Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan pada 28 Maret 2024 menetapkan jadwal pembagian dividen final Rp 1,99 triliun atau setara Rp 1.747 per saham.
Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), jadwal pembagian dividen Indo Tambangraya Megah sebagai berikut:
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi akan dilakukan pada tanggal 18 April 2024.
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi dijadwalkan pada tanggal 19 April 2024.
- Cum Dividen di Pasar Tunai akan berlangsung pada tanggal 18 April 2024.
- Ex Dividen di Pasar Tunai dijadwalkan pada tanggal 19 April 2024.
- Pembayaran Dividen akan dilakukan pada tanggal 25 April 2024.
ITMG meraih laba bersih sebesar USD 500.330.798 atau setara Rp 7,9 triliun pada 2023. Dengan kinerja tersebut, ITMG akan membagikan dividen dengan total Rp 4.407 per lembar saham kepada pemegang saham tahun buku 2023.
Advertisement
Sebelumnya, ITMG telah membagikan dividen interim sebesar USD 199 juta atau setara dengan Rp 2.660 per saham pada 22 September 2023. Adapun sisanya, sebesar USD 126 juta atau setara dengan Rp 1.747 per saham, akan didistribusikan dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham pada 25 April 2024.
Punya Kas Tebal, ITMG Buka Peluang Akuisisi
Sebelumnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membuka peluang akuisisi yang didukung kas perseroan.
Direktur PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Yulius Kurniawan Gozali mengatakan saat ini kas perseroan cukup untuk melakukan pembelanjaan aset lewat akuisisi. Hingga akhir 2023, kas dan setara kas perseroan tercatat sebesar USD 851 juta.
"Untuk akuisisi, kita masih ada sekitar USD 1,1 juta. Sekitar USD 800 juta dari kas, dan ada USD 300 juta dari fasilitas bank," kata Yulius dalam media briefing, Kamis (29/2/2024).
Sayangnya, Yulius tidak merinci lebi lanjut aset apa yang dimaksud. Namun, Indo Tambangraya Megahsangat terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Indonesia, untuk menjadi partner dalam proyek energi hijau dari hulu, midstream, hingga hilir. Namun demikian, Yulius memberi sinyal rencana kauisisi tambang dikel di Sulawesi.
"Yang diincar medium to small. Nikel itu hot comodity. Semua mau. Kita sekaranf msih tahap negosiasi, lalu kita akan masuk due diligence. Ada beberapa, lah di Sulawesi," imbuh Yulius.
Advertisement
Akuisisi di 2023
Pada 2023, perseroan merampungkan akuisisi 65 persen saham PT Centra Multi Suryanesia Aset (Suryanesia), perusahaan penyedia layanan energi surya dan pengoperasian pembangkit listrik hibrida solar PV yang memasok sebagian kebutuhan energi operasional pertambangan di Bunyut, Kalimantan Timur.
Aksi itu sebagai salah satu upaya perseroan untuk meningkatkan kapasitas energi hijau lebih dari tiga kali lipat menjadi sebesar 24,8 MWp. Dengan menerapkan manajemen kas yang berhati-hati dan pencapaian tingkat efisiensi biaya yang baik, Perusahaan mampu mempertahankan neraca yang sehat.
Hingga 31 Desember 2023, total aset Perusahaan tercatat sebesar USD 2.188 juta dengan total ekuitas sebesar USD 1.789 juta. Perusahaan juga mempertahankan posisi kas dan setara kas yang solid sebesar USD 851 juta.