Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya akan berlangsung selama 4 hari pada pekan ini atau hanya Senin, 25 Maret 2024-Kamis, 28 Maret 2024. Adapun pada Jumat, 29 Maret 2024, Bursa libur dalam rangka Jumat Agung.
Pada periode perdagangan Maret yang tersisa pekan ini, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengimbau investor untuk memperhatikan sejumlah sentimen mulai dari tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat QoQ Prev 4,9% Cons 3.2%.
Baca Juga
Dia menegaskan, jika angka di bawah ekspektasi bagus. Artinya, penurunan suku bunga bisa jadi lebih cepat untuk menopang ekonomi. Sentimen selanjutnya yakni Core PCE Price Index MoM Prev 0,4% Cons 0,3%, di mana data utama ini digunakan The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mengukur inflasi.
Advertisement
"Jika naik dibandingkan periode sebelumnya maka bisa dikatakan gawat. Sentimen yang perlu diperhatikan pula pada minggu ini yakni personal income dan personal spending yang bakal menggambarkan kondisi ekonomi AS. Jika income naik dan spending naik ini sama saja belum downturn. Namun jika income turun dan spending turun, ini artınya sebentar lagi downturn dan suku bunga turun," kata Angga dalam risetnya, Senin (25/3/2024).
Merujuk pada data-data ekonomi dan sentimen tersebut, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham yang menarik untuk dicermati pada pekan ini. Antara lain, Buy on Pullback pada BBTN (Support: 1.485, Resistance: 1.800), Buy on Pullback ESSA (Support: 590, Resistance: 700) dan Buy BDMN (Support: 2.970, Resistance: 3.250).
Sentimen Lain
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ke level 7.350 pada akhir perdagangan Jumat, 22 Maret 2024. Posisi itu menguat 0,30% atau naik 22 poin dalam sepakan. Angga menjelaskan penguatan IHSG tertopang sektor IDX HEALTH (+2.98%) dan IDX BASIC (+1.82%) yang menjadi top gainers, namun masih tersandera sektor IDX TECHNO (-0.73%) dan IDX INFRA (-0.01%) yang menjadi top loser-nya.
Pada minggu lalu ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi laju IHSG yakni suku bunga AS yang bertahan di level 5,25%-5,50% dan suku bunga Indonesia bertahan di level 6,00%. Sentimen selanjutnya yakni Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) yang menaikkan suku bunga dari -0,1 ke 0–0,1% karena inflasi.
"Sayangnya market tidak ada respon, Yen turun. Harusnya kalau suku bunga naik mąką demand currency naik dan ada capital inflow serta bond market kuat. Nyatanya di Jepang risk free rate (0,1%) belum di atas inflasi," kata Angga.
Sentimen selanjutnya terkait harga minyak yang kembali meningkat setelah beberapa serangan drone Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia. Ekspor Irak dan Saudi Arabia menurun serta ekonomi China mulai membaik dan ada tanda-tanda perbaikan permintaan.
Advertisement
Kinerja IHSG pada 18-22 Maret 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif selama sepekan pada 18-22 Maret 2024. Analis menuturkan, penguatan IHSG terjadi di tengah sentimen global terkait suku bunga bank sentral.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (23/3/2024), IHSG naik 0,30 persen menjadi 7.350,15 pada 18-22 Maret 2024 dari pekan lalu di posisi 7.328,05. Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa yang naik 0,48 persen menjadi Rp 11.748 triliun. Pada pekan lalu, kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 11.692 triliun.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian saham anjlok 7,55% menjadi 1,139 ribu kali transaksi dari 1,233 ribu kali transaksi pada pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi harian saham tersungkur sebesar 11,67% selama sepekan, menjadi 16,50 miliar lembar saham dari 18,68 miliar lembar saham pada sepekan lalu.
Selanjutnya, rata-rata nilai transaksi harian saham rontok 40,62% menjadi Rp10,17 triliun dari Rp17,12 triliun pada pekan lalu. Investor asing pada Jumat, 22 Maret 2024 mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp372,9 miliar. Selama sepekan, investor asing membeli saham Rp 2,14 triliun. Sepanjang 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp28,25 triliun.
Kata Analis
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG naik 0,3 persen selama sepekan dipengaruhi sejumlah sentimen. Pertama, rilis data industri China. Kedua, rilis suku bunga dari bank sentral China, Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Ketiga, pergerakan harga komoditas terutama harga emas yang menguat.
“Selama sepekan ke depan kami perkirakan IHSG bergerak menguat namun cenderung konsolidasi dengan support di 7.238 dan resistance di 7.416,” ujar dia.
Ia menambahkan, untuk sentimen pekan depan ada sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat antara lain produk domestik bruto (PDB) dan pendapatan individu. “Serta dari China ada rilis data industrial,” kata Herditya.
Advertisement