Wall Street Kompak Lesu, Indeks Nasdaq Cetak Koreksi Terbesar Imbas Saham Nvidia hingga Meta

Wall street kompak melemah pada perdagangan saham Senin, 26 Juni 2023. Indeks Nasdaq catat koreksi terbesar imbas aksi jual saham teknologi.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Jun 2023, 06:21 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 06:21 WIB
Wall Street Kompak Lesu, Indeks Nasdaq Cetak Koreksi Terbesar Terseret Saham Nvidia hingga Meta
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan saham Senin, 26 Juni 2023. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan saham Senin, 26 Juni 2023. Indeks Nasdaq jatuh pada awal pekan seiring investor melakukan aksi jual saham teknologi dan minggu perdagangan terakhir semester pertama.

Dikutip dari CNBC, Selasa (27/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq merosot 1,16 persen ke posisi 13.335,78. Indeks S&P 500 terpangkas 0,45 persen ke posisi 4.328,82. Indeks Dow Jones melemah 12,72 poin atau 0,04 persen ke posisi 33.714,71.

Kemunduran saham raksasa teknologi berkontribusi besar pada penurunan taham indeks Nasdaq. Saham Nvidia, Alfabet, dan Meta merosot lebih dari 3 persen. Saham Tesla merosot 6 persen seiring Goldman Sachs menurunkan peringkat produsen mobil listrik dengan alasan hambatan harga.

“Pasar sedang dalam proses mencerna. Saham teknologi memimpin, terutama dipimpin oleh saham-saham teknologi berkapitalisasi besar dan Nasdaq 100,” ujar CEO 50 Park Investments, Adam Sarhan.

Sarhan menuturkan, koreksi terlihat sehat setelah reli yang signifikan di wall street selama saham menahan diri dari aksi jual yang terlihat pada 2022.

Saham teknologi telah pulih pada 2023 setelah sulit pada 2022 karena investor bertaruh pada janji kecerdasan buatan dan harapan untuk akhiri kebijakan pengetatan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Rotasi kembali ke nama-nama saham bertumbuh atau growth stock telah angkat indeks Nasdaq 27,4 persen, dan menempatkannya pada kinerja terbaik sejak 1983.

Segmen lain dari pasar juga berada di jalur untuk paruh pertama bahkan setelah reli pasar terhenti pekan lalu, dan rata-rata indeks hentikan rentetan kenaikan mingguan. Indeks S&P 500 naik 12,7 persen, sedangkan indeks Dow Jones bertambah 1,7 persen.

Pekan terakhir Juni relatif ringan untuk laporan ekonomi. Pada pekan ini ada rilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi pada Mei. Kemudian laporan kinerja laba perusahaan dari Walgreens, Boots Alliance pada perdagangan Selasa pekan ini, dan Nike pada Kamis pekan ini.

Pelaku pasar juga memantau situasi di Rusia menyusul pemberontakan singkat oleh kelompok militer swasta Wagner selama akhir pekan. Ketidakpastian tentang situasi di sana dapat membuat pasar gelisah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penutupan Wall Street pada 23 Juni 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Jumat, 23 Juni 2023. Wall street catat kinerja mingguan yang lesu setelah reli dalam beberapa bulan terakhir.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (24/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 219,28 poin atau 0,65 persen menjadi 33.727,43. Indeks S&P 500 tergelincir 0,77 persen ke posisi 4.348,33. Indeks Nasdaq susut 1,01 persen ke posisi 13.492,52.

Tiga indeks acuan melemah pada pekan ini. Indeks S&P 500 merosot 1,4 persen, dan mengakhiri kenaikan selama lima minggu berturut-turut. Indeks Nasdaq terpangkas 1,4 persen, dan hentikan kenaikan dalam delapan minggu dan membukukan kinerja mingguan terburuk sejak Maret. Indeks Dow Jones merosot 1,7 persen, dan akhiri kinerja positif dalam tiga minggu.

“Investor pasti menunjukkan ketakutan baru akan resesi Amerika Serikat, serta resesi global. Tingkat inflasi tetap tinggi dan kebijakan the Federal Reserve (the Fed) tetap menjadi narasi investor,” ujar CEO AXS Investments Greg Bassuk, dikutip dari laman CNBC.

Koreksi terjadi lebih luas dengan lebih dari 400 saham di S&P 500 berada di wilayah negatif. Sektor saham teknologi informasi menjadi penghambat terbesar, turun lebih dari 1 persen, terutama saham Nvidia merosot 1,9 persen.

Sementara itu, saham Goldman Sachs melemah setelah CNBC melaporkan perseroan kemungkinan hadapi penurunan nilai besar-besaran untuk akuisisi perusahaan fintech Greensky pada 2021. Saham Goldman Sachs melemah 1,5 persen dan bebani indeks Dow Jones.

Sebaliknya, saham CarMax melonjak 10 persen setelah perusahaan ritel mobil bekas melebihi ekspektasi pendapatan kuartal pertama.

 


Investor Cerna Komentar Ketua The Fed Jerome Powell

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Di sisi lain reli pemulihan untuk saham bank regional tampaknya telah gagal. Hal ini seiring sektor tersebut telah berkinerja sangat buruk di pasar. SPDR S&P Regional Banking ETF (KRE) merosot 8,3 persen pekan ini.

Chief Market Strategist B.Riley Wealth Management, Art Hogan menuturkan, “sama sekali tidak mengejutkan” bagi pasar untuk mengambil jeda pekan ini. Hal ini seiring investor mencerna komentar hawkish dari ketua bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.

“Sejauh ini dala waktu yang sangat singkat, indeks Nasdaq, dan Nasdaq composite, dan S&P 500 berubah dari overbought di RSI menjadi kembali ke kisaran normal. Saya tidak akan terkejut jika minggu depan lebih sama,” tutur dia.

Saham Apple menguat pada perdagangan Jumat sore ini. Saham Apple mencapai level tertinggi baru sepanjang masa bahkan ketika rata-rata indeks merosot. Saham Apple naik 0,1 persen.

 


Penutupan Wall Street pada 22 Juni 2023

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)
Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Kamis, 22 Juni 2023. Indeks Nasdaq dan indeks S&P 500 menguat seiring investor kembali melakukan aksi beli saham teknologi.

Dikutip dari CNBC, Jumat (23/6/2023), pada penutupan perdagangan wall street indeks Nasdaq melompat 0,95 persen menjadi 13.630,61. Indeks S&P 500 bertambah 0,37 persen ke posisi 4.381,89. Dua indeks acuan tersebut mendekati level tertinggi dalam sesi perdagangan. Indeks Dow Jones melemah 4,81 poin atau 0,01 persen ke posisi 33.946,71.

“Indeks Nasdaq lebih tinggi hari ini (Kamis-red), yang sebelumnya melemah. Saham tampaknya dalam mode jeda. Tarik menarik antara kubu pasar bull dan bear seimbang yang menyiratkan ketidakpastian dan peningkatan volatilitas pada masa mendatang,” ujar Chief Equity Strategist US Bank Wealth Management, Terry Sandven.

Investor mengambil sejumlah saham teknologi utama yang melemah pekan ini. Saham Tesla menguat meski anjlok pada hari sebelumnya. Saham Tesla naik lebih dari dua kali llpat pada 2023. Analis Morgan Stanley Adam Jones merevisi peringkat untuk saham Tesla menjadi equal weight dari overweight. Ia menuturkan, saham Tesla menawarkan risiko yang seimbang setelah reli.

Sementara itu, saham Amazon naik lebih dari 4 persen. Saham Microsoft menguat 1,8 persen. Saham Apple mencapai level tertinggi sepanjang masa dengan naik lebih dari 1 persen.

Di sisi lain, saham pemasok Boeing, Spirit AeroSystems melemah lebih dari 9 persen setelah perusahaan hentikan produksi fasilitas Kansas. Ini mengikuti pengumuman pemogokan pekerja yang akan dimulai pada Sabtu pekan ini. Saham Boeing juga turun lebih dari 3 persen dan membebani Dow Jones.

Indeks S&P 500 tergelincir 0,5 persen pada Rabu pekan ini di wall street, menandai kinerja harian terburuk pada Juni 2023. Indeks saham acuan tersebut turun 0,6 persen pekan ini dengan kecepatan untuk memecahkan rekor kemenangan beruntun dalam lima pekan ini.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya