PP Properti Rombak Susunan Pengurus, Berikut Daftar Terbarunya

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP Properti Tbk mengganti susunan pengurus perseroan.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jun 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 17:30 WIB
PT PP Properti Tbk, anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk, kembali membuat terobosan pasar dengan memperkenalkan tower apartemen terbaru yang menyasar segmen middle low.
PT PP Properti Tbk (PPRO) merombak susunan pengurus Perseroan. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT PP Properti Tbk (PPRO) merombak susunan pengurus Perseroan. Hal itu telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP Properti Tbk pada Kamis, 6 Juni 2024.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas jasa, tenaga, pengabdian, dan sumbangan pikiran yang telah diberikan oleh komisaris utama dan direktur utama selama menjabat di PPRO di mana masa pengabdiannya berakhir di RUPS tahunan ini," ujar VP Corporate Secretary PP Properti Afrilia Pratiwi seperti dikutip dari Antara, ditulis Jumat (7/6/2024).

Adapun susunan pengurus PPRO setelah ditetapkan dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 adalah sebagai berikut:

Sebelum RUPS:

Dewan Komisaris

1.Komisaris Utama: Tommy Wiranata Anwar 

2.Komisaris Independen: Aryanto Sutadi 

3.Komisaris Independen: Budiyono

Direksi

1. Direktur Utama: Daniel Rinsani Pakpahan

2. Direktur Keuangan: Deni Budiman 

3. Direktur Pengembangan Bisnis dan HCM: Dyah Rahadyannie 

Setelah RUPS

Dewan Komisaris

1. Komisaris Utama: Fakhrul Ulum 

2. Komisaris Independen: Aryanto Sutadi 

3. Komisaris Independen: Budiyono

Direksi

1. Direktur Utama: Andek Prabowo 

2. Direktur Keuangan: Deni Budiman 

3. Direktur Pengelolaan Bisnis: Dyah Rahadyannie

Dalam RUPS tahunan tersebut terdapat 6 mata acara yang telah dipaparkan kepada para pemegang saham, salah satunya adalah pelaporan kinerja perusahaan untuk tahun buku 2023 di mana Perseroan mencatatkan pendapatan usaha mencapai Rp983 miliar dan pemasaran mencapai Rp477 miliar.

"Di luar mata acara rutin yang dipaparkan dalam RUPS Tahunan PPRO, pemegang saham menyetujui adanya mata acara Perubahan Anggaran Dasar, yaitu penyesuaian batasan kewenangan Perseroan, dengan harapan Perseroan dapat lebih fleksibel dan sustain dalam perkembangan pasar yang terus bergerak,” tutur  Afrilia.

Pelaksanaan RUPS tahunan yang terdiri dari 6 mata acara ini telah berjalan lancar pada hari ini, dengan semua mata acara tersebut telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham yang hadir baik secara fisik maupun elektronik melalui sistem eASY.KSEI.

PP Properti Siapkan Belanja Modal Rp 57 Miliar pada 2024

PT PP Properti Tbk mengembangkan Kawasan Grand Kamala Lagoon (GKL) dengan konsep Floating City
PT PP Properti Tbk mengembangkan Kawasan Grand Kamala Lagoon (GKL) dengan konsep Floating City (dok: humas)

Sebelumnya, emiten pengembang properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 31 miliar hingga akhir September 2023.

Direktur Pengembangan Bisnis dan HCM PP Properti Dyah Rahadyannie menuturkan, untuk tahun ini belanja modal dikeluarkan dengan begitu selektif. Ini mengingat, banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perusahaan. 

"Kami lebih memfokuskan untuk memenuhi kebutuhan investasi atau penyelesaian investasi dalam pengembangan hotel, mall, dan juga produk komersial lainnya," kata Dyah dalam paparan publik secara virtual, Kamis (28/12/2023). 

Alhasil, sampai dengan kuartal III 2023, belanja modal yang telah diserap oleh PPRO sebesar Rp31 miliar atau 19% dari rencana kerja perusahaan pada 2023. Sementara sumber dana belanja modal tersebut berasal dari kas operasional perusahaan. 

Di samping itu, PPRO menargetkan realisasi belanja modal tahun ini sebesar Rp 33 miliar dan untuk 2024 belanja modal ditargetkan sebesar Rp 57 miliar. 

 

 

 

Penjualan PP Properti

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PP Properti Deni Budiman optimistis penjualan PPRO akan meningkat di kisaran 30-40%. Kenaikan penjualan tersebut diharapkan bisa terjadi pada 2024 seiring dengan rencana serah terima dari proyek PPRO. 

Ia melanjutkan, ada sekitar empat proyek yang akan dilakukan serah terima pada 2024 dan ia juga berharap tahun politik tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis PPRO. 

"Kemudian, target penjualan kurang lebih ada kenaikan sekitar 30-40% untuk tahun 2024," kata Deni. 

Dalam rangka menjalankan bisnisnya, PP Properti telah menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi 2024. Mulai dari menargetkan peningkatan kas operasi, fokus pada penjualan lahan dan divestasi saham, fokus pada peningkatan pemasaran residensial, serta fokus pada peningkatan pendapatan hospitality. 

Selain itu, PPRO juga bakal fokus meningkatkan jumlah tenant komersial dan selektif dengan pengembangan proyek baru. 

Divestasi Lahan

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya diberitakan, emiten pengembang properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) bakal melakukan divestasi lahan dan saham entitas anak maupun afiliasi pada 2024. Hal itu merupakan bagian dari divestasi dini residensial yang dilakukan oleh PP Properti.

Direktur Pengembangan Bisnis dan HCM PP Properti Dyah Rahadyannie menuturkan, pihaknya berencana melakukan divestasi beberapa landbank dan saham anak perusahaan pada tahun depan. 

"Sebagai salah satu strategi PP Properti pada 2024, dalam rentang waktu kuartal II sampai dengan kuartal IV 2024. PP Properti merencanakan untuk divestasi beberapa land bank dan juga divestasi pada saham anak perusahaan," kata Dyah dalam paparan publik secara virtual, Kamis (28/12/2023). 

Adapun divestasi saham yang dimaksud adalah divestasi pada saham PT PP Properti Jababeka Residence dan juga beberapa land bank milik perusahaaan. Mulai dari 20.000 meter persegi lahan di Pekanbaru, 6.700 meter persegi lahan di Semarang, dan juga sebagian area lahan sebesar 5.800 meter persegi di Kertajati Aerocity Development.

Ia melanjutkan, total nilai divestasi tersebut adalah sebesar Rp356 miliar. Dengan total pendapatan di angka Rp40,39 miliar. 

Kemudian, dananya akan digunakan untuk kebutuhan operasional. Beberapa diantaranya adalah untuk pelunasan atas kewajiban-kewajiban PP Properti dan juga mungkin penyelesaian beberapa proyek yang sedang diproses untuk diserah terimakan. 

Sebagai informasi, PPRO mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 371,05 miliar. Sedangkan, pada periode yang sama tahun sebelumnya mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,28 triliun. 

Kemudian, PPRO membukukan rugi bersih senilai Rp 116,63 miliar hingga kuartal III 2023 dan pada periode yang sama tahun sebelumnya mencatatkan laba bersih Rp 5,8 miliar. 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya