Wall Street Beragam, Indeks Nasdaq Menguat Sendirian

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan Kamis, 31 Agustus 2023. Indeks Nasdaq menguat di antara tiga indeks acuan.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2023, 06:54 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 06:53 WIB
Ilustrasi Bursa Efek New York di New York, Amerika Serikat (AS). (Foto: Darian Garcia/Unsplash)
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 31 Agustus 2023. (Foto: Darian Garcia/Unsplash)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 31 Agustus 2023. Indeks Nasdaq mencatat kemenangan lima hari berturut-turut. Namun, indeks tersebut tertekan sepanjang Agustus 2023.

Dikutip dari CNBC, Jumat (1/9/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq bertambah 0,11 persen ke posisi 14.034,97. Indeks Dow Jones merosot 168,33 poin atau 0,48 persen ke posisi 34.721,91. Indeks S&P 500 susut 0,16 persen ke posisi 4.507,66.

Pada perdagangan baru-baru ini, indeks S&P 500 dan Dow Jones meningkat selama empat hari berturut-turut. Kenaikan indeks acuan itu membantu memangkas koreksi bulanan. Namun demikian, pada Agustus, indeks S&P merosot 1,77 persen. Indeks Nasdaq terpangkas 2,17 persen. Indeks Dow Jones turun 2,3 persen.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, pelaku pasar juga mencerna data inflasi Amerika Serikat (AS) yang baru. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti naik 0,2 persen month over month (MoM) pada Juli, dan 4,2 persen year over year, sesuai prediksi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Inflasi inti adalah indikator inflasi yang diawasi ketat oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.

“Pada akhirnya, saham megikuti jejak obligasi, jadi penurunan berkelanjutan dalam imbal hasil obligasi AS adalah kunci untuk menjembatani kenaikan saham yang lebih besar, setidaknya dalam waktu dekat,” ujar Senior Vice President Calamos Investments, Joseph Cusick, dikutip dari CNBC.

“Tanpa adanya hasil yang mengejutkan dari laporan nonfarm payrolls AS pada Agustus, pada Jumat pekan ini, kondisi likuiditas yang disebabkan oleh liburan mulai terbentuk jelang Hari Buruh,”.

 

Menanti Data Non-Farm Payrolls

Bursa Efek New York, Amerika Serikat (Foto: Unsplash/Jimmy Woo)
Bursa Efek New York, Amerika Serikat (Foto: Unsplash/Jimmy Woo)

Di sisi lain, Salesforce memitigasi beberapa koreksi di Dow Jones. Saham Salesforce menguat hampir 3 persen setelah perusahaan mengumumkan hasil kinerja fiskal kuartal II dan panduan kuartal III pada Rabu, 30 Agustus 2023 yang melebihi harapan analis.

Investor sekarang akan mengalihkan perhatiannya ke data non-farm payroll yang dirilis Jumat pagi. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones perkirakan ada penambahan 170.000.

Pelaku pasar masih berharap laporan tersebut akan menunjukkan kalau perekonomian sedang melambat signifikan, dan pada akhirnya memberikan alasan bagi bank sentral untuk hentikan kenaikan suku bunga acuan.

Pada perdagangan Agustus 2023 menandai masa sulit bagi saham teknologi. Hal ini seiring indeks Nasdaq dan Nasdaq 100 mencatat bulan terburuknya sejak Desember 2022.

Perdagangan pada Agustus 2023

Pada Agustus 2023, indeks Nasdaq merosot 2,2 persen, sedangkan indeks Nasdaq 100 terpangkas 1,6 persen. Sementara itu, saham Fortinet dan Datadog masing-masing turun 22,5 persen dan 17,3 persen pada bulan tersebut. JD.com merosot 19,6 persen. Sedangkan saham Lucid Group dan PayPal masing-masing terpangkas lebih dari 17 persen.

Agustus juga menjadi bulan yang sulit bagi bank. ETF Bank Invesco KBW (KBWB) turun lebih dari 8 persen pada Agustus. Hal ini menempatkan bank tersebut pada jalur koreksi terbesar dalam satu bulan sejak krisis perbankan yang terjadi pada Maret. Saat ini, ETF berada pada posisi terendah lebih dari 25 persen.

Citiggroup, Citizens, Capital One dan PNC Financial memimpin penurunan dana bulan ini, masing-masing kehilangan lebih dari 12 persen.

Penutupan Wall Street pada 30 Agustus 2023

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada penutupan perdagangan saham Rabu, 30 Agustus 2023. Indeks S&P 500 naik di tengah investor menilai data ekonomi baru AS.

Dikutip dari CNBC, Kamis (31/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menanjak 0,38 persen sehingga melampaui posisi 4.500, tepatnya 4.514,87. Kenaikan indeks S&P 500 selama empat hari membantu indeks memangkas koreksi bulanan menjadi sekitar 1,6 persen.

Indeks Dow Jones bertambah 37,57 poin atau 0,11 persen ke posisi 34.890,24. Indeks Nasdaq melesat 0,54 persen ke posisi 14.019,31.

Sementara itu, sektor saham teknologi S&P 500 menguat yang dibantu oleh kenaikan hampir 1 persen saham produsen chip Nvidia. Saham Apple naik hampir 2 persen setelah perusahaan mengirimkan undangan peluncuran pada 12 September 2023. Diprediksi Apple luncurkan iPhone 15.

Pergerakan indeks saham di wall street pada Rabu, 30 Agustus 2023 terjadi ketika pelaku pasar mencerna data payrolls yang mengecewakan. ADP menuturkan, pengusaha swasta menambahkan 177.000 pekerjaan pada Agustus 2023. Data pekerjaan itu jauh di bawah revisi pada Juli 2023 yaitu 371.000, dan meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000.

Sementara itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan direvisi turun pada Rabu, 30 Agustus 2023 menjadi 2,1 persen dari perkiraan sebelumnya 2,4 persen.

 

 

 

Melihat Data Ekonomi AS

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Pada Rabu pekan ini, investor kembali melihat data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan sebagai kabar baik bagi saham.

“Pelaku pasar dan investor sama-sama ingin melihat tindak lanjut aksi pasar saat ini, membantu memastikan peningkatan kinerja pasar adalah langkah lebih layak saat pasar memasuki September,” ujar Chief Clobal Strategist LPL Financial, Quincy Krosby.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham-saham acuan di AS menguat menyusul rilis angka kepercayaan konsumen yang mengecewakan dan lowongan pekerjaan AS yang menurun lebih besar dari perkiraan pada Juli. Hal ini memicu harapan di kalangan pelaku pasar kalau the Federal Reserve (the Fed)  dapat meringankan kebijakannya dalam waktu dekat.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya