Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar bursa Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, melampaui indeks Wall Street karena reli pasar di AS terus mereda.
Investor di Asia akan menilai angka inflasi bulan Februari dari Australia – angka inflasi pertama setelah bank sentral negara tersebut mengatakan bahwa “belum mungkin untuk mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.”
Baca Juga
Dikutip dari CNBC, Rabu (27/3/2024), S&P/ASX 200 memulai perdagangan dengan naik 0,11%, melanjutkan kenaikan dari hari Selasa kemarin. Sedangkan Nikkei 225 Jepang rebound dan naik 0,24% dan Topix naik 0,4%.
Advertisement
Kospi Korea Selatan mundur 0,1% setelah memimpin kenaikan di Asia dan mencapai level tertinggi dalam dua tahun pada hari Selasa, sementara saham berkapitalisasi kecil Kosdaq mendekati garis datar.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,569, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,618.32.
Di Amerika Serikat (AS), ketiga indeks saham utama terus merosot, di mana S&P 500 menandai kerugian hari ketiga berturut-turut dan turun 0,28%. Dow Jones Industrial Average juga turun sedikit, sedangkan Nasdaq Composite yang berbasis teknologi mengalami kerugian lebih besar yaitu 0,42%.
Namun, rata-rata indeks utama masih berada pada laju kenaikan bulan kelima berturut-turut meskipun terjadi kemunduran baru-baru ini, di mana S&P naik lebih dari 2% di bulan Maret.
Defisit Transaksi Berjalan India
Defisit transaksi berjalan India menyempit pada kuartal terakhir tahun 2023 menjadi 1,2% dari produk domestik bruto, terutama disebabkan oleh pertumbuhan ekspor jasa.
Defisit neraca transaksi berjalan negara ini berkurang menjadi USD 10,5 miliar, dibandingkan dengan USD 11,4 miliar pada kuartal sebelumnya dan USD 16,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perkiraan median dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan defisit sebesar USD 12,1 miliar atau 1,5% dari PDB.
Defisit transaksi berjalan menunjukkan bahwa suatu negara mengimpor lebih banyak daripada mengekspornya, sedangkan surplus menunjukkan sebaliknya.
IHSG Berpeluang Naik
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (27/3/2024). IHSG akan menguji posisi 7.500-7.616.
IHSG melemah 0,16 persen ke posisi 7.365 disertai dengan munculnya volume penjualan, tetapi pergerakan IHSG masih mampu berada di atas moving average (MA) 20 harian pada Selasa, 26 Maret 2024.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pada skenario terbaiknya (hitam), posisi IHSG saat ini masih berada bagian dari wave iii dari wave (iii), sehingga hal itu akan membawa IHSG menguat untuk menguji rentang 7.500-7.616.
“Namun, pada label merah, posisi IHSG saat ini berada di awal wave c dari wave (iv) sehingga IHSG masih rawan berbalik terkoreksi untuk menguji 7.219-7.238,” tutur Herditya.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.295,7.238 dan level resistance 7.444,7.492.
Advertisement
Koreksi Teknikal
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal tetapi dengan bullish candle disertai volume. Selama bertahan di atas garis MA20, berpeluang untuk kembali rebound untuk membuat higher high (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya.
“Namun, jika breakdown support garis MA20, berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA50 untuk melanjutkan fase sideways-nya,” tutur dia.
Wafi menuturkan, kisaran IHSG saat ini di 7.200-7.400.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpeluang melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.300-7.400.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT PP London Sumatera Tbk (LSIP).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).