Liputan6.com, Jakarta - PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Senin 24 Juni 2024. Dalam rapat tersebut, pemegang saham sepakat untuk membagi dividen final tunai tahun buku 2023 sebesar USD 55 juta.
Pembagian nilai deviden per saham yakni USD 0,021 atau Rp 345,15 per lembar saham merujuk kurs tengah yang dietapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 21 Juni 2024 yakni Rp 16.420 per USD.
Baca Juga
“Nantinya, dividen tersebut akan dibayarkan kepada Pemegang Saham yang tercatat dalam daftar Pemegang Saham pada 4 Juli 2024 (Recording Date) dan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari kalender setelah diumumkannya Ringkasan Risalah Rapat,” kata Direktur Utama PT Baramulti Suksessarana Tbk, Widada dalam keterangan resmi, Senin (24/6/2024).
Advertisement
Selain dividen, RUPS menyetujui perubahan komposisi direksi dan komisaris Perseroan. RUPS menerima pengunduran diri Kim Ji Won selaku Direktur Perseroan. Kemudian, mengangkat Sangwon Lee menggantikan Kim Ji Won selaku Direktur Perseroan.
Selanjutnya terkait dengan wafatnya Kuntoro Mangkusubroto selaku Komisaris Independen Perseroan, RUPS Perseroan mengangkat Dini Rosdini menggantikan Kuntoro Mangkusubroto selaku Komisaris Independen. Dengan demikian susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Direksi
- Direktur Utama: Widada
- Wakil Direktur Utama: Kamlesh Kumar
- Direktur : Deden Ramdhan
- Direktur: Wong Liong Tje
- Direktur: Arun Viswanathan
- Direktur: Sangwon Lee
- Direktur Independen: Adikin Basirun
Sedangkan susunan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Badrodin Haiti
- Wakil Komisaris Utama: Sanjeev Churiwala
- Komisaris: Daniel SuharyaKomisaris: J.V Patil
- Komisaris: Gi Ock Han
- Komisaris Independen: Agus Gurlaya Kartasasmita
- Komisaris Independen: Paul Tambunan
- Komisaris Independen: Dini Rosdini
Kinerja 2023
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) mencatatkan peningkatan volume produksi dan kinerja positif sepanjang 2023. Pada periode tersebut, perseroan memperoleh laba tahun berjalan senilai USD 162,27 juta.
Widada menyampaikan, Perseroan dan Entitas Anak yaitu PT Antang Gunung Meratus (AGM), berhasil memproduksi batu bara 21,57 juta MT atau meningkat 38,98% dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar 15,52 juta MT.
Pertumbuhan tingkat produksi menghantarkan Perseroan pada peningkatan hasil penjualan yang optimal hingga mencapai USD1, 13 miliar, meningkat 10,24% dibandingkan tahun 2022 sebesar USD1,03 miliar.
Dengan demikian, Perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 162,27 juta. Sementara volume penjualan batu bara perusahaan tercatat meningkat 46,26% secara year on year.
"Karena penurunan index harga batu bara dunia yang signifikan, margin Perseroan mengalami penurunan, sehingga laba tahun berjalan tahun 2023 sehingga mengalami koreksi sebesar 32,36% dari USD 239,90 juta di tahun 2022 menjadi USD 162,27 juta,” kata Widada.
Advertisement
Delta Dunia Makmur Raih Pendapatan USD 426 Juta Pada Kuartal I 2024
Sebelumnya, PT Delta Dunia Makmur Tbk atau Delta Dunia Group (DOID), perusahaan induk dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International), PT Bukit Teknologi Digital (BTech), dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU), melaporkan kinerja operasional dan finansial yang kuat untuk Kuartal Pertama 2024.
Pada Kuartal I 2024, Grup mencatatkan pendapatan sebesar USD 426 juta atau setara Rp 6,9 triliun (asumsi kurs Rp 16.373 per dolar AS), meningkat sebesar 4% YoY. Adapun EBITDA Grup tumbuh 8% YoY menjadi USD 80 juta yang didorong oleh peningkatan pendapatan dari ekspansi strategis dan pengendalian biaya.
Hal ini meningkatkan margin EBITDA dari 20,8% pada Kuartal I 2023 menjadi 21,6% di Kuartal I 2024. Grup juga berhasil mempertahankan manajemen keuangan yang bijaksana, mencapai penurunan biaya operasional sebesar 9% dari USD 24 juta pada Kuartal I 2023 menjadi USD 22 juta pada Kuartal I 2024.
Demikian pula, laba operasional mencapai USD 16 juta, menunjukkan peningkatan 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri menjelaskan Belanja modal (Capex) meningkat 80% YoY menjadi USD 40 juta, didorong oleh peningkatan produksi (ramp-up) untuk pelanggan yang sedang berjalan serta biaya capex untuk perbaikan dan pemeliharaan (repair & maintenance).
Pengendalian Capex
Peningkatan ini masih sesuai dengan kisaran panduan setahun penuh Grup sebesar USD 150 juta hingga USD 190 juta.
“Seiring dengan ekspansi operasional Grup, pengendalian ketat terhadap capex tetap menjadi fokus utama, mencerminkan komitmen Grup terhadap praktik manajemen keuangan yang hati-hati,” kata Dian dalam keterangan resmi, Selasa (25/6/2024).
Adapun kinerja Grup diperkuat oleh peningkatan 1% YoY pada pengupasan tanah (overburden/OB) removal dan volume batu bara, dengan pertumbuhan dua digit yang signifikan di Australia.
Meskipun menghadapi tantangan seperti curah hujan tinggi yang tak terduga di Indonesia yang memengaruhi produktivitas, Grup tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target volume sepanjang 2024.
Stabilnya OB removal di tengah kondisi cuaca buruk mencerminkan ekspansi site yang sedang berlangsung, manajemen yang cakap, dan kesiapan strategis Grup.
Advertisement