10 Saham Tercuan hingga Terboncos pada 9-13 Desember 2024

Berikut 10 saham top gainers dan top losers saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 9-13 Desember 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Des 2024, 16:34 WIB
Diterbitkan 14 Des 2024, 16:34 WIB
10 Saham Tercuan hingga Terboncos pada 9-13 Desember 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut pada periode 9-13 Desember 2024. Koreksi IHSG terjadi didorong sejumlah faktor eksternal.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut pada periode 9-13 Desember 2024. Koreksi IHSG terjadi didorong sejumlah faktor eksternal.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (14/12/2024), IHSG terpangkas 0,79 persen menjadi 7.324,78. Kinerja IHSG ini berbeda dari pekan lalu. IHSG meroket 3,77 persen ke posisi 7.382,78  pada 2-6 Desember 2024.

Kapitalisasi pasar bursa merosot 0,54 persen menjadi Rp 12.604 triliun dari pekan lalu Rp 12.673 triliun. Pada pekan ini, peningkatan terjadi pada nilai transaksi harian bursa yang mencapai 88,39 persen menjadi Rp 20,20 triliun dari Rp 10,72 triliun pada pekan lalu.

Peningkatan diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 27,88 persen menjadi 23,32 miliar saham dari pekan lalu 18,22 miliar saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa naik 0,15 persen menjadi 1,241 juta kali transaksi dari 1,239 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selama sepekan, mayoritas sektor saham merosot kecuali sektor saham energi naik 3,12 persen dan sektor saham consumer siklikal bertambah 1,7 persen. Sementara itu, sektor saham bahan baku susut 0,49 persen, sektor saham industri susut 0,52 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,37 persen.

Kemudian sektor saham perawatan kesehatan terpangkas 2,56 persen, sektor saham keuangan turun 1,34 persen, sektor saham properti dan real estate merosot 0,42 persen, sektor saham teknologi melemah 1,05 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,31 persen dan sektor saham transportasi dan logistic tergelincir 3,12 persen.

Di tengah koreksi IHSG, ada 10 saham catat top gainers atau naik tajam selama sepekan. Berikut 10 saham top gainers:

Top Gainers

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1.PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS)

Saham TRUS melonjak 96,14 persen menjadi Rp 965 per saham dari pekan lalu Rp 492 per saham.

2.PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO)

Saham GPSO meroket 73,33 persen menjadi Rp 1.040 per saham dari pekan lalu Rp 600 per saham.

3.PT Sunson Textile Manufactures Tbk (SSTM)

Saham SSTM melonjak 66,98 persen menjadi Rp 354 per saham dari pekan lalu Rp 212 per saham.

4.PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)

Saham JSPT meroket 33,75 persen menjadi Rp 10.800 per saham dari pekan lalu Rp 8.075 per saham.

5.PT MPX Logistics International Tbk (MPXL)

Saham MPXL meroket 31 persen menjadi Rp 131 per saham dari pekan lalu Rp 100 per saham.

6.PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

Saham SCMA meroket 30,28 persen menjadi Rp 185 per saham dari pekan lalu Rp 142 per saham.

7.PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)

Saham RAJA meroket 27,65 persen menjadi Rp 2.770 per saham dari pekan lalu Rp 2.170 per saham.

8.PT Sekar Bumi Tbk (SKBM)

Saham SKBM melonjak 22,80 persen menjadi Rp 474 per saham dari pekan lalu Rp 386 per saham.

9.PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE)

Saham CBPE meroket 20,62 persen menjadi Rp 234 per saham dari pekan lalu Rp 194 per saham.

10.PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK)

Saham ENAK  meroket 20 persen menjadi Rp 660 per saham dari pekan lalu Rp 550 per saham.

Top Losers

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, ada 10 saham yang masuk top losers atau alami pelemahan tajam selama sepekan. Bahkan koreksi saham tersebut lebih besar dari kinerja IHSG. Berikut 10 saham top losers.

1.PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX)

Saham SAPX merosot 49,25 persen ke posisi Rp 1.360 per saham dari pekan lalu Rp 2.680 per saham.

2.PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA)

Saham SONA merosot 29,53 persen menjadi Rp 6.025 per saham dari pekan lalu Rp 8.550 per saham.

3.PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA)

Saham DIVA merosot 28,21 persen menjadi Rp 140 per saham dari pekan lalu Rp 195 per saham.

4.PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ)

Saham UNIQ merosot 24,92 persen menjadi Rp 458 per saham dari pekan lalu Rp 610 per saham.

5.PT Tira Austenite Tbk (TIRA)

Saham TIRA merosot 23,69 persen ke posisi Rp 380 per saham dari pekan lalu Rp 498 per saham.

6.PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI)

Saham KONI terpangkas 23,62 persen menjadi Rp 1.455 per saham dari pekan lalu Rp 1.905 per saham.

7.PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA)

Saham GEMA terpangkas 21,85 persen menjadi Rp 186 per saham dari pekan lalu Rp 238 per saham.

8. PT Dosni Roha Indonesia Tbk (ZBRA)

Saham ZBRA merosot 21,84 persen menjadi Rp 68 per saham dari pekan lalu Rp 87 per saham.

9. PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY)

Saham VTNY merosot 16,26 persen menjadi Rp 206 per saham dari pekan lalu Rp 246 per saham.

10.PT  Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE)

Saham PNSE merosot 15,64 persen menjadi Rp 1.025 per saham dari pekan lalu Rp 1.215 per saham.

Kata Analis

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada pekan ini, IHSG melemah 0,79 persen didorong sejumlah faktor eksternal. Pertama, rilis data ekonomi China seperti inflasi dan neraca dagang. “Inflasi cenderung melandai meskipun neraca dagangnya menguat,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Kedua, rilis data inflasi dan Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat. Inflasi naik 2,7 persen YoY (vs 2,6 persen YoY). Herditya mengatakan, hal itu meningkatkan probabilitas akan pemangkasan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Ketiga, nilai tukar rupiah yang cenderung melemah serta aksi ambil untung investor diperkirakan juga turut bebani pergerakan IHSG.

“Untuk sepekan ke depan, kami perkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan support 7.107 dan resistance 7.449,” tutur dia.

Adapun untuk sentimen pekan depan antara lain rilis data industri China yang cenderung flat dan suku bunga China. “Kedua, rilis data neraca dagang dan BI Rate. Ketiga Fed Fund Rate (FFR), dan personal consumption expenditure (PCE) AS,” ujar dia.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya