1,05 persen.