Proyek Smelter Aluminium Adaro Tetap Lanjut di Era Prabowo

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengaku proyek smelter aluminium di Kalimantan Utara (Kaltara) tetap jalan meski ada transisi kepemimpinan usai Prabowo menjadi Presiden Terpilih.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Mei 2024, 17:38 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2024, 14:10 WIB
Operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia (Foto: laman PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO)
Operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia (Foto: laman PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO)

Liputan6.com, Jakarta PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengaku proyek smelter aluminium di Kalimantan Utara (Kaltara) tetap jalan meski ada transisi kepemimpinan usai Prabowo menjadi Presiden Terpilih. Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir mengatakan pembangunan smelter saat ini masih sesuai rencana.

"(Smelter) saat ini masih on track. Kita beruntung ada kontinuitas dengan Prabowo menjadi Presiden terpilih, bahwa kebijakan-kebijakan hilirisasi akan berlanjut," kata Boy kepada wartawan usai RUPST perseroan, Rabu (15/5/2024).

Boy meyakini, potensi hilirisasi di Indonesia sangat besar. Hal itu mengingat sumber daya alam Indonesia, utamanya mineral yang melimpah. Saat ini, smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) masih dalam proses konstruksi sesuai rencana dengan target mencapai COD pada 2025.

"Jadi ini potensinya luar biasa. Kita sangat diuntungkan karena kita punya natural resources. Cuma dulu kita semua terlena lalu dijual begitu saja. Dengan kita dibimbing oleh pemerintah harus hilirisasi, menurut saya sudah benar karena prospek (hilirisasi) itu akan sangat besar," imbuh Boy.

Boy sendiri optimis prospek aluminium cerah ke depannya, seiring kebutuhan untuk pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Sebelumnya, perseroan menjalin kesepakatan dengan Hyundai Company untuk menjamin pasokan aluminium yang stabil di tengah peningkatan permintaan terhadap aluminium untuk manufaktur otomotif.

Kerja sama ini juga dilakukan untuk membentuk suatu sistem yang komprehensif dan kooperatif untuk produksi dan pasokan aluminium oleh perseroan melalui PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI). Namun seiring perkembangannya, kedua pihak sepakat untuk tidak memperpanjang kesepakatan.

Tok, Adaro Energy Tebar Dividen Setara Rp 6,43 Triliun

RUPST PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Rabu (15/5/2024). (Foto: Liputan6.com/Pipit IR)
RUPST PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Rabu (15/5/2024). (Foto: Liputan6.com/Pipit IR)

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di hotel Raffles Jakarta. Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen USD USD 400 juta atau sekitar Rp 6,43 triliun (kurs Rp 16.069,65 per USD).

“Setelah membagikan dividen interim pada bulan Januari 2024, pada Rapat ini kami mendapat persetujuan para pemegang saham Perseroan untuk membagikan dividen tunai final sejumlah USD 400 juta,” kata Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir atau akrab disapa Boy Thohir dalam konferensi pers usai RUPST perseroan, Rabu (15/5/2024).

Secara keseluruhan, pemegang saham menyetujui penggunaan laba tahun berjalan Perseroan untuk tahun buku 2023 sebesar USD 1,64 miliar. Sebesar USD 800 juta atau 48,74% laba digunakan untuk pembayaran dividen tunai, yang terdiri dari USD 400 juta untuk dividen interim yang telah dibayarkan Perseroan pada 12 Januari 2024 dan sebesar USD 400 juta untuk dividen tunai final. Lebih lanjut, sisa laba sebesar USD 841,44 juta ditetapkan sebagai laba ditahan.

Selain itu, pada RUPS kali ini para pemegang saham juga menyetujui pengurangan modal ditempatkan dan disetor melalui penarikan saham hasil pembelian kembali Perseroan.

Pengurangan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui penarikan saham hasil pembelian kembali Perseroan sebanyak 1.227.296.100 saham atau mewakili 3,84% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula berjumlah 31.985.962.000 saham dengan nilai nominal sejumlah Rp3.198.596.200.000, menjadi30.758.665.900 saham dengan nilai nominal sejumlah Rp 3,08 triliun.

 

Jajaran Direksi

Direktur Utama PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir. (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Direktur Utama PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Garibaldi Thohir. (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Pemegang saham juga menyetujui adanya perubahan susunan manajemen dengan pengangkatan Iwan Dewono sebagai Direksi perseroan. Bersamaan dengan berhentinya Chia Ah Hoo sebagai Direksi Perseroan.

“Mewakili segenap jajaran manajemen dan karyawan Grup Adaro, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Chia Ah Hoo atas dedikasi dan kontribusi yang telah beliau berikan kepada Adaro selama menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak pertama beroperasi hingga kini menjadi salah satu grup pertambangan dan energi terkemuka di Indonesia,” kata Boy.

“Saya mengucapkan selamat bergabung kepada Iwan Dewono Budiyuwono di jajaran Direksi Perseroan. Mari kita bersama-sama mewujudkan transformasi bisnis perusahaan sekaligus mendukung transformasi ekonomi Indonesia,” imbuh Boy.

Dengan demikian, susunan Direksi PT Adaro Energy Indonesia Tbk menjadi sebagai berikut:

  • Presiden Direktur: Garibaldi Thohir
  • Wakil Presiden Direktur: Christian Ariano Rachmat
  • Direktur: Michael William P. Soeryadjaya
  • Direktur: Mohammad Syah Indra Aman
  • Direktur: Julius Aslan
  • Direktur: Iwan Dewono
  • Direktur: Iwan Dewono
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya