Liputan6.com, Jakarta PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan akan segera melantai di bursa melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Mengutip laman e-ipo, Rabu (19/7/2023), perseroan melepas sebanyak 4.166.000.000 atau 4,166 miliar saham atau sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 60 per saham.
Adapun harga penawaran saham dipatok sebesar Rp 118 per saham. Dengan begitu, perseroan bakal meraup dana segar senilai Rp 491,58 miliar.
Advertisement
Sementara itu, dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya digunakan sekitar 60 persen untuk pembelian armada truck baru.
Sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.
Selain itu, pembelian unit dolly dan vessel akan ditentukan kemudian menyesuaikan kebutuhan perseroan, yang rencananya akan direalisasikan sebagian dalam kurun waktu Agustus 2023 sampai dengan Desember 2023, kemudian sisanya pada 2024 secara bertahap.
Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode saham MAHA telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Jadwal
- Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan : 14 Juli 2023
- Masa Penawaran Umum : 18 – 21 Juli 2023
- Tanggal Penjatahan : 21 Juli 2023
- Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 24 Juli 2023
- Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 25 Juli 2023
Tips Memilih Saham IPO untuk Investor
Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan sejumlah emiten baru. Ini mengingat, banyaknya perusahaan yang mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Lantas, bagaimana tips memilih saham IPO?
Research Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia Leonardo Lijuwardi mengatakan, daya tarik dari saham IPO adalah dengan adanya platform e-IPO, proses pembelian saham di pasar primer menjadi lebih mudah dan tidak serumit dahulu.
"Beberapa tips untuk memilih saham IPO adalah yang pertama pastinya, tentukan apakah ingin melakukan spekulasi jangka pendek atau ingin dimiliki secara jangka panjang," kata Leonardo kepada Liputan6.com, Sabtu (15/7/2023).
Menurut ia, saham IPO di hari pertama biasanya mengalami volatilitas yang cukup tinggi sehingga cocok dimanfaatkan untuk trading jangka pendek.
"Jika ingin memiliki saham IPO yang akan dihold dengan durasi atau timeframe panjang, tentunya investor harus memperhatikan serta mempelajari isi dari prospektus emiten yang akan IPO," ujar dia.
Namun, yang harus dipahami adalah model bisnis perusahaan dan terutama adalah risiko usaha dari perusahaan, seperti persaingan dan sebagainya. Hal itu biasanya akan tercantum di prospektus IPO.
Selanjutnya adalah analisa laporan keuangan dari calon perusahaan yang akan IPO, bagaimana besaran pendapatan, apa saja beban keuangan atau COGSnya, bagaimana margin usaha dari Perusahaan, bagaimana hutang serta beban operasional perusahaan. Hal fundamental tersebut harus dipahami jika ingin memiliki dan melakukan hold terhadap saham yang akan dibeli.
Kemudian, track record perusahaan yang akan IPO juga bisa terlihat dari perusahaan yang sudah listing di BEI jika berada dalam satu grup.
"Contohnya adalah ERAL, Sinar Eka Selaras di mana ERAL adalah subsidiary dari ERAA di mana ERAL merupakan bagian dari Erajaya Group, selain itu ada RMKO yang memiliki pengendali yang sama dengan RMKE. Hal tersebut juga bisa terlihat dari perusahaan segrup, seafiliasi yang sudah listing di bursa sebelumnya," ujar dia.
Advertisement
Cermati Sisi Kinerja
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, untuk IPO ada baiknya investor mencermati dari sisi kinerja, yang dapat dilihat dari prospektus, bagaimana secara historikal kinerja calon emiten tersebut dan bagaimana proyeksi ke depannya.
"Kemudian dari sisi penggunaan dana IPO, apakah untuk pembayaran utang atau modal kerja," kata Herditya.
Pengamat pasar modal Desmond Wira mengatakan, investor sebaiknya harus membaca prospektus sebelum membeli saham IPO.
"Dibaca benar-benar dengan teliti. Dipelajari benar-benar itu perusahaan apa, bergerak di bidang apa, siapa manajemennya sampai laporan keuangannya," kata Desmond.
Selain itu, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh investor yang ingin membeli saham IPO untuk investasi. Misalnya, penggunaan dana IPO, kondisi laporan keuangan, prospek bisnisnya dan valuasi sahamnya.
"Dana IPO kalau hanya untuk melunasi hutang, lewati saja. Kalau untuk ekspansi bisnis masih oke," ujar dia.
Dia mengatakan, sebaiknya investor membeli perusahaan yang mencetak laba positif, arus kas positif, rasio keuangannya bagus, misalnya profitabilitasnya, rasio utangnya dan lainnya.
Perlu dilihat bagaimana prospek bisnis ke depannya. Apakah memiliki keuntungan kompetitif atau business moat dibanding kompetitor lain.
Terakhir, harus lihat bagaimana valuasi sahamnya dibanding perusahaan sejenis. Kalau terlalu mahal sebaiknya dihindari saja.
Mengutip laman e-ipo, sejumlah perusahaan yang sedang proses IPO antara lain PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, PT Minahasa Membangun Hebat Tbk.
Selanjutnya ada PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk, PT Mutuagung Lestari Tbk, PT Sinar Eka Selaras Tbk, dan PT Multisarana Intan Eduka Tbk.