Liputan6.com, Jakarta - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) mengalokasikan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) 2025 sebesar USD 39,57 juta atau sekitar Rp 647,69 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.368) untuk penguatan sejumlah armada serta fokus penguatan sistem operasional.
Hal ini menjaga kepuasan pelanggan dan efisiensi energi di seluruh segmen usaha, angkutan LNG, angkutan Oil & Chemical, dan Harbor Tug.
Advertisement
Baca Juga
Humpuss Maritim Internasional juga mempertegas komitmennya untuk mengintegrasikan teknologi untuk memonitor operasional armada, sejalan dengan tujuan keberlanjutan perusahaan.
Advertisement
Strategi Perseroan pada 2025
Direktur Utama Humpuss Maritim Internasional, Tirta Hidayat menyatakan sepanjang 2025, HUMI menargetkan untuk melakukan akuisisi terhadap 10 kapal dan pengembangan LNG logistic support.
"Kami telah menyiapkan dana anggaran sebesar USD 39,57 juta. Kami juga menghadirkan keseimbangan antara efisiensi operasional, kepuasan pelanggan, dan keberlanjutan,” kata Tirta dalam keterangan resmi, dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (21/1/2025)
Tirta menambahkan dengan implementasi Plan Maintenance System dan optimalisasi bunker, seluruh armada akan memberikan dampak positif pada pelanggan, untuk memperkuat posisi HUMI sebagai perusahaan pelayaran yang berdaya saing tinggi di pasar global.
Bakal Tambah 10 Kapal
HUMI telah menargetkan untuk menambah 10 kapal ke dalam armada yang terdiri dari 4 Oil & Chemical Tanker, 5 Tugboat, 1 Platform Supply Vessel (PSV) serta LNG logistic support. Tirta menyampaikan, pada 2025, Perseroan tetap akan konsisten agresif untuk anggaran pembelian Oil & Chemical Tanker untuk menangkap peluang atas terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut jenis ini.
Prioritas Utama Perseroan
Perseroan menetapkan dua prioritas utama Implementasi Plan Maintenance System (PMS) dan Optimalisasi Bunker untuk Efisiensi BBM. Pada PMS, akan menjadi pantauan yang sangat ketat, untuk meminimalkan risiko kerusakan mendadak (unplanned downtime) dan memastikan layanan yang tepat waktu kepada pelanggan.
Sedangkan, Optimalisasi Bunker untuk Efisiensi BBM, HUMI akan mengadopsi teknologi bunker optimization untuk memantau konsumsi bahan bakar secara realtime. Langkah ini tidak hanya akan menekan biaya operasional tetapi juga mendukung target ESG perusahaan dalam mengurangi emisi karbon.
"Kami percaya bahwa pendekatan strategis ini akan menciptakan nilai tambah bagi para investor. Dengan efisiensi yang lebih baik dan pengurangan emisi, HUMI tidak hanya meningkatkan margin profitabilitas tetapi juga mendukung agenda keberlanjutan global,” pungkasnya.
Advertisement
Humpuss Maritim Beli 3 Kapal Baru, Segini Anggaran Capex yang Dipakai
Sebelumnya, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) mengumumkan pembelian tiga unit kapal untuk memperkuat armadanya. Unit tersebut terdiri dari dua unit kapal tugboat dengan kapasitas 2000 HP dan 1600 HP, serta satu unit kapal barge berukuran 300 feet.
Investasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya HUMI melalui anak usahanya, PT Humpuss Transportasi Curah (HTC) untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, khususnya di wilayah timur Indonesia. Pengadaan tiga unit kapal sebagai penutup realisasi belanja modal (capital expenditure/Capex) tahun 2024.
Tambahan armada ini menjadikan total realisasi capex Humpuss Maritim Internasional di 2024 meningkat dari rencana awal sembilan kapal (termasuk penambahan 1 kapal LNG yang tidak terealisasi), menjadi total 10 unit kapal.
Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat menyampaikan, pembelian armada di penghujung tahun ini merupakan langkah nyata kami untuk mendukung pemenuhan permintaan di pasar wilayah timur Indonesia, yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan di sektor logistik maritim.
“Tambahan armada ini akan memperkuat kemampuan HTC, anak usaha kami dalam melayani operasional pelabuhan di kawasan tersebut,” kata dia salam keterbukaan informasi bursa, Selasa (10/12/2024).
Penambahan armada di penghujung tahun 2024, Tugboat 2000 HP dan 1600 HP untuk menangani berbagai kebutuhan operasional, seperti penarikan kapal besar di perairan.
Sementara itu, barge 300 feet akan memperkuat layanan pengangkutan kargo dengan kapasitas besar, sehingga meningkatkan efisiensi operasional di area dengan akses pelabuhan terbatas.
Beroperasi Awal 2025
Dengan tambahan kapal ini, HTC yang mengoperasikan kapal tugboat siap memulai pengoperasiannya pada awal 2025. Langkah ini sejalan dengan komitmen HUMI untuk mendukung pengembangan ekonomi maritim di kawasan Indonesia timur, sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat konektivitas antarpulau dan meningkatkan daya saing logistik nasional.
Tirta menambahkan, realisasi Capex 2024 melebihi target dari sisi jumlah armada, hal ini mencerminkan komitmen kami untuk terus mendukung kebutuhan pasar yang dinamis. Penambahan armada tidak hanya memperkuat posisi kami sebagai penyedia layanan maritim, tetapi juga sejalan dengan misi kami untuk meningkatkan konektivitas logistik di wilayah timur Indonesia.
Namun secara nilai investasi, realisasi capex tahun ini tidak mencapai target yang direncanakan. Hal ini disebabkan batalnya pembelian kapal LNG yang memiliki nilai investasi yang signifikan.
“Meskipun pembelian kapal LNG batal terealisasi, kami tetap konsisten dengan visi untuk memperkuat layanan kami di sektor logistik maritim,” jelas Tirta.
HUMI optimis bahwa tambahan armada yang akan beroperasi penuh pada tahun 2025, akan memberikan dampak langsung pada peningkatan kapasitas layanan, efisiensi operasional serta kepuasan pelanggan.
Advertisement