Surya Semesta Internusa Bakal Alihkan 62,60 Juta Saham Treasuri

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan menjual atau mengalihkan saham treasuri tahap III pada 25 Agustus 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Agu 2023, 08:33 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2023, 08:33 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengumumkan akan menjual atau mengalihkan saham treasuri tahap III. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan menjual atau mengalihkan saham treasuri tahap III maksimal 62,60 juta saham.

Saham treasuri yang dialihkan tersebut di luar yang sudah dialokasikan untuk program management and employee stock option program (MESOP). Saham treasuri perseroan tahap ketiga yang akan dialihkan terdiri atas saham hasil pembelian kembali atau buyback yang dilaksanakan oleh perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK Nomor 2/2013.

Adapun pihak yang menerima pengalihan saham treasuri antara lain Presiden Direktur Perseroan Johannes Suriadjaja, Direktur The Jok Tung, dan Direktur Sonny Satia Negara. Pengalihan saham treasuri Surya Semesta Internusa akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2023.

“Sedangkan harga pengalihan per saham treasuri akan ditentukan berdasarkan ketentuan pasal 10 ayat 2 huruf b Peraturan OJK Nomor/2013,” tulis perseroan.

Pihak yang menerima pengalihan saham treasuri itu merupakan pihak yang terafiliasi dengan perseroan karena merupakan direksi perseroan.

Untuk ketentuan harga pengalihan, perseroan menyebutkan akan dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat 2 huruf b Peraturan OJK Nomor 2/2013 yaitu harga pembelian saham tidak boleh lebih rendah dari harga rata-rata pembelian kembali saham perseroan.

 

Selain itu tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di bursa efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham atau harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh perseroan, mana yang lebih tinggi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Buyback Saham

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Surya Semesta Internusa telah melakukan buyback saham sebanyak tiga tahap pada 2013 sebanyak 35,50 juta saham, tahap ketiga pada 2017/2018 sebanyak 20,27 juta saham, dan tahap ketiga pada 2020 sebanyak 100,93 juta saham. Harga per saham rata-rata masing-masing Rp 736,Rp 493 dan Rp 346 per saham.

“Perseroan telah mengalokasikan Saham Treasuri tahap pertama, tahap Kkedua, dan sebagian tahap ketiga atas Saham Treasuri kepada pihak-pihak dalam Perseroan dalam rangka program MESOP sejumlah 94.104.908 saham,” tulis perseroan

Pada penutupan perdagangan Jumat, 11 Agustus 2023, saham SSIA naik 1,54 persen ke posisi Rp 396 per saham. Saham SSIA dibuka naik dua poin ke posisi Rp 392 per saham. Saham SSIA berada di level tertinggi Rp 402 dan terendah Rp 390 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.345 kali dengan volume perdagangan 94.691 lot saham. Nilai transaksi Rp 3,8 miliar.


Kinerja IHSG Sepekan pada 7-11 Agustus 2023

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,40 persen pada 7-11 Agustus 2023. IHSG yang menguat ditopang mayoritas sektor saham yang menghijau.

Penguatan IHSG ini juga diikuti nilai kapitalisasi pasar. Nilai kapitalisasi pasar tercatat bertambah 0,90 persen menjadi Rp 10.056 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar itu juga naik setara Rp 89 triliun dari pekan lalu Rp 9.967 triliun.

Selain itu, peningkatan rata-rata nilai transaksi harian sebesar 5,28 persen menjadi Rp 12,24 triliun dari pekan sebelumnya Rp 11,63 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume susut 19,55 persen menjadi 18,10 miliar saham dari 22,50 miliar saham. Demikian juga rata-rata frekuensi perdagangan merosot 4,29 persen menjadi 1.090.176 kali transaksi dari 1.139.039 kali transaksi pada pekan lalu.

Pada pekan ini, mayoritas sektor saham menguat. Sektor saham energi bertambah 0,67 persen, sektor saham basic menanjak 0,89 persen, sektor saham nonsiklikal naik 0,55 persen, dan sektor saham siklikal menanjak 0,65 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan menanjak 0,21 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 1,55 persen. Sedangkan sektor saham industri turun 0,46 persen, sektor saham kesehatan merosot 1,56 persen, sektor saham properti tergelincir 0,85 persen, sektor saham teknologi terpangkas 2,64 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,88 persen.

Pada Jumat, 11 Agustus 2023, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 278,80 miliar. Pada pekan ini, aksi jual investor asing mencapai Rp 16,31 triliun. Sepanjang 2023, aksi beli saham mencapai Rp 7,03 triliun.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya