Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan 29 Januari-2 Februari 2024. Analis menilai, sentimen global dari Amerika Serikat dan China pengaruhi IHSG sepekan.
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (3/2/2024), IHSG melambung 1,42 persen menjadi 7.238,78 dari penutupan pekan lalu di posisi 7.137,08. Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa meroket 1,01 persen menjadi Rp 11.460,02 triliun dari pekan lalu Rp 11.345,77 triliun.
Baca Juga
Selain itu, rata-rata volume transaksi harian saham bertambah 10,74 persen menjadi 17,23 miliar saham dari pekan lalu 15,56 miliar saham.
Advertisement
Namun, rata-rata nilai transaksi harian saham terpangkas 8,06 persen menjadi Rp 10,49 triliun dari Rp 11,41 triliun pada pekan lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham berubah 1,13% menjadi 1.114.490 kali transaksi dari 1.127.246 kali transaksi pada sepekan lalu. Investor asing pada Jumat, 2 Februari 2024 mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,46 triliun. Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 4,8 triliun. sepanjang 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp10,68 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat selama sepekan didorong sentimen global terutama dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed).
"The Fed masih cenderung hawkish dan menetapkan suku bunga acuannya di angka 5,5% disamping itu nampaknya The Fed masih memutuskan untuk belum akan menurunkan suku bunganya pada Maret 202424 (higher for longer),” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sentimen Lainnya
Sentimen IHSG lainnya juga dipengaruhi beberapa rilis data industri dari China yang cenderung stabil.
“Dari dalam negeri sendiri, dengan adanya volatilitas yang cukup tinggi pada Rupiah mampu diimbangi dengan rilis kinerja emiten-emiten perbankan bigbanks di FY23 yang dapat dikatakan membaik sehingga diperkirakan terdapat inflow yang cukup besar pada perbankan,” tutur Herditya.
Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support 7.152 dan level resistance 7.271.
“Kami memperkirakan, selama sepekan ke depan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data seperti GDP Indonesia yang secara konsensus akan berada di angka 5% YoY, kemudian ada rilis inflasi China Januari dan diperkirakan masih dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia,” tutur dia.
Advertisement
Pencatatan Saham
Selama sepekan terdapat satupencatatan perdana saham di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Selasa, 30 Januari 2024, PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) mulai melakukan pencatatan sahamnya di Papan Pengembangan BEI. SMGA merupakan perusahaan ke-9 yang tercatat di BEI pada 2024.
SMGA bergerak pada sektor Barang Baku dengan subindustri Logam & Mineral Lainnya. Kemudian pada Rabu, 31 Januari 2024, perdagangan di BEI dibuka oleh PT Mega Harapan Mulia dan PT Stockbit Sekuritas Digital dalam rangka Peresmian Galeri Investasi Digital BEI Kelas.com.
Dengan peresmian ini maka Kelas.com menjadi Galeri Investasi BEI ke-852 di Indonesia. Pada era digital saat ini, Galeri Investasi BEI tidak hanya memberikan akses edukasi yang lebih luas kepada masyarakat, tetapi juga mampu memberikan solusi yang lebih tepat, efisien, dan transparan.
Penutupan IHSG pada 2 Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada penutupan perdagangan Jumat (2/2/2024). IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham menghijau.
Dikutip dari data RTI, IHSG melonjak 0,52 persen ke posisi 7.238,78. Indeks LQ45 bertambah 0,76 persen ke posisi 984,67. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.238,78 dan terendah 7.180,35. Sebanyak 295 saham melemah dan 276 saham diam di tempat. Selain itu, 193 saham menguat. Total frekuensi perdagangan 1.055.824 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.632.
Investor asing beli saham Rp 1,46 triliun. Sepanjang 2024, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 10,67 triliun.Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham kesehatan melambung 0,73 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,70 persen dan sektor saham basic melesat 0,47 persen. Selain itu, sektor saham infrastruktur mendaki 0,17 persen, sektor saham industri naik 0,15 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,06 persen.
Sementara itu, sektor saham energi turun 0,39 persen, sektor saham siklikal susut 0,03 persen, sektor saham properti terpangkas 0,22 persen. Selain itu, sektor saham teknologi merosot 0,32 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,08 persen.
Advertisement