Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan fasilitas kredit pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kredit diberikan kepada PT Medcosolar Bali Timur untuk pembangunan PLTS berkapasitas 25 Megawatt peak (MWp) di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Kucuran kredit bentuk komitmen BNI demi mendukung transisi energi nasional melalui penyaluran pembiayaan hijau (green financing).
Baca Juga
Proyek PLTS ini merupakan proyek PLTS ground mounted terbesar di Indonesia yang diprakarsai oleh PT Medcosolar Bali Timur, anak usaha PT Medco Power Indonesia. BNI berperan sebagai sole lender untuk proyek ini.
Advertisement
Penandatanganan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Senior Vice President Corporate Banking 2 BNI Ditya Maharhani Harninda dan Direktur PT Medcosolar Bali Timur Myrta Sri Utami di Kantor PT Medco Power Indonesia, Jakarta, pada Rabu (20/3/2024).
Direktur Wholesale and International Banking BNI Agung Prabowo mengungkapkan, partisipasi BNI dalam pendanaan Green Loan ini merupakan wujud komitmen BNI untuk mendukung pencapaian target net zero emission pemerintah pada tahun 2060.
"Saat ini, BNI secara aktif memfokuskan pembiayaan pada proyek-proyek yang termasuk dalam Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sebagai upaya untuk mendorong transisi energi hijau di Indonesia," ujar Agung.
Menurut Agung, kerjasama ini sejalan dengan misi PT Medco Power Indonesia sebagai salah satu induk usaha PT Medcosolar Bali Timur untuk memberikan nilai jangka Panjang dengan portofolio bisnis energi bersih Independent Power Producer (IPP), Operation & Maintenance (O&M) dan energi terbarukan yang berkelanjutan.
Adapun pendanaan proyek PLTS ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di BNI. "Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan mewujudkan Indonesia yang lebih hijau," pungkas Agung
BNI Bantu UMKM Tembus Pasar Amerika
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI ikut mendorong UMKM Go Global dan meningkatkan devisa negara. Perseroan terus memperkuat kapabilitas UMKM Binaannya guna menjadi lebih kompetitif dalam melalukan penetrasi di pasar global.
Melalui BNI Xpora, perseroan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, dalam hal ini KJRI New York untuk menyelenggarakan BNI Exporters Forum dengan tema Road to New York Shoppe Object 2024, pada 16 Maret 2024 di BNI Corporate University, Slipi, Jakarta.
New York Shoppe Object merupakan salah satu pameran dagang kriya terbesar di Amerika Utara yang bersifat B2B dengan estimasi pengunjung sebanyak 10.000 orang dan exhibitor sebanyak 700 brand, yang dapat membantu UMKM untuk memperluas pasar mereka.
Direktur Retail Banking BNI Corina Leyla Karnalies menegaskan bahwa UMKM berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dan memiliki potensi yang sangat besar dalam mengoptimalkan pasar global.
Oleh karena itu, perseroan proaktif meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha UMKM dengan menggandeng berbagai pihak.
"Dengan diselenggarakannya acara ini, kami harap akan menjadi solusi atas salah satu pain point para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya terkait perluasan akses pasar di luar negeri," katanya.
Corina melanjutkan BNI Exporters Forum bertujuan untuk mempersiapkan UMKM dalam mengikuti Shoppe Object yang akan diadakan di New York. Acara ini dihadiri sekitar 30 UMKM Mitra BNI yang siap untuk memperluas pasar mereka dan menembus pasar Amerika.
Sejumlah produk UMKM akan dipilih melalui proses kurasi dalam kegiatan ini untuk diikutsertakan dalam acara New York Shoppe Object 2024.
Â
Advertisement
Prospek pasar ekspor
Corina memaparkan, BNI Exporters Forum mendatangkan seorang kurator, Jennifer Isaacson, dari New York sebagai narasumber, sehingga para pelaku UMKM yang hadir berkesempatan memperoleh informasi terkini mengenai prospek pasar ekspor serta regulasi di Amerika.
Selain itu, kurator yang dihadirkan dari New York akan ikut serta memberi pendampingan bagi UMKM terpilih hingga Agustus 2024 sehingga produknya mampu bersaing di pasar Amerika.
"UMKM yang mengikuti acara ini berasal dari segmen kecil dan menengah yang sudah siap ekspor dari berbagai jenis produk dengan kategori fesyen, aksesori, handicraft, home decor, dan furniture," pungkasnya.