Mau Tahu, Ini Bedanya Emas Fisik dan Digital

Untuk menyimpan aset emas saat ini terbilang cukup mudah karena ada yang namanya emas digital. Lantas, apa perbedaan emas fisik dan digital?

oleh Elga Nurmutia diperbarui 17 Okt 2023, 21:15 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2023, 18:12 WIB
Ilustrasi Harga Emas. Foto: Freepik
Ilustrasi Harga Emas. Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Dewasa ini, banyak jenis investasi yang bisa dipilih, mulai dari investasi saham, deposito, tanah, hingga emas.  Adapun investasi emas ini merupakan pilihan investasi yang dinilai relatif stabil. 

Selain itu, untuk menyimpan aset emas saat ini terbilang cukup mudah karena ada yang namanya emas digital. Lantas, apa perbedaan emas fisik dan digital? 

Associate Director of Business Development BMoney Maria Angleica Siborutorop menuturkan, emas digital ini emas yang disimpan oleh penjualnya secara online. 

"Emas 24 karat disimpan online di penjualnya, di B-Money kita ada partner berlisensi penyimpanan emas sesuai standar pemerintah, emas digital ini ada fisiknya," kata dia dalam acara MoneyBuzz dengan tema Emas: Trengginas di Tengah Volatilitas, Selasa (17/10/2023).

Dia bilang, dengan adanya emas digital ini, pembelian maupun penyimpanannya bisa menjadi lebih mudah. Alhasil, emas digital ini perkembangannya pesat. 

Sedangkan, emas fisik ini membutuhkan penyimpanan sendiri. Bisa disimpan menggunakan brankas atau ke bank dengan tambahan biaya penyimpanan emas. 

Sementara itu, emas diyakini sebagai salah satu aset menarik. Bahkan, emas juga dianggap sebagai aset yang safe haven di tengah volatilitas pasar. 

Angleica mengatakan, emas ini akan meningkat pada saat permintaan tergolong tinggi. Artinya, harga emas juga mengalami naik dan turun.

Namun, ia menjelaskan, emas ini tetap dinilai stabil meskipun harganya bisa mengalami naik dan turun.  "Emas ini aset yang cukup menarik sudah dikenal dari beribu tahun yang lalu," ujar dia.

 

Harga Emas Naik Turun

Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP
Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP

Menurut ia, harga emas yang naik turun ini disebabkan oleh beberapa hal, misalnya konflik di Timur Tengah, US Treasury, bahkan ekspektasi soal kebijakan suku bunga. 

"Pada awal Oktober emas cukup melemah, karena ada berita soal US Treasury yield, pertengahan Oktober ini ada konflik Hamas-Israel harga emas naik dan ekspektasi suku bunga the Fed menyebabkan harga emas naik,"kata dia.

Tak hanya itu, harga emas di Indonesia mengacu pada emas internasional. Sehingga, dihitung berdasarkan konversi USD atau dolar AS ke Rupiah. "Kalau Rupiah melemah, emas menguat. Kalau Rupiah menguat, emas turun," imbuhnya.

 

Untungnya Investasi Emas

(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)
(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)

Meski demikian, ia juga menjelaskan soal keunggulan investasi emas di tengah volatilitas yang terjadi. "Pertama, emas itu aset yang stabil, rendah risiko, jadi di saat ada kebingungan pasar kemana biasanya ke emas," kata dia.

Kedua, saat ini ada yang namanya emas digital. Jadi, investor bisa lebih mudah untuk membelinya, transaksinya cepat melalui online platform dan beli dimana aja, salah satunya B Money. Dengan begitu, investor tidak perlu khawatir menyimpan aset emas yang telah dibeli. 

Ketiga, bagi investor pemula bisa membeli emas dari harga yang paling murah atau jumlah yang kecil. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya