IHSG Tersungkur, Saham GOTO Merosot 2,3% Jelang Akhir Pekan

Mayoritas sektor saham merosot pada perdagangan Jumat, 26 Januari 2024 sehingga bebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Jan 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 10:00 WIB
IHSG Tersungkur, Saham GOTO Merosot 2,3% Jelang Akhir Pekan
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada awal sesi perdagangan saham Jumat (26/1/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada awal sesi perdagangan saham Jumat (26/1/2024). Mayoritas sektor saham memerah sehingga menekan IHSG.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.178,04. Pada pukul 09.24 WIB, IHSG tersungkur 0,93 persen ke posisi 7.111. Indeks LQ45 merosot 1,15 persen ke posisi 949. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.178,12 dan terendah 7.099,08. Sebanyak 260 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 158 saham menguat. 216 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 274.951 kali dengan volume perdagangan 3,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.813.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham energi merosot 0,33 persen, sektor saham basic turun 1,27 persen, sektor saham industri merosot 0,36 persen, dan sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,26 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal anjlok 0,68 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,09 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,62 persen, sektor saham teknologi turun 1,1 persen dan sektor saham transportasi terbenam 0,94 persen.

Sementara itu, sektor saham properti naik 0,59 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,19 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) anjlok 2,38 persen ke posisi Rp 82 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 84 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 85 dan terendah Rp 82 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.517 kali dengan volume perdagangan 4.939.631 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 38,6 miliar.

Review IHSG

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,7 persen ke posisi 7.178 pada perdagangan Kamis, 25 Januari 2024. Pergerakan IHSG itu mencerminkan pergerakan rupiah setelah kekhawatiran pengunduran diri menteri.

Di sektor perbankan, saham bank besar melemah menjelang kinerja keuangan 2023. Saham BBRI melemah 2,2 persen, saham BMRI susut 1,9 persen, saham BBNI tergelincir 1,4 persen dan saham BBCA terpangkas 0,3 persen.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan pertumbuhan kredit 14 persen yang didorong sektor pertambangan yang mendorong menguatnya kredit korporasi. BCA juga menyampaikan panduan pertumbuhan pinjaman konservatif 9-10 persen pada 2024.

Sementara itu, sektor saham komoditas menguat setelah dua sesi berturut-turut alami koreksi. Saham ITMG bertambah 2,9 persen, saham UNTR naik 2,5 persen, saham MBMA melesat 2,5 persen, dan saham PTBA naik 2,4 persen. Sektor telekomunikasi menunjukkan kekuatan yang didukung saham ISAT yang naik 0,5 persen, saham EXCL melambung 0,4 persen dan saham TLKM bertambah 0,3 persen.

Top Gainers-Losers

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham CBUT melonjak 24,53 persen
  • Saham PSDN melonjak 19,30 persen
  • Saham PTMP melonjak 12,28 persen
  • Saham CGAS melonjak 10,81 persen
  • Saham DSAA melonjak 9,5 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham SONA merosot 15 persen
  • Saham FOOD merosot 14,84 persen
  • Saham ISAP merosot 10 persen
  • Saham GTRA merosot 9,55 persen
  • Saham TPIA merosot 8,6 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham TPIA senilai Rp 263,7 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 232,7 miliar
  • Saham CGAS senilai Rp 136,6 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 132,8 miliar
  • Saham PGEO senilai Rp 120,1 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 43.590 kali
  • Saham CGAS tercatat 43.153 kali
  • Saham PTMP tercatat 16.769 kali
  • Saham NICE tercatat 15.535 kali
  • Saham TPIA tercatat 11.507 kali

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi bergerak menguat terbatas pada Jumat, 26 Januari 2024 seiring data Core PCE US yang akan rilis nanti malam, diproyeksi melemah, sehingga memperkuat dugaan akan terjadi soft landing. “Level resistance 7.200-7.250 dan support 7.150-7.170,” tutur dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (26/1):

1. PGEO: Buy if Break 1260

Jual di 1300-1370 short term.

Jika belum break di atas 1260, dapat antri beli di area 1190, cutloss jika break di bawah 1160.

 

2. MAPA: Spec Buy

Beli di 950, cutloss jika break di bawah 930.

Jika tidak break di bawah 950, potensi naik dengan area jual di 980- 1000 short term.

 

3. MBMA: Spec Buy

Beli di 610, cutloss jika break di bawah 580.

Jika tidak break di bawah 610, potensi naik dengan area jual di 635- 660 short term.

 

4. BBYB: Spec Buy

Beli di 344, cutloss jika break di bawah 336.

Jika tidak break di bawah 336, potensi naik dengan area jual di 356- 360 short term.

 

5. ICBP: Spec Buy

Beli di 11400, cutloss jika break di bawah 11300.

Jika tidak break di bawah 11400, potensi naik dengan area jual di 11550-11700 short term.

 

6. LPPF: Spec Buy

Beli di 2070, cutloss jika break di bawah 2050.

Jika tidak break di bawah 2050, potensi naik dengan area jual di 2150- 2200 short term.

Bursa Saham Asia Pasifik

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan saham Jumat (26/1/2024) bahkan saat data pertumbuhan ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat (AS). Selain itu, indikasi penurunan inflasi mendorong indeks S&P 500 ke level tertinggi sepanjang masa.

Dikutip dari laman CNBC, data produk domestik bruto (PDB) menunjukkan ekonomi AS tumbuh 3,3 persen pada kuartal IV, dibandingkan prediksi ekonom yang disurvei Dow Jones sebesar 2 persen.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS tidak termasuk makan dan energi, naik 2 persen pada kuartal terakhir 2023. Sedangkan inflasi umum naik 1,7 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,48 persen, dan berada pada kecepatan untuk memperpanjang kenaikan beruntun selama enam hari.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,86 persen setelah pembacaan inflasi Januari dari Tokyo lebih lemah dibandingkan Desember. Data Tokyo secara luas dianggap sebagai indikator utama inflasi nasional. Indeks Topix merosot 0,79 persen.

Sementara itu, tingkat inflasi utama dan inti di Tokyo pada Januari mencapai 1,6 persen dibandingkan Desember masing-masing 2,4 persen dan 2,1 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat tipis 0,13 persen, sedangkan indeks Kosdaq naik 0,22 persen.

Indeks Hang Seng berjangka ke posisi 16.079, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan indeks Hang Seng sebelumnya di posisi 16.211,96.

Di wall street, tiga indeks saham acuan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Indeks S&P 500 naik 0,53 persen, dan sentuh rekor tertinggi di posisi 4.894,16.

Indeks Dow Jones bertambah 0,64 persen dan indeks Nasdaq naik tipis 0,18 persen. Indeks acuan itu menguat tipis seiring anjloknya saham Tesla.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya