Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus memantau perkembangan kenaikan harga terhadap kelangsungan bisnis perseroan.
Dengan demikian, perseroan berupaya untuk menjaga kestabilan harga dari produk-produknya, terutama pada merek yang memiliki pangsa pasar besar di segmennya.
Baca Juga
"Saat kami lihat opportunity di pricing, pricing kami tidak overpriced dibandingkan kompetitor," kata Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti dalam konferensi pers, Senin (24/7/2023).
Advertisement
Menurut ia, memang ada kategori-kategori yang memang sangat sensitif terhadap kenaikan harga. Misalnya, produk yang menjadi pemimpin pasar, pangsa pasar di atas 50 persen.
Dia memastikan harga produk-produk Unilever Indonesia akan tetap terjangkau bagi konsumen sekaligus tetap kompetitif dibandingkan produk kompetitor. Dalam hal ini, produk-produk Unilever tidak terlalu mahal bagi konsumen, tapi tidak terlampau murah juga.
Sebagai contoh, Ira menyebut, merek Royco dan Bango menjadi salah satu produk yang cukup di pasar. Alhasil, Unilever Indonesia menjaga kestabilan harga produk tersebut.
Di sisi lain, Unilever Indonesia tetap konsisten dan berkomitmen untuk terus memperkuat daya saing melalui eksekusi lima strategi prioritasnya. Misalnya, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment serta membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama.
Selain itu, penerapan e-everything di semua lini bisnis dan tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan
Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 20,3 triliun hingga semester I 2023. Penjualan bersih tersebut turun sebesar 5,45 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 21,46 triliun.
Sedangkan, laba susut 19,59 persen menjadi Rp 2,75 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,42 triliun.
Kinerja Semester I 2023
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah mengumumkan kinerja keuangan (tidak diaudit) untuk semester I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 20,3 triliun.Penjualan itu alami perubahan 5,45 persen dari periode sama tahun lalu Rp 21,46 triliun.
Perseroan juga terus memperkuat fundamental bisnis untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang. Perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun dengan margin kotor kuartal 2 yang kuat sebesar 50,5 persen, tertinggi dalam delapan kuartal terakhir. Laba tersebut juga berubah 19,59 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,4 triliun.
"Di sini, kami tetap meningkatkan kinerja gross margin dalam kuartal ini 2023 kami membukukan margin kotor di 50,5 persen menjadi margin kotor tertinggi sepanjang 8 kuartal terakhir, ini sangat penting bagi kami karena gross margin ini bisa mendorong investasi untuk bisa memastikan mencatatkan pertumbuhan lebih lanjut dalam pasar ini,” kata Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti dalam konferensi pers, Senin (24/7/2023).
Perseroan memiliki tetap optimis dengan beberapa catatan, Unilever Indonesia memahami bahwa inflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen, hal ini diperkirakan akan bertahan selama beberapa kuartal ke depan.
"Terlepas dari perlambatan konsumsi rumah tangga saat ini, kami memiliki optimisme terhadap pasar FMCG Indonesia secara jangka panjang. Oleh karena itu, perseroan terus beradaptasi untuk memastikan bahwa bisnis kami selalu kompetitif,” kata dia.
Dia bilang, upaya yang terintegrasi dalam mengimplementasikan lima prioritas strategis perseroan terus menunjukkan peningkatan volume share dan profitabilitas.
"Selama empat kuartal terakhir kami melakukan intervensi harga untuk memastikan brand kami memiliki daya saing yang kuat. Meskipun demikian, kami masih berhasil melindungi margin perseroan,” imbuhnya.
Advertisement
Komitmen Unilever Indonesia
Di sisi lain, Unilever Indonesia tetap konsisten dan berkomitmen untuk terus memperkuat daya saing melalui eksekusi lima strategi prioritasnya.
Misalnya, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment serta membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Selain itu, penerapan e-everything di semua lini bisnis dan tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.
Perseroan meningkatkan pangsa volume di pasar pada semester I 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan dukungan dari kategori-kategori utama seperti Oral Care, Skin Cleansing, Soy Sauce, and Soup Stock, Dishwash dan Fabric Cleaning.
Untuk memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utamanya, UNVR memastikan menempatkan investasi yang kompetitif dalam mengkomunikasikan brand kami kepada konsumen.
Dalam hal ekspansi portofolio, perseroan berhasil meningkatkan kontribusi pada premium segment sebesar lebih dari 27 persen dari penjualan domestik pada kuartal II.
Sementara pada value segment, pada kuartal pertama kami telah meluncurkan dua brand di bawah Dishwash dan Skin Cleansing yang menunjukkan kinerja baik dalam tiga bulan terakhir dalam hal pangsa pasar dan penetrasi.
Glow and Lovely merupakan salah satu merek perawatan kulit Perseroan yang telah membuktikan kinerja luar biasa di value segment dengan menjadi merek pelembab wajah nomor satu di Indonesia dari segi volume penjualan perseroan pada kuartal II masih terkena dampak dari tutupnya beberapa pemain B2B dan B2C e-Commerce pada akhir tahun lalu.
Efek tersebut mempengaruhi topline perseroan di semester I 2023, dan UNVR melihat dampaknya akan lebih minimum pada semester II 2023.
Strategi Perseroan
Sebagai catatan penting, selama kuartal II 2023 Unilever Indonesia mencatat tingkat margin kotor tertinggi dalam delapan kuartal terakhir, dengan tingkat laba sebelum pajak dan laba per saham yang kuat. Pencapaian ini merupakan hasil dari serangkaian program optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas yang lebih baik.
"Kami siap dengan strategi yang terarah untuk membangun bisnis yang lebih sehat di masa depan dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul. Kami percaya bahwa pendekatan ini akan memperkuat fundamental bisnis kami, meningkatkan daya saing, dan menghasilkan pertumbuhan jangka panjang,” ujarnya.
“Visi kami adalah tumbuh bersama Indonesia di tahun-tahun mendatang, dan kami terus mencari peluang untuk terus tumbuh serta mencapai tujuan kami tersebut,” ujar Ira.
Advertisement