Unilever Indonesia Bakal Pisahkan Unit Bisnis Es Krim, Kapan?

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bakal melakukan pemisahan unit bisnis es krim. Hal ini mengikuti langkah bisnis induk usahanya, Unilever.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 21 Jun 2024, 10:50 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2024, 10:50 WIB
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang digelar pada Kamis, 20 Juni 2024 memutuskan untuk merampingkan jumlah direksi perseroan. (Gagas/Liputan6.com)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang digelar pada Kamis, 20 Juni 2024 memutuskan untuk merampingkan jumlah direksi perseroan. (Gagas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bakal melakukan pemisahan unit bisnis es krim. Hal ini mengikuti langkah bisnis induk usahanya, Unilever. 

Direktur Unilever Indonesia, Vivek Agarwal mengatakan Indonesia akan ikut serta dalam pemisahan unit bisnis tersebut. 

“Kami juga akan melakukan pemisahan, Unilever Indonesia akan berpartisipasi dengan rencana ini," katanya dikutip Jumat (21/6/2024).

Meskipun begitu, secara detail Vivek masih belum bisa menjelaskan kapan pemisahan ini akan dilakukan di Indonesia. 

Nanti akan kami umumkan. Saat ini masih dalam tahap proses,” jelasnya.

dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis, 20 Juni 2024 mengumumkan peringkasan komposisi Direksi untuk memastikan proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan organisasi yang efisien akan mendorong perseroan untuk lebih tangkas dalam menanggapi tren konsumen dan kanal penjualan. 

Unilever Indonesia Tebar Dividen Final Rp 77 per Saham

Ilustrasi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (Foto: web Unilever Indonesia)
Ilustrasi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (Foto: web Unilever Indonesia)

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis, 20 Juni 2024 menyetujui pembagian dividen dividen final untuk tahun buku 2023  sebesar Rp 77 per saham. Dengan demikian, total pembagian dividen Unilever Indonesia mencapai Rp 2,93 triliun. 

Dividen final ini diambil dari laba bersih 2023 dan saldo laba yang ditahan dari tahun-tahun sebelumnya. Dividen final akan dibagikan paling lambat pada 18 Juli 2024. 

Unilever Indonesia telah membagikan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 63 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 2,40 triliun kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada  8 Desember, 2023, pukul 16:00 WIB. 

Dengan demikian, total dividen Tahun Buku 31 Desember 2023 adalah sebesar Rp 140  per saham atau seluruhnya sebesar Rp 5,34 triliun. Jumlah keseluruhan dividen untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 sama dengan jumlah keseluruhan dividen yang dibagikan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan pihaknya tetap fokus  untuk memperkuat dan mendorong pertumbuhan yang mendukung bisnis perseroan. 

"Upaya konsisten kami dalam menavigasi krisis eksternal sudah mulai menunjukkan hasil tahun ini, dan kami berterima kasih atas dukungan yang tak tergoyahkan dari konsumen, pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan pada tahun 2023,” kata Benjie, Kamis (20/6/2024). 

Pada 2023, Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun, laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun, dan marjin kotor yang meningkat sebesar 346 bps dibandingkan 2022.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 20 Juni 2024,saham UNVR turun 0,98 persen ke posisi Rp 3.040 per saham. Saham UNVR dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 3.090 per saham. Harga saham UNVR berada di level tertinggi Rp 3.100 dan terendah Rp 2.950 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.374 kali dengan volume perdagangan 159.016 saham. Nilai transaksi Rp 48,1 miliar.

Kinerja Kuartal I 2024

Unilever Bakal Hilangkan Kata Normal untuk Menyebut Tipe Rambut dan Kulit pada Kemasan
Kantor pusat Unilever Indonesia. (dok. Unilever Indonesia)

Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil mencatat laba bersih Rp 1,4 triliun dari total penjualan bersih senilai Rp 10,1 triliun pada kuartal I 2024. Dengan pertumbuhan pendapatan domestik meningkat 24,7 persen dari kuartal IV 2023, meskipun masih melemah 4,7 persen secara year on year dibandingkan kuartal I 2023. 

Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan, tingkat penjualan Maret 2023 di channel utama perseroan telah pulih kembali ke level kuartal III 2023. Sementara pangsa pasar month-on-month Unilever Indonesia juga terus meningkat jika dibandingkan dengan posisi terendah pada Desember 2023. 

"Perseroan juga berhasil untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di lebih dari 80 persen kategori dimana kami beroperasi. Hasil positif ini merupakan upaya dari eksekusi prioritas strategis perseroan yang dilakukan dengan efektif," ujarnya dalam laporan kinerja keuangan Unilever Indonesia kuartal I 2024 yang digelar virtual, Rabu (24/4/2024).

Adapun berdasarkan laporan kinerja keuangan ini, emiten berkode saham UNVR mencatat peningkatan laba sebelum pajak (PT) sebesar 131 basis points dari tahun lalu menjadi sebesar 18,4 persen, dan 844 basis points dari kuartal IV 2024.

Sementara marjin kotor meningkat sebesar 61 basis points secara year on year menjadi 49,9 persen, dan bertambah 156 bps dari kuartal IV 2023.

"Hal ini didorong oleh beberapa inisiatif penghematan, termasuk pengelolaan harga komoditas, otomasi pabrik dan restrukturisasi biaya, serta melakukan berbagai penyederhanaan untuk memastikan efektivitas dalam hal pengelolaan pengeluaran," imbuh Benjie. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya