IHSG Berpotensi Melemah, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 22 Mei 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.130,7.072 dan level resistance 7.364,7.396 pada perdagangan Rabu, 22 Mei 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Mei 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 07:30 WIB
IHSG Berpotensi Melemah, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 22 Mei 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Rabu (22/5/2024). IHSG akan menguji posisi 7.175. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Rabu (22/5/2024). IHSG akan menguji posisi 7.175.

IHSG merosot 1,11 persen ke posisi 7.186 pada perdagangan Selasa, 21 Mei 2024 disertai dengan munculnya volume penjualan. Koreksi IHSG pun telah menutup gap 7.192-7.203.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG diperkirakan sedang berada pada awal wave (iv) dari wave © sehingga koreksi IHSG masih akan menguji posisi 7.175 dahulu.

Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.130,7.072 dan level resistance 7.364,7.396 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi dan breakdown support garis moving average (MA) 50 harian meski dengan volume rendah.

“Selama di bawah garis MA50 maka berpeluang untuk menguji  support garis MA20,” tutur Wafi.

Ia mengatakan, jika kembali breakout garis MA50 berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level. “Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.150-7.350,” tutur dia.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Rabu pekan ini. IHSG akan berada di level support dan level resistance di 7.160-7.240.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), dan saham PT Timah Tbk (TINS).

Rekomendasi Teknikal

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Buy on Weakness

Saham AMRT terkoreksi 1,43% ke 2.760 disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksinya pun menembus cluster MA60 dan MA200.

"Saat ini, kami perkirakan posisi AMRT berada di akhir wave c dari (b) sehingga koreksi AMRT relatif terbatas," kata Herditya.

Buy on Weakness: 2.720-2.750

Target Price: 2.880, 2.970

Stoploss: below 2.660

 

2.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Spec Buy

Saham BRPT menguat 5,42% ke 1.265 disertai munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, elama BRPT masih mampu berada di atas 1.180 sebagai stoplossnya, posisi BRPT sedang berada di awal wave (v) dari wave [i], sehingga BRPT berpeluang melanjutkan penguatannya.

Spec Buy: 1.235-1.265

Target Price: 1.405, 1.540

Stoploss: below 1.180

 

3.PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) - Buy on Weakness

Saham BULL menguat 1,46% ke 139 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatan BULL pun masih mampu berada di atas MA60.

"Selama BULL masih mampu berada di atas 126 sebagai stoplossnya, maka posisi BULL sedang berada di awal wave (v) dari wave [c]," tutur Herdtiya.

Buy on Weakness: 132-137

Target Price: 151, 166

Stoploss: below 126

 

4.PT Timah Tbk (TINS) TINS - Buy on Weakness

TINS terkoreksi 2,58% ke 945 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Kami perkirakan, posisi TINS saat ini sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [iii], sehingga TINS masih rawan melanjutkan koreksinya dahulu.

Buy on Weakness: 885-930

Target Price: 1.010, 1.095

Stoploss: below 845

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 21 Mei 2024

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Pekerja tengah melintas di bawah layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Selasa (21/5/2024). Koreksi IHSG seiring mayoritas sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 1,11 persen ke posisi 7.186,03. Indeks LQ45 terpangkas 1,87 persen ke posisi 891,58. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.295,05 dan terendah 7.179,52. Sebanyak 350 saham memerah sehingga menekan IHSG. 211 saham menguat. 213 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.197.516 saham. Total volume perdagangan saham 15,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.990.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham transportasi dan logistic melonjak 0,67 persen. Sementara itu, sektor saham energi tergelincir 0,47 persen, sektor saham basic susut 0,09 persen, sektor saham industri merosot 0,90 persen dan sektor saham nonsiklikal turun 0,04 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 1,62 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham kesehatan merosot 1,31 persen, sektor saham keuangan melemah 1,54 persen, dan sektor saham properti turun 1,17 persen. Kemudian sektor saham teknologi merosot 0,93 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,27 persen.

 

 

 

Gerak Saham

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) menguat 2,87 persen ke posisi Rp 8.975 per saham. Harga saham PTRO dibuka naik 125 poin ke posisi Rp 8.850 per saham. Harga saham PTRO berada di level tertinggi Rp 9.225 dan terendah Rp 8.675 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.107 kali dengan volume perdagangan 48.130 saham. Nilai transaksi Rp 43,3 miliar.

Harga saham PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) merosot 5,14 persen ke posisi Rp 166 per saham. Harga saham SBMA dibuka naik 8 poin ke posisi Rp 183 per saham. Harga saham SBMA berada di level tertinggi Rp 183 dan terendah Rp 159 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.930 kali dengan volume perdagangan 352.054 saham. Nilai transaksi Rp 5,9 miliar.

Saham PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) terpangkas 1,11 persen ke posisi Rp 89 per saham. Harga saham SMGA dibuka stagnan di posisi Rp 90 per saham. Harga saham SMGA berada di level tertinggi Rp 90 dan terendah Rp 86 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.762 kali dengan volume perdagangan 629.021 saham. Nilai transaksi Rp 5,6 miliar.

 

Sentimen yang Bayangi IHSG

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Mengutip Antara, dari sentimen dalam negeri, dalam tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG melemah akibat sikap wait and see para pelaku pasar menjelang pengumuman tingkat suku bunga Bank Indonesia pada Rabu, 22 Mei 2024.

“Kami prediksi suku bunga Bank Indonesia masih tetap pada level 6,25 persen,”

Pada pekan ini beberapa data penting harus diperhatikan para pelaku pasar, seperti tingkat suku bunga BI, neraca perdagangan Jepang, risalah rapat The Fed, serta inflasi Jepang.

Tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa saham Asia melemah karena investor menunggu risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve untuk mengukur waktu dan sejauh mana kemungkinan penurunan suku bunga 2024.

Para pelaku pasar was- was setelah para pejabat The Fed enggan untuk menyatakan bahwa inflasi telah terkendali, yang mana Wakil Ketua Fed Philip Jefferson mengatakan pada Senin, 20 Mei 2024 masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan ini akan bertahan lama dan Wakil Ketua Michael Barr mengatakan kebijakan restriktif memerlukan lebih banyak waktu.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya