Liputan6.com, Jakarta - PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), pengelola gerai Pizza Hut catat penurunan penjualan dan rugi melonjak hingga September 2024. Salah satu penurunan kinerja itu didorong dari dampak geopolitik.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (19/11/2024), PT Sarimelati Kencana Tbk mencatat penjualan bersih Rp 2,03 triliun hingga September 2024. Penjualan turun 25,93 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,75 triliun.
Advertisement
Beban pokok penjualan susut 31,14 persen menjadi Rp 638,93 miliar hingga kuartal III 2024. Pada periode sama tahun sebelumnya, beban pokok penjualan Rp 927,88 miliar. Meski demikian, laba bruto Perseroan turun 23,29 persen dari Rp 1,82 triliun menjadi Rp 1,39 triliun hingga kuartal III 2024.
Advertisement
Perseroan mencatat beban penjualan turun menjadi Rp 1,37 triliun hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,67 triliun. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 146,73 miliar hingga kuartal III 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 158,47 miliar. Pendapatan operasi lainnya naik menjadi Rp 40,52 miliar hingga September 2024 dari September 2023 sebesar Rp 15,80 miliar. Beban operasi turun menjadi Rp 3,74 miliar hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,80 miliar.
Namun, rugi operasi Perseroan melonjak 1.848 persen menjadi Rp 82,40 miliar hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,23 miliar.
PT Sarimelati Kencana Tbk membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 96,71 miliar hingga September 2024. Rugi tersebut bertambah 148,25 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 38,95 miliar.
Rugi dilusi per saham naik menjadi Rp 32,18 hingga September 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,96.
Tutup 20 Gerai
Total ekuitas turun menjadi Rp 979,56 miliar hingga September 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 1,07 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 1,18 triliun hingga September 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 1,27 triliun.
Aset turun menjadi Rp 2,16 triliun hingga September 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 2,34 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 24,21 miliar hingga 30 September 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 51,01 miliar.
Penutupan Gerai
Hingga September 2024, gerai Perseroan tercatat 595. Jumlah ini turun 20 gerai dari Desember 2023 sebesar 615 gerai Pizza Hut di Jakarta dan kota lain di Indonesia. Jumlah karyawan juga turun 371 menjadi 4.651 hingga September 2024 dari 31 Desember 2023 sebanyak 5.022 karyawan.
Dalam materi paparan publik yang disampaikan ke BEI, Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk, boy Lukito menuturkan, ada dua pengaruh eksternal yang berdampak terhadap Perseroan.
Pertama dari kondisi ekonomi yang terjadi di Indonesia seiring ekonomi menengah yang turun kelas. Hal ini tidak hanya berdampak terhadap Perseroan tetapi juga industri bisnis lainnya. Kedua, dari dampak geopolitik. Ia menilai kondisi tersebut tidak dapat dipisahkan mana yang lebih besar dan tidak.
"Tapi jika dampak geopolitik bisa dilihat dari social reasoning kami memang sudah ada penurunan dari waktu ala itu tapi kami tidak bisa memisahkan mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil,” ujar dia.
Advertisement
Pilih Lokal, Pizza Hut Gandeng SMK Produksi Kotak Pemanas untuk Layanan Pesan Antar Makanan
Sebelumnya, Pizza Hut Delivery (PHD), salah satu bagian dari Pizza Hut Indonesia baru saja meluncurkan inovasi terbaru dalam layanan pengirimannya, yaitu Hot Box. Hot Box merupakan kotak penghangat di motor layanan pesan antar, yang dirancang khusus dengan temperatur optimal 65 – 68 derajat celcius. Tujuannya agar pizza atau makanan lainnya tetap hangat dan nikmat sampai di tangan pelanggan, layaknya fresh dari oven.
"Melalui Hot Box ini, kami ingin seluruh pelanggan PHD dapat menikmati pizza yang hangat dan fresh layaknya dari oven sama seperti ketika makan di restoran," terang Boy Lukito, selaku CEO Pizza Hut Indonesia saat peluncuran Hot Box di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Juli 2024.
Yang membanggakan, Hot Box ini merupakan karya anak bangsa yang dibuat oleh siswa-siswi SMKN 35 Jakarta. Para siswa SMK ini membuat inovasi boks pemanas dengan suhu optimal. Sebelumnya, mereka sudah menjajaki kolaborasi dengan beberapa perusahaan dan konsultan internasional untuk membuat boks tersebut.
"Sebelumnya kita sudah bertemu dengam sejumlah perusahaan internasional, tapi kemudian ada yang mengusulkan untuk bekerja sama dengan pihak lokal dan kami dapat info tentang inovasi yang dilakukan sebuah SMK, yaitu SMKN 35 di Jakarta. Dari situ, kita mulai jajaki kerja sama dan hasilnya ternyata sesuai dengan ekspektasi kita," ungkap Boy Lukito.
Inovasi baru ini jadi bagian dari program CSR Pizza Hut Peduli yang berkomitmen untuk mewadahi generasi muda untuk tumbuh bersama perusahaan. "Melalui kerja sama ini, para siswa SMK diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pengembangan teknologi inovatif, memberikan pengalaman praktis yang kami harap bermanfaat bagi masa depan mereka," kata Boy lagi.
Dikerjakan Selama 2 Bulan
"Murid-murid kita memang sudah membuat boks untuk makanan agar tetap hangat. Inovasi kita jadi makin berkembang setelah digandeng Pizza Hut Indonesia. Dalam waktu sekitar dua bulan, siswa-siswi teknik permesinan kita sudah bisa menyelesaikan proyek ini," ujar Eriyono, Guru Teknik Mesin SMKN 35 Jakarta.
"Mudah-mudahan kerja sama ini bisa berlanjut terus dan jadi inspirasi buat para siswa lainnya untuk menghasilkan karya-karya yang inovatif dan menarik seperti Top Box ini,” sambungnya.
Selain itu, pengantaran pesanan dengan Hot Box juga didukung dengan motor Listrik (electric vehicle). Hingga saat ini, terdapat 14 motor listrik yang beroperasi di tujuh outlet PHD Jakarta. PHD menargetkan 200 penggunaan EV di 100 outlet Jabodetabek pada akhir tahun 2025. Ini juga menjadi salah satu komitmen Pizza Hut Indonesia untuk penghematan energi dan peralihan energi terbarukan.
Hal ini menjadi salah satu komitmen Pizza Hut Indonesia dalam Program CSR Pizza Hut Peduli 8P pada poin Penghematan Energi dan Peralihan Energi Terbarukan. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah dalam mencapai net zero emission (NZE) tahun 2060.
Advertisement
Mengurangi Dampak Lingkungan
"Di era transisi energi menuju NZE di tahun 2060, kita butuh sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, industri/badan usaha, akademisi, media dan masyarakat.," kata M. Arifuddin, Koordinator Penyiapan Program Konservasi Energi, Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kesempatan yang sama.
"Kami berharap inisiatif Pizza Hut Indonesia ini dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi perusahaan lain untuk mengambil langkah serupa dalam mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya. Kami mengajak seluruh masyarakat, termasuk perusahaan swasta, untuk dapat berperan aktif menggunakan energi bersih dan mendukung pencapaian target penurunan emisi,” lanjutnya.
Dengan Hot Box, PHD berharap dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan pelanggan sambil menjaga keberlanjutan lingkungan. Selain dengan anak-anak SMK, Pizza Hut Indonesia (PHI) juga pernah berkolaborasi dengan Genshin Impact, gim berskala internasional, pada tahun lalu. Gim ini merupakan salah satu suksesor game dari HoYoverse terkenal yang dimainkan oleh banyak kalangan muda di Indonesia.