Siapkan Belanja Modal Rp 432 Miliar, Sunindo Pratama Bangun Pabrik Plant 2 di Batam

PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) siapkan belanja modal Rp 432 miliar pada 2024 di tengah pembangunan pabrik yang dapat perkuat industri pipa lokal.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Mar 2024, 08:32 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2024, 08:32 WIB
PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI IJ) ] resmi memulai pembangunan plant 2 PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam. (Foto: Sunindo Pratama)
PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI IJ) ] resmi memulai pembangunan plant 2 PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam. (Foto: Sunindo Pratama)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI)  resmi memulai pembangunan plant 2 PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam. RTM merupakan strategic asset yang vital bagi Sunindo Pratama dalam memproduksi seamless pipes/OCTG tubing secara in-house dan menjamin ketersediaan produk Perseroan.

Melanjutkan serangkaian strategi peningkatan kapasitas produksi yang telah berjalan sebelumnya dengan transaksi peningkatan modal disetor kepada RTM sebesar Rp152,8 miliar, Perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp432 miliar.

Belanja modal itu akan digunakan untuk pembelian tanah sebesar Rp57 miliar,  pembangunan pabrik sebesar Rp250 miliar dan pembelian mesin-mesin produksi sebesar Rp125 miliar. Demikian dikutip dari keterangan resmi, ditulis Sabtu (15/3/2024).

Pembangunan pabrik baru seluas 50.793 m2 ini dapat menambah kapasitas produksi seamless pipes/OCTG tubing hingga dua kali lipat mencapai 60.000 ton/ tahun dari yang sebelumnya 30.000 ton/ tahun. Jika mencapai kapasitas maksimal, Perseroan dapat memasok atau melayani kebutuhan seamless OCTG tubing sampai dengan 70.000 ton/tahun.

Peningkatan kapasitas produksi ini mendukung Perseroan untuk mendiversifikasi produk Industrial pipe dan memperluas pangsa pasar di dalam maupun luar negeri (pasar ekspor). Perseroan menargetkan fasilitas ini akan beroperasi pada 2025 dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan ke depan.

Perseroan menyatakan, kehadiran pabrik baru SUNI juga untuk memperkuat industri pipa lokal dalam memenuhi kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi migas ke depannya.

 

Peluang Perseroan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan menyatakan, berkomitmen mendukung program pemerintah yang telah menetapkan target lifting minyak dan gas bumi sebesar masing-masing 1 juta BOPD (barrel oil per day) dan 12 BSCFD (billion standard cubic feet per day) pada 2030.

Dengan target tersebut, Indonesia menjadi captive market untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan memberikan peluang bagi Perseroan untuk menjamin keberlangsungan usaha ke depannya.

SUNI merupakan perusahaan pionir dan satu-satunya di Indonesia dalam penyediaan produk seamless pipes/OCTG tubing. Sebagai produsen pipa lokal, SUNI memiliki potensi kuat untuk bertumbuh secara berkelanjutan.

Pertumbuhan Perseroan juga semakin kuat didukung dengan adanya regulasi pemerintah yang mengatur standar TKDN untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor ditambah dengan kebutuhan energi yang akan terus meningkat ke depannya.

Perseroan juga berkomitmen untuk meningkatkan implementasi ESG di lingkungan pabrik plant 2. RTM telah bekerja sama dengan PLN untuk merancang penggunaan panel surya pada rooftop factory seluas 11.000 m2 yang akan menghasilkan listrik 0.5-1 MW.

 

Tantangan Perseroan

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan juga memastikan rencana pembangunan yang mengalokasikan 12% area pabrik menjadi area hijau. Dari aspek sosial, kehadiran pabrik baru RTM dapat menyerap tenaga kerja lokal sampai dengan 250 pekerja di Batam.

Tantangan perseroan saat ini adalah memastikan delivery produk ke pelanggan dapat berjalan tepat waktu, dengan adanya pabrik baru Perseroan optimistis dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik secara volume maupun dari sisi waktu pengiriman.

Dengan adanya production line di pabrik baru, Perseroan dapat tetap mengoptimalkan aktivitas produksi di saat proses maintenance sedang dilakukan di production line yang telah ada. Selain untuk meningkatkan kinerja Perseroan, ini merupakan bagian dari peningkatan layanan Perseroan kepada pelanggan ke depan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya