Liputan6.com, Jakarta - PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Emiten produsen gulungan tembaga ini akan menggelar stock split dengan rasio 1:2. Saat ini perseroan memiliki 367.340.000 lembar saham beredar dengan nilai nominal.
Setelah stock split, jumlah saham perseroan menjadi 734.680.000 lembar dengan nilai nominal menjadi Rp 25 per lembar.
Baca Juga
"Tujuan pelaksanaan pemecahan saham (stock split) adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Perseroan tidak menerbitkan efek bersifat ekuitas selain saham," ungkap manajemen PT Tembaga Mulia Semanan Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/12/2023).
Advertisement
Sehubungan dengan rencana tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Januari 2024 untuk meminta restu pemegang saham. Lebih lanjut, perseroan saat ini tidak memiliki agenda atau aksi korporasi lain dalam jangka waktu enam bulan setelah stock split.
Melansir data RTI, saham TBMS ditutup turun 1,26 persen ke posisi 1.965 pada Selasa, 19 Desember kemarin. Frekuensi perdagangan saham TBMS tercatat sebanyak 14 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 2,2 ribu lembar saham senilai Rp 4,25 juta.
Dalam sepekan, harga saham TBMS turun 1,5 persen. Namun selama satu tahun terakhir, harga saham TBMS naik 20,18 persen.
Jadwal stock split PT Tembaga Mulia Semanan Tbk:
- Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan negosiasi: 13 Februari 2024
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi: 14 Februari 2024
- Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 16 Februari 2024
Kerek Likuiditas Saham, Indointernet Bakal Stock Split
Sebelumnya diberitakan, PT Indointernet Tbk (EDGE), perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, aktivitas jasa informasi, pemrograman dan konsultasi komputer akan menggelar pemecahan nilai saham atau stock split.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (18/9/2023), PT Indointernet Tbk akan stock split dengan rasio 1:5. Ini berarti satu saham lama menjadi lima saham baru. Nilai nominal saham akan berubah dari Rp 50 per saham menjadi Rp 10 per saham.
Usai stock split tersebut, jumlah saham yang diterbitkan dan disetor dalam Indointernet akan menjadi 2.020.250.000 dari sebelumnya 404.050.000 saham. Perseroan pun menyatakan telah memperoleh persetujuan dari BEI.
Adapun Indointernet melaksanakan stock split ini antara lain untuk memenuhi peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A pasal V.1.1 terkait jumlah saham free float paling sedikit 50 juta saham atau 7,5 persen dari jumlah saham tercatat.
Berdasarkan daftar pemegang saham (DPS) Perseroan, jumlah saham free float sebesar 35.598.400 saham atau 8,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
“Pemecahan saham akan menyebabkan harga saham perseroan menjadi terjangkau bagi investor perorangan (ritel) sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham perseroan,” tulis perseroan.
Advertisement
Jumlah Saham
Selain itu, jumlah saham perseroan setelah stock split akan bertambah menjadi 2,02 miliar saham sehingga diharapkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI akan menjadi lebih aktif.
Stock split akan dilaksanakan perseroan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Oktober 2023. Paling lambat stock split akan digelar pada 23 Februari 2024.
“Sesuai POJK Nomor 15/2022, pelaksanaan pemecahan saham wajib dilakukan paling lambat 30 hari kalender setelah pelaksanaan RUPSLB yang menyetujui pelaksanaan rencana pemecahan saham,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 18 September 2023, saham EDGE ditutup stagnan di posisi Rp 17.500 per saham. Saham EDGE dibuka turun 100 poin ke posisi Rp 17.400 per saham. Saham EDGE berada di level tertinggi Rp 17.500 dan terendah Rp 17.400 per saham. Total frekuensi perdagangan delapan kali dengan volume perdagangan 18 saham. Nilai transaksi Rp 31,5 juta.
Soho Global Health Bakal Stock Split Rasio 1:10
Sebelumnya diberitakan, PT Soho Global Health Tbk (SOHO) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (13/9/2023), PT Soho Global Health Tbk (SOHO) akan melakukan stock split dengan rasio 1:10. Adapun nilai nominal saham sebelum stock split sebesar Rp 500 per saham, dan sesudah stock split menjadi Rp 50 per saham.
Dengan aksi korporasi itu, jumlah saham setelah stock split menjadi 12.691.682.390 saham dari sebelumnya 1.269.168.239 saham.
PT Soho Global Health Tbk (SOHO) melakukan stock split dengan sejumlah alasan dan tujuan antara lain1.Membantu meningkatkan daya tarik investor atas saham perseroan dengan menjadikan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau khususnya bagi investor ritel.
2.Meningkatkan jumlah saham perseroan yang beredar di masyarakat dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi investor, khususnya investor ritel untuk dapat investasi saham di perseroan.
3.Meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI.
“Perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip dari BEI atas rencana transaksi pemecahan nilai nominal saham perseroan, sebagaimana dituangkan di dalam surat BEI nomor S-07353/BEI.PP2/08-2023 tanggal 31 Agustus 2023,”
Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, Soho Global Health akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Oktober 2023
Advertisement