Pohon Cair Penyerap Karbon Besutan Brigit Biofarmaka Teknologi, Bagaimana Cara Kerjanya?

PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) resmi memperkenalkan inovasi terbarunya, TreeAlgae, teknologi berbasis mikroalga yang dirancang untuk penyerapan karbon dan pemurnian udara.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jan 2025, 19:40 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 19:40 WIB
Ilustrasi lingkungan bersih bebas karbon. Dok: Signify
Ilustrasi lingkungan bersih bebas karbon. Dok: Signify... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) resmi memperkenalkan inovasi terbarunya, TreeAlgae, teknologi berbasis mikroalga yang dirancang untuk penyerapan karbon dan pemurnian udara. Alat ini menjadi solusi modern bagi tantangan lingkungan perkotaan sekaligus mendukung upaya perdagangan karbon di Indonesia. TreeAlgae telah mendapatkan paten resmi pada 22 Januari 2025 dengan nomor EC00202510853, menandai terobosan penting di bidang teknologi ramah lingkungan.

Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk, Is Heriyanto, menyatakan bahwa TreeAlgae adalah wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan teknologi berkelanjutan yang dapat digunakan di berbagai sektor. Dengan kapasitas 200 liter, satu unit TreeAlgae diklaim mampu menyerap karbon setara dengan 15 pohon rimbun.

“TreeAlgae dirancang untuk membantu perusahaan dan masyarakat berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon, terutama di kawasan perkotaan yang padat dan minim ruang hijau,” ujar dia, Kamis (23/1/2025).

Efisiensi Penyerapan Karbon untuk Kawasan Perkotaan

TreeAlgae menawarkan solusi inovatif untuk wilayah perkotaan yang minim ruang hijau. Dengan desain kompak menyerupai akuarium, alat ini dirancang untuk memaksimalkan penyerapan karbon di ruang terbatas seperti perempatan jalan, kawasan industri, hingga ruang publik tertutup. Teknologi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan mendesak akan solusi penyerapan karbon yang praktis dan efisien di tengah pertumbuhan kota yang pesat.

Selain berfungsi sebagai penyerap karbon, TreeAlgae juga menghasilkan produk sampingan berupa biomassa dan cairan kaya karbon organik. Produk ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, sehingga menciptakan manfaat ganda bagi lingkungan dan sektor pertanian.

“Kami ingin menghadirkan teknologi yang tidak hanya berfokus pada satu masalah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas,” jelas Is Heriyanto.

Efisiensi TreeAlgae juga menjadikannya alat yang ideal untuk mendukung program pengurangan emisi karbon di berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga manufaktur. Dengan kemampuannya yang setara dengan 15 pohon, alat ini mampu memberikan dampak signifikan, terutama di wilayah-wilayah yang sulit menanam pohon dalam jumlah besar.

 

Teknologi Canggih Berbasis Mikroalga dan IoT

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Keunggulan utama TreeAlgae terletak pada pemanfaatan mikroalga yang dikenal sangat efisien dalam proses fotosintesis. Dengan teknologi fotobioreaktor otomatis berbasis Internet of Things (IoT), alat ini mampu menyerap karbon dioksida lebih cepat dibandingkan metode konvensional. Mikroalga dalam TreeAlgae menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi biomassa, sekaligus melepaskan oksigen yang membantu meningkatkan kualitas udara.

Is Heriyanto menjelaskan bahwa sistem otomatisasi pada TreeAlgae memungkinkan alat ini bekerja secara mandiri tanpa memerlukan banyak intervensi manusia. Teknologi IoT yang disematkan memungkinkan pemantauan dan pengelolaan alat dari jarak jauh, memberikan efisiensi tambahan dalam penggunaannya.

“Dengan sistem yang kami kembangkan, alat ini tidak hanya hemat energi tetapi juga memberikan hasil maksimal dalam waktu singkat,” tambah Is Heriyanto.

Selain itu, desain alat ini juga hemat energi, sehingga cocok digunakan dalam skala besar tanpa memberikan beban signifikan pada konsumsi energi. Teknologi ini membuka peluang besar bagi berbagai sektor, termasuk perusahaan yang ingin meningkatkan kontribusi mereka dalam upaya pengurangan emisi karbon global.

 

Komitmen OBAT untuk Perdagangan Karbon dan Lingkungan

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebagai inovasi pertama di Indonesia, TreeAlgae tidak hanya menjawab kebutuhan akan teknologi penyerapan karbon, tetapi juga mendukung inisiatif perdagangan karbon. TreeAlgae memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kontribusi mereka dalam upaya pengurangan emisi karbon dan memenuhi standar internasional terkait keberlanjutan.

Dalam jangka panjang, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk berharap TreeAlgae dapat menjadi bagian dari solusi global dalam menghadapi perubahan iklim. “Kami percaya bahwa teknologi ini akan menjadi alat strategis untuk membantu Indonesia mencapai target pengurangan emisi karbon dan memperkuat posisi kita di perdagangan karbon internasional,” kata Is Heriyanto.

Lebih dari itu, inovasi ini menunjukkan komitmen OBAT dalam menghadirkan teknologi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan peluncuran TreeAlgae, OBAT mempertegas perannya sebagai pelopor dalam pengembangan teknologi hijau di Indonesia, memberikan harapan baru untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya