Liputan6.com, Jakarta - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory mengumumkan kinerja untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, Cimory membukukan penjualan Rp 3,78 triliun. Penjualan itu naik 20,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,13 triliun.
Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,23 triliun dari RP 1,78 triliun pada semester I 2022. Meski begitu, perseroan berhasil membukukan laba kotor Rp 1,54 triliun atau naik 13,73 persen dari Rp 1,36 triliun pada semester I 2022.
Baca Juga
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba usaha pada semester I 2023 tumbuh 3,45 persen menjadi Rp 721,52 miliar dari Rp 697,45 miliar pada semester I 2022. Pada periode yang sama, perseroan membukukan bagian atas laba neto entitas asosiasi sebesar Rp 5,1 miliar, rugi atas selisih kurs Rp 2,11 miliar, dan pendapatan keuangan Rp 58,75 miliar.
Advertisement
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 622 miliar. Laba itu naik 7,04 persen dibandingkan raihan semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 581,14 miliar.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 juni 2023 tercatat sebesar Rp 6,22 triliun, turun tipis dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 6,22 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 892,99 miliar dari sebelumnya Rp 962,92 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 5,32 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 5,26 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 28 Juli 2023, saham CMRY melemah 1,27 persen ke posisi Rp 3.900 per saham. Saham CMRY dibuka stagnan di posisi Rp 3.950 per saham. Saham CMRY berada di level tertinggi Rp 4.020 dan terendah Rp 3.900 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.390 kali dengan volume perdagangan 66.986 lot saham. Nilai transaksi Rp 26,6 miliar.
Produsen Susu Cimory Kantongi Laba Rp 297 Miliar pada Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory mengumumkan kinerja perseroan untuk periode tiga bulan pertama tahun ini yang berakhir pada 31 Maret 2023. Pada periode tersebut, Cimory membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4/2023), Cimory membukukan pendapatan Rp 1,83 triliun pada kuartal I 2023. Pendapatan itu naik 24,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,47 triliun.
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 819,51 miliar pada kuartal I 2022. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 731,06 miliar. Masih tumbuh 12,39 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 650,47 miliar.
Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 342,22 miliar, beban umum dan administrasi Rp 47,85 miliar, dan beban lain-lain Rp 337 juta. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp 340,65 miliar, naik 3,84 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 328,05 miliar.
Bagian atas laba neto entitas asosiasi pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 2,81 miliar, rugi atas selisih kurs Rp 1,67 miliar, dan pendapatan keuangan sebesar Rp 31,04 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 297,2 miliar.
Laba ini naik 10,14 persen dibandingkan kuartal I 2022 yang tercatat sebesar Rp 269,82 miliar. Aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 6,47 triliun, naik dibandingkan posisi Desember tahun lalu sebesar Rp 6,22 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 909,91 miliar dari Rp 964,92 miliar pada Desember 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 5,55 triliun dari Rp 5,26 triliun pada Desember 2022.
Advertisement
Fokus Kejar Omzet, Produsen Susu Cimory Pangkas Belanja Modal 2023
Sebelumnya, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory menyiapkan sejumlah belanja modal (capital expenditure/capex) untuk mengoptimalkan omzet pada 2023.
Direktur sekaligus Investor Relation PT Cisarua Mountain Dairy Tbk, Bharat Joshi mengatakan, belanja modal tahun ini tidak akan setinggi tahun lalu. Di mana pada 2022, perseroan fokus mengalokasikan belanja modal untuk penambahan kapasitas produksi.
“Di tahun kemarin belanja modal kami begitu tinggi karena kita fokus pada peningkatan mesin-mesin di segmen diary dan consumer good. Di tahun ini pada dasarnya kita tidak akan meningkatkan kapasitas karena sudah kita naikkan tahun lalu. Sehingga tahun ini fokusnya pada working capital dan kita kejar omset,” kata Bharat Joshi dalam paparan publik perseroan, Kamis (6/4/2023).
Sebagai informasi, perseroan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2021.
Dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), perseroan menerbitkan 1,19 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 10 per lembar.
Harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 3.080 per lembar, sehingga perseroan mengantongi Rp 3,67 triliun dari IPO. Dari raihan itu, perseroan berencana mengalokasikan Rp 1,17 triliun untuk belanja modal.
Melansir keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Cimory telah merealisasikan dana IPO sebesar Rp 613,45 miliar untuk belanja modal dalam rangka penambahan kapasitas produksi berupa perluasan pabrik dan pembelian mesin.
Kemudian sebesar Rp 61,18 miliar untuk ekspansi saluran distribusi. Sedangkan modal untuk modal kerja operasional dan kegiatan lainnya sebesar Rp 251,07 miliar.
Sehingga total realisasi yakni Rp 925,7 miliar, dana IPO saat ini masih tersisa sekitar Rp 2,64 triliun.