Liputan6.com, Jakarta - Musim pelaporan laba perusahaan hampir berakhir, dan banyak perusahaan menunjukkan performa kuat meskipun terdapat tekanan pada belanja konsumen.
Bagi investor yang mencari saham dengan potensi jangka panjang, beberapa analis Wall Street terkemuka ini merekomendasikan saham-saham berikut sebagai pilihan yang menjanjikan seperti dikutip dari CNBC, ditulis Selasa (24/9/2024):
Baca Juga
Take-Two Interactive Software (TTWO)
Perusahaan pengembang game terkenal, Take-Two Interactive, baru saja melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2025. Seorang analis dari Baird, Colin Sebastian optimistis terhadap prospek perusahaan ini, terutama karena rilis game besar seperti "Civilization VII", "Borderlands 4", dan "Grand Theft Auto VI" (GTA VI) yang sangat dinanti oleh banyak orang.
Advertisement
Sebastian memperkirakan pemesanan game milik Take-Two akan tumbuh hingga 40% pada tahun fiskal berikutnya, hal ini didukung oleh perilisan game dan konsol baru.
Menurut Sebastian, GTA VI diperkirakan menghasilkan sekitar USD 3 miliar atau sekitar Rp 45,57 triliun pada tahun pertama. Ia juga menambahkan bisnis seluler dan layanan live game akan turut mendukung pertumbuhan perusahaan.
Costco Wholesale (COST)
Rantai grosir anggota Costco juga turut menjadi sorotan. Penjualan Costco yang stabil pada Agustus, mencapai 7,1%. Meskipun ada tantangan dalam pengeluaran konsumen, Costco tetap menunjukkan kekuatan, terutama di sektor non-makanan.
Analis Baird, Peter Benedict optimistis terhadap Costco dan memperkirakan laba perusahaan lebih tinggi dari estimasi Wall Street untuk kuartal terakhir tahun fiskal ini.
Ia menyebut Costco sebagai "pokok utama pertumbuhan" dengan perluasan toko yang terus berlanjut dan kenaikan biaya keanggotaan. Target harga saham Costco yang diberikan adalah USD 975. "Daya tarik Costco bagi konsumen tetap kuat di tengah situasi ekonomi yang sulit," kata Benedict.
Netflix Jadi Salah Satu yang Menguntungkan
Netflix terus mengesankan meskipun menghadapi persaingan ketat di pasar streaming. Analis JPMorgan yaitu Doug Anmuth percaya strategi iklan Netflix yang baru akan menjadi kunci pertumbuhan masa depannya. Meskipun iklan tidak menjadi fokus utama Netflix sebelumnya, Anmuth yakin bahwa perusahaan ini memiliki potensi untuk menjadi pemain utama di industri iklan digital.
"Skala Netflix dalam iklan memang belum sebesar pesaingnya, tetapi dengan strategi yang tepat, perusahaan ini bisa memaksimalkan pendapatan dari iklan pada 2025 dan seterusnya," jelas Anmuth.
Ia memperkirakan pendapatan iklan akan mencapai 10% dari total pendapatan Netflix pada 2027, dengan target harga saham USD 750.
Bagi investor yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan di jangka panjang, rekomendasi dari analis Wall Street ini bisa menjadi pilihan yang menarik.
Advertisement
Kinerja Wall Street Pekan Lalu
Sebelumnya, Wall Street cerah pada perdagangan Jumat. Indeks acuan Dow Jones Industrial Average (DJIA) mencatat kenaikan tipis dan ditutup pada rekor terbaru.
kenaikan Dow Jones pada perdagangan Jumat ini mengakhiri reli besar untuk minggu dimana terjadi pelonggaran besar kebijakan suku bunga untuk pertama kalinya oleh Federal Reserve dalam empat tahun.
Mengutip CNBC, Sabtu (21/9/2024), indeks saham Dow Jones naik tipis 38,17 poin atau 0,09% dan menutup pekan ini pada level tertinggi baru di 42.063,36.
Indeks S&P 500 turun 0,19% dan berakhir pada 5.702,55. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,36% dan berakhir pada 17.948,32.
Pada hari Kamis, Dow mencapai rekor di atas 42.000, dan S&P 500 naik di atas 5.700 untuk pertama kalinya.
Tiga indeks utama di Wall Street ini mencatat kenaikan mingguan. S&P 500 naik 1,36%, mencatat minggu positif kelimanya selama enam minggu terakhir. Indeks tersebut naik lebih dari 19% pada tahun 2024.
Dow Jones mengakhiri minggu ini dengan kenaikan 1,62%, sementara Nasdaq yang didominasi teknologi naik 1,49%.
Pada Rabu sore, Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga sebesar setengah poin, pemangkasan pertama sejak 2020.
Reaksi Tertunda
Dalam reaksi yang tertunda, pasar naik lebih tinggi pada hari Kamis karena investor memburu saham-saham teknologi seperti Nvidiadan saham-saham yang akan diuntungkan dari suku bunga yang lebih rendah seperti Home Depot.
Gubernur Fed Christopher Waller, dalam komentar pertama oleh anggota Fed sejak konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell, mengatakan bahwa inflasi turun lebih cepat dari yang diharapkannya, menyebabkan dia mendukung pemangkasan setengah poin.
"Investor memandang pemangkasan suku bunga yang agresif sebagai katalis positif," kata kepala analis investasi Nationwide Mark Hackett.
Hackett melanjutkan, The Fed berhasil meyakinkan investor bahwa pemangkasan besar-besaran tersebut merupakan langkah proaktif untuk mempertahankan momentum ekonomi, bukan langkah reaktif untuk menstabilkannya.
Reaksi pasar yang kuat menunjukkan investor memiliki kepercayaan pada The Fed dan memiliki mentalitas 'gelas setengah penuh'," imbuhnya
Advertisement
Kenaikan Mingguan
Wall Street atau bursa saham AS mengakhiri sesi perdagangan hari Jumat dengan beragam tetapi mencatat kenaikan minggu ini.
Dow Jones Industrial Average naik tipis 38,17 poin atau 0,09% pada hari Jumat. Indeks yang berisikan 30 saham ini naik 1,62% selama seminggu.
S&P 500 turun 0,19% selama sesi hari Jumat. Minggu ini, indeks dengan pasar yang lebih luas ini naik 1,36%.
Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,36% pada hari Jumat, tetapi mengakhiri minggu ini dengan kenaikan 1,49%.