Indika Energy Kantongi Pendapatan USD 1,19 Miliar pada Semester I 2024

PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatat penurunan pendapatan 28,47 persen dan laba susut 76,6 persen pada semester I 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Agu 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 11:45 WIB
Indika Energy Kantongi Pendapatan USD 1,19 Miliar pada Semester I 2024
PT Indika Energy Tbk (INDY) merilis laporan keuangan sepanjang semester I 2024. (Foto: Unsplash/Isaac Smith)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatat pendapatan dan laba merosot pada semester I 2024.

Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (13/8/2024), PT Indika Enery Tbk membukukan pendapatan USD 1,19 miliar pada semester I 2024. Pendapatan Perseroan turun 28,47 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,67 miliar.

Beban pokok kontrak dan penjualan tercatat USD 997,21 juta pada semester I 2024, susut 24,64 persen dari periode semester I 2023 sebesar USD 1,32 miliar. Meski demikian, Perseroan mencatat laba kotor merosot 42,98 persen menjadi USD 199,50 juta pada semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 349,93 juta.

Perseroan mencetak laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama turun menjadi USD 9,58 juta hingga akhir Juni 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 15,25 juta. Perseroan menekan beban penjualan, umum dan administrasi menjadi USD 92,49 juta pada semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 137,40 juta.

Beban keuangan naik menjadi USD 45,28 juta pada semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 40,92 juta. Laba sebelum pajak turun 57,21 persen menjadi  USD 68,47 juta pada semester I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya USD 160,03 juta.

Seiring kinerja tersebut, Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 76,6 persen menjadi USD 21,01 juta pada semester I 2024 dari periode semester I 2023 sebesar USD 89,80 juta. Laba per saham dasar tercatat 0,0040 pada semester I 2024 dari semester I 2023 sebesar 0,0172.

Total ekuitas tercatat USD 1,36 miliar pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 1,37 miliar. Total liabilitas naik menjadi USD 1,77 pada 30 Juni dari periode Desember 2023 sebesar USD 1,73 miliar. Aset Perseroan naik menjadi USD 3,13 miliar pada 30 Juni 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 3,11 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas tercatat USD 650,37 juta pada semester I 2024 dari Desember 2023 sebesar USD 449,20 juta.

 

Dirikan Cucu Usaha

PT Indika Energy Tbk (INDY) (Foto: PT Indika Energy Tbk)
 PT Indika Energy Tbk (INDY) (Foto: PT Indika Energy Tbk)

PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usaha yakni PT Kalista Soter Hastia dan PT Kalista Nusa Armada telah mendirikan perusahaan bernama PT Kalista Biru Nusantara (KBN) pada 2 Agustus 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (13/8/2024), Sekretaris Perusahaan Indika Energy Adi Pramono menyebutkan, pendirian Kalista Biru Nusantara akan melakukan kegiatan usaha aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat transportasi darat bukan kendaraan bermotor roda empat atau lebih mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operational leasing) semua jenis alat transportasi darat bukan kendaraan bermotor roda empat atau lebih yakni mobil, bis, truk dan sejenisnya tanpa operatornya seperti sepeda motor, caravan, camper,railroad vehichle dan sejenisnya.

Kepemilikan KBN antara lain PT Kalista Soter Hastia sebesar 99,89 persen dan PT Kalista Nusa Armada sebesar 0,02 persen.

Adi menuturkan, penyertaan saham KSH dan KNA dalam KBN merupakan kelanjutan langkah Perseroan untuk melakukan ekspansi usaha di sektor kendaraan listrik dan ekosistemnya.

Kinerja Kuartal I 2024

PT Indika Energy Tbk (INDY) (Foto: laman Indika Energy)
PT Indika Energy Tbk (INDY) (Foto: laman Indika Energy)

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024. Pada periode tersebut, Indika Energy membukukan pendapatan USD 567,32 juta atau sekitar Rp 9,2 triliun (kurs Rp 16.225,25 per USD). Pendapatan itu turun 37,44 persen dibandingkan pendapatan kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 906,83 juta.

Bersamaan turunnya pendapatan, beban pokok kontrak dan penjualan pada kuartal I 2024 turun menjadi USD 473,77 juta dibanding USD 707,74 juta pada kuartal I 2023. Meski begitu, laba kotor perseroan turun menjadi USD 93,56 juta dibanding USD 199,09 juta pada kuartal I 2023.

Laporan Keuangan

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa, Senin (3/6/2024), perseroan membukukan bagian laba bersih entitas asosiasi sebesar USD 5,14 juta.

Kemudian amortisasi aset tidak berwujud pada kuartal I 2024 tercatat sebesar USD 344.234. Beban penjualan, umum, dan administrasi tercatat sebesar USD 48,12 juta.

Pada periode yang sama, perseroan membukukan pendapatan investasi sebesar USD 4,22 juta, beban keuangan USD 19,78 juta, beban pajak final USD 1,01 juta, dan pendapatan lain-lain USd 7,33 juta.

 

 

Aset Naik

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2024 sebesar USD 20,11 juta atau sekitar Rp 326,36 miliar.

Laba ini turun 65,87 persen dibandingkan laba pada kuartal I 2023 yang tercatat sebesar USD 58,93 juta.

Aset perseroan sampai dengan akhir Maret 2024 naik tipis menjadi USD 3,14 miliar dibandingkan USD 1,11 miliar pada akhir tahun lalu.

Liabilitas sampai dengan kuartal I 2024 naik menjadi USD 1,75 miliar dibandingkan USD 1,74 miliar pada Desember 2023.

Sementara ekuitas hingga akhir Maret 2024 naik menjadi USD 1,39 miliar dari USD 1,38 miliar pada Desember tahun lalu.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya