Beda Arah Saham RAJA dan RATU Hari Ini 8 Januari 2025

Emiten PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu, 8 Januari 2025.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jan 2025, 12:21 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2025, 19:26 WIB
Beda Arah Saham RAJA dan RATU Hari Ini 8 Januari 2025
Emiten PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan perdananya di Bursa hari ini, Rabu 8 Januari 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Emiten PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan perdananya di Bursa hari ini, Rabu 8 Januari 2025. RATU naik 24,78 persen ke posisi 1.435 hingga akhir perdagangan.

Sementara, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) selaku induk usaha RAJA justru bergerak sebaliknya. Saham RAJA ditutup turun 2,58 persen ke posisi 3.400. Meski begitu, saham RAJA telah naik 25,00 persen sepekan.

Informasi saja, sebelum listing di Bursa, RATU gelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 543.010.800 lembar dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 20% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok adalah Rp 1.150 per saham, sehingga perseroan mengantongi Rp 624,46 miliar dari IPO. Dana itu terdiri dari hasil IPO sebesar Rp 218,56 miliar dan divestasi saham sebesar Rp 405,90 miliar.

Sekitar Rp 157,36 miliar dari dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada anak usaha PT Raharja Energi Tanjung Jabung yang selanjutnya akan dipakai untuk pemenuhan kewajiban dalam rangka pengelolaan Blok Jabung dengan jumlah USD 10 juta.

Kemudian sekitar Rp 34,96 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yakni PT Petrogas Jatim Utama Cendana yang akan dipakai untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu Ltd.

Sisanya akan dipakai untuk modal kerja seperti remunerasi karyawan serta pengurus dan pengawas dan biaya operasional perusahaan.

 

 

Valuasi RATU

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

RATU saat IPO ditawarkan dengan valuasi 13,1x P/E pada semester I 2024, lebih premium dibandingkan valuasi peers–nya seperti Medco Energi Internasional (MEDC) di level 4,9x P/E dan Energi Mega Persada (ENRG) di level 5,5x P/E untuk periode sembilan bulan pada 2024.

RATU merupakan perusahaan holding minyak dan gas (migas) yang dimiliki oleh Happy Hapsoro. Anak usaha Rukun Raharja (RAJA) ini memiliki hak partisipasi sebesar 2,2% di Blok Cepu melalui entitas asosiasi dengan kepemilikan 49%, PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC). Selain Blok Cepu, RATU juga memiliki hak partisipasi sebesar 8% di Blok Jabung melalui anak usaha dengan kepemilikan 99%, PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ).

Secara keseluruhan, kinerja RATU masih tumbuh pada semester I 2024, di mana penurunan produksi pada Blok Cepu berhasil terkompensasi oleh peningkatan kinerja Blok Jabung.

Per semester I 2024, RATU mencatatkan pendapatan sebesar 28 juta dolar AS atau tumbuh 143% YoY dan laba bersih sebesar 7,4 juta dolar AS atau tumbuh 20,3% YoY). Blok Jabung merupakan penyumbang utama laba bersih dengan kontribusi 58%, sementara Blok Cepu berkontribusi 42%.

Blok Jabung sendiri baru diakuisisi RATU pada akhir 2023 dengan nilai akuisisi sebesar 26,5 juta dolar AS untuk 8% hak partisipasi pada blok tersebut.

Nilai akuisisi tersebut tergolong atraktif sebab mengimplikasikan valuasi akuisisi per cadangan migas sebesar USD 1,3 juta per MMBOE, jauh lebih murah dibandingkan beberapa akuisisi serupa oleh perusahaan lain belakangan ini. Seperti MEDC (2022) yang mengakuisisi 54% hak partisipasi Blok Corridor senilai 10,6 juta dolar AS per MMBOE.

Kemudian MEDC (2023) mengakuisisi 20% hak partisipasi Blok 48 dan 60 di Oman senilai 11,4 juta dolar AS per MMBOE. Dan Hibiscus Petroleum (2024) yang mengakuisisi 38% hak partisipasi Blok B Maharajalela di Brunei Darussalam senilai 12 juta dolar AS per MMBOE.

Rencana Akuisisi Baru

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup Menguat 0,86 Persen
Merujuk data RTI Business, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (19/11/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

RATU pun tengah berencana untuk kembali akuisisi. Pada 16 Oktober 2024, Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, mengumumkan bahwa perseroan telah memasuki tahap akhir pembicaraan untuk mengakuisisi sebagian hak partisipasi di blok migas baru.

Meski tidak merinci detail blok yang akan diakuisisi, Maulidi menyebut hak partisipasi di blok tersebut akan relatif lebih besar dibandingkan hak partisipasi di Blok Jabung.

"Kami memperkirakan akuisisi tersebut nantinya akan dilakukan oleh RATU, selaku anak usaha RAJA di bidang hulu migas. Meski detail mengenai akuisisi ini belum diketahui, RATU setidaknya memiliki kapasitas yang kuat berkat balance sheet yang solid dengan net gearing yang rendah di level 0,15x pasca–IPO, sehingga perseroan memiliki modal awal yang baik," ulas Tim Riset Stockbit Sekuritas.

RATU memperkirakan bahwa total produksi migas dari Blok Jabung dan Cepu pada 2025 akan relatif sama dengan tahun lalu.

Produksi kedua blok tersebut baru ditargetkan meningkat pada 2026, terutama di Blok Cepu seiring kegiatan eksplorasi lanjutan lewat program Banyu Urip Infill Clastic. Meski tanpa peningkatan produksi, RATU berharap pendapatan dapat tumbuh double digit pada 2025.

"Meski RATU masih memiliki potensi pertumbuhan secara organik, kami berpendapat bahwa menilai RATU dengan hanya mempertimbangkan faktor pertumbuhan organik saja tidaklah terlalu menarik karena valuasinya yang premium dibandingkan peers–nya," tulis Stockbit.

 

 

Masuk Growth Stock

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Tim riset Stockbit cenderung menilai RATU sebagai growth stock. Di mana perseroan memiliki potensi untuk bertumbuh secara signifikan, tetapi lebih dengan mengandalkan cara anorganik melalui akuisisi blok–blok migas.

Oleh karena itu, faktor utama yang menjadi kunci bagi RATU adalah keberhasilan perseroan dalam memperbesar portofolio migas dengan valuasi akuisisi yang reasonable, baik dengan meningkatkan hak partisipasi di blok–blok migas existing dan/atau mengakuisisi hak partisipasi di blok–blok migas lain.

"Kami menilai keberhasilan RATU dalam mengeksekusi strategi tersebut akan memberikan kepantasan bagi RATU untuk diperdagangkan secara premium. Jika rencana akuisisi di atas kembali dapat dilakukan pada valuasi yang atraktif, kami menilai hal ini akan memberikan dampak positif bagi perseroan," ujar Stockbit.

Namun, seperti pisau bermata dua, ketidakberhasilan dalam memperbesar portofolio migas dengan valuasi akuisisi yang reasonable menjadi risiko utama bagi investor mengingat valuasi RATU yang premium, sehingga memiliki ruang potensi kekecewaan yang besar.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya