Kinerja di 2023 Cemerlang, MARK Berpotensi Bagikan Dividen

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) konsisten dalam membagikan dividen selama 6 tahun terakhir.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Feb 2024, 10:11 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2024, 10:11 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) konsisten dalam membagikan dividen selama 6 tahun terakhir. Bahkan MARK telah membayarkan dividen kumulatif sebesar Rp 461,2 miliar.

Dengan demikian jumlah tersebut lebih besar dari nilai valuasi perusahaannya sendiri ketika IPO di tahun 2017 sebesar Rp 150 miliar. Valuasi perseroan sudah meningkat hamper 2.000% sejak pertama kali melantai di bursa tahun 2017.

Apabila melihat dari kinerja keuangan yang positif sepanjang 2023, MARK berpotensi membagikan dividen kembali.

Dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Kamis (22/2/2024), sejak MARK mencatatkan saham perdana di bursa efek Indonesia di 2017 perseroan konsisten membagikan dividen ke pemegang sahamnya dengan jumlah dividen payout ratio yang semakin tinggi.

Bahkan di 2023 terdapat dua kali pembayaran dividen yaitu dividen tahunan dan Interm dengan total dividen yang di bagikan Rp 152 milliar.

Tahun 2024 ini analist sekuritas Malaysia memprediksi potensi produksi sarung tangan akan meningkat di semester 2 dikarenakan oversupply persediaan sarung tangan sudah mulai menurun dan adanya kenaikan harga jual rata-rata sarung tangan global.

Seiring dengan kondisi tersebut, pelanggan MARK sudah melakukan permintaan akan produk Hand Molding dari MARK di awal tahun 2024 ini, yang mengakibatkan naiknya utilitas pabrik di MARK yang ada di Medan tersebut dibandingkan tahun 2023.

“Tingginya permintaan cetakan sarung tangan membuat kami harus menambah jumlah karyawan, kurang lebih sebanyak 500 orang karyawan kami tambahkan untuk mengejar produksi cetakan sarung tangan di 2024,” kata Direktur Utama PT Mark Dynamics Tbk Ridwan Goh.

 


Potensi Penjualan

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2024 menjadi titik balik naiknya produksi sarung tangan global. Hal ini sesuai dengan riset yang di keluarkan oleh Asosiasi Produsen Sarung Tangan Malaysia (MARGMA) oversupply persedian sarung tangan akan berangsur habis.

Diperkirakan kebutuhan akan sarung tangan dunia akan mencapai lebih dari 300 milliar pasang sarung tangan dengan tingkat pertumbuhan industry 8-10% pertahun.

"Dengan tingginya angka penjualan tersebut, MARK berpotensi membagikan dividen lebih tinggi sehingga menguntungkan untuk investor yang mengutamakan fundamental dan dividen player," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya