Liputan6.com, Jakarta - Taipan Prajogo Pangestu masuk posisi tiga besar dari jajaran 50 orang terkaya di Indonesia. Melansir data real time billionaire Forbes per 11 Desember 2023, kekayaan Prajogo Pangestu ditaksir mencapai USD 54,4 miliar atau sekitar Rp 843,74 triliun (kurs Rp 15.510 per USD).
Kekayaan Prajogo dipupuk melalui sejumlah perusahaan yang dikelolanya. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat empat emiten yang dikendalikan Prajogo, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Baca Juga
Saham-saham tersebut kompak menguat sepanjang 2023. BRPT sebagai perusahaan holding energi ditutup naik 9,38 persen ke posisi 1.750 pada Jumat, 8 Desember pekan lalu. Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham BRPT telah naik 131,79 persen.
Advertisement
BRPT mulai diperdagangkan di bursa pada Oktober 1993. Saat itu, perusahaan melepas 85 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Harga saham dipatok 3.200 per lembar, sehingga perseroan meraup 85 miliar dari IPO.
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Saham TPIA ditutup naik 8,05 persen ke posisi 4.700 pada pekan lalu. Secara ytd, saham TPIA naik 82,88 persen.
TPIA debut di bursa pada Mei 2008. Saat itu, perusahaan menerbitkan 728,4 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 50 per lembar. Harga penawaran dipatok Rp 2.200 per lembar, sehingga perusahaan mengantongi Rp 1,6 triliun dari IPO.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
CUAN merupakan pendatang baru di Bursa. Saham CUAN mulai diperdagangkan pada Maret 2023 lalu. Dalam rangka IPO, perusahaan menerbitkan 1,69 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 200 per lembar.
Harga penawaran yakni Rp 220 per lembar, sehingga diperoleh Rp 371,8 miliar dari IPO. Pada perdagangan Jumat, 8 Desember 2023, saham CUAN ditutup naik 9,92 persen ke posisi 10.800. Berdasarkan posisi tersebut, harga saham CUAN saat ini telah mengalami kenaikan 4.809,09 persen dari harga IPO.
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Setelah merilis saham CUAN ke publik, Prajogo kembali mengantarkan satu perusahaan untuk debut belum lama ini. Saham BREN mulai diperdagangkan di Bursa pada Oktober lalu. Dalam rangka IPO, perusahaan menerbitkan 4,02 miliar lembar saham dengan nilai nominal 150 per saham.
Harga penawaran yakni Rp 780 per lembar, sehingga perseroan memperoleh Rp 3,13 triliun dari IPO. Pada perdagangan Jumat lalu, saham BREN naik 3,87 persen ke posisi 8.050. Berdasarkan posisi tersebut ,harga saham BREN telah naik 932,05 persen.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 11 Desember 2023
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Senin (11/12/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Dikutip dari data RTI, IHSG anjlok 0,99 persen ke posisi 7.088,78. Indeks LQ45 turun 1,44 persen ke posisi 936,70. Mayoritas sektor saham tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.160,42 dan terendah 7.045,17. Sebanyak 439 saham tertekan sehingga menyeret IHSG ke zona merah dan 137 saham menguat. 190 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.572.106 kali dengan volume perdagangan 52,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.644. Investor asing melepas saham Rp 627,32 miliar. Sepanjang 2023, investor asing jual saham Rp 15,35 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham nonsiklikal naik 0,39 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,93 persen.
Sementara itu, sektor saham teknologi turun 7,27 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham infrastruktur tergelincir 3,38 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 2,91 persen.
Selain itu, sektor saham energi merosot 0,49 persen, sektor saham basic susut 1,25 persen, sektor saham industri melemah 0,87 persen.
Kemudian sektor saham siklikal merosot 1,23 persen, sektor saham kesehatan turun 1,19 persen, dan sektor saham properti melemah 1,3 persen.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 11 Desember 2023
Bursa saham China berbalik arah naik pada perdagangan Senin, 11 Desember 2023. Hal ini setelah data menunjukkan tekanan deflasi yang terus menerus melemah akibat turunnya permintaan domestik.
Dikutip dari CNBC, bursa saham Jepang melonjak seiring meningkatnya spekulasi kalau bank sentral mungkin tidak akan menaikkan suku bunga pekan depan.
Di sisi lain, inflasi November dari China menunjukkan penurunan harga konsumen yang lebih cepat dari perkiraan. Indeks harga konsumen turun 0,5 persen year on year (YoY), lebih besar dari penurunan 0,1 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei Reuters dan penurunan tercepat sejak November 2020.
Indeks harga produsen turun 3% tahun-ke-tahun, dibandingkan dengan penurunan 2,6% pada Oktober dan ekspektasi penurunan 2,8%. Hal ini juga menandai penurunan PPI selama 14 bulan berturut-turut dan tercepat sejak Agustus.
Indeks CSI 300 Tiongkok berakhir 0,59% lebih tinggi pada 3,419.45 setelah jatuh lebih dari 1% pada hari sebelumnya, sementara indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1% pada jam terakhir perdagangan.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,5 persen ke posisi 32.791,80. Indeks Topix bertambah 1,47 persen ke posisi 2.358,55. Investor berharap Bank of Japan tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter pekan depan.
Fokus pekan ini adalah keputusan kebijakan moneter the Federal Reserve (the Fed) yang sebagian besar akan pertahankan suku bunga tetap stabil pada kisaran 5,25—5,5 persen.
Di Australia, indeks ASX menguat 0,06 persen ke posisi 7.199, dan ditutup ke level tertinggi dalam tiga bulan. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,3 persen ke posisi 2.525,36, dan terakhir menguat 0,06 persen. Indeks Kosdaq melesat 0,59 persen ke posisi 835,25.
Advertisement