Saham Tesla Anjlok, Ini Biang Keroknya

Saham Tesla turun pada hari Senin. Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh terobosan kecerdasan buatan (AI) di China yang berdampak pada Nvidia dan perusahaan teknologi lainnya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Jan 2025, 16:50 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 16:50 WIB
Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Saham Tesla turun pada hari Senin. Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh terobosan kecerdasan buatan (AI) di China yang berdampak pada Nvidia dan perusahaan teknologi lainnya.

Saham produsen kendaraan listrik (EV) tersebut turun 2,3% dan ditutup pada USD 397,15. Ini merupakan penurunan kelima berturut-turut, menurut data dari Dow Jones Market Data. Sebagai perbandingan, indeks S&P 500 turun 1,5%, sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,7%. Indeks Nasdaq Composite (COMP) turun 3%, dengan saham Nvidia jatuh hingga 17%. Saham teknologi lainnya juga ikut turun, seperti Broadcom (AVGO) yang turun 17%, dan saham Microsoft serta Alphabet yang masing-masing turun 2% dan 4%.

Melansir Yahoo Finance, Selasa (28/1/2025), penurunan ini terjadi setelah aplikasi AI asal China, DeepSeek, menduduki puncak tangga aplikasi Apple pada akhir pekan. Aplikasi ini tampaknya memiliki performa yang setara dengan aplikasi AI lainnya seperti ChatGPT dari OpenAI, tetapi dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan investor tentang kemungkinan pengembangan aplikasi AI yang sukses tanpa menggunakan chip AI mahal dengan teknologi tercanggih. Meskipun Tesla tidak mengembangkan chatbot berbasis AI, penurunan besar pada indeks utama berdampak pada saham banyak perusahaan, termasuk Tesla.

Tesla sendiri sedang berinvestasi besar-besaran di bidang komputasi AI, yang digunakan untuk melatih teknologi self-driving (mengemudi otomatis) dan robot humanoid yang rencananya akan mulai dijual tahun ini. Hingga perdagangan hari Senin, saham Tesla telah naik sekitar 70% sejak acara Robotaxi Day pada 10 Oktober, di mana perusahaan memamerkan teknologi mengemudi otomatis. Tesla berencana meluncurkan layanan robotaxi self-driving pada akhir tahun ini.

Penurunan saham Tesla pada hari Senin ini terjadi menjelang laporan pendapatan kuartal keempat yang dijadwalkan rilis pada Rabu malam. Selain informasi tentang bisnis mobilnya, investor juga menantikan pembaruan terkait rencana self-driving berbasis AI yang dikembangkan Tesla.

 

Pendapat Analis tentang Saham Tesla Menjelang Laporan Pendapatan

Elon Musk, CEO Tesla, Wakil Ketua Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru diumumkan, tiba di Capitol Hill bersama putranya pada 05 Desember 2024 di Washington, DC.
Elon Musk, CEO Tesla, Wakil Ketua Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru diumumkan, tiba di Capitol Hill bersama putranya pada 05 Desember 2024 di Washington, DC. (Dok: Anna Moneymaker/AFP)... Selengkapnya

Tesla akan melaporkan pendapatan kuartal keempat setelah penutupan pasar pada hari Rabu, dengan sebagian besar analis optimis bahwa produsen kendaraan listrik ini bisa mendapatkan keuntungan dari hubungan CEO Elon Musk dengan Presiden Donald Trump.

Meskipun saham Tesla telah naik sejak pemilu AS, para analis memiliki pandangan yang beragam. Berdasarkan data Visible Alpha, dari broker yang mengikuti perusahaan ini, terdapat sembilan rekomendasi buy atau beli, enam hold atau tahan, dan tiga sell atau jual.

Harga target rata-rata saham Tesla adalah sekitar USD 362, atau 9% lebih rendah dari harga penutupan pada hari Senin, menunjukkan bahwa beberapa analis berpikir kenaikan harga saham pasca pemilu mungkin terlalu berlebihan.

Analis memperkirakan Tesla akan mencatat pendapatan sebesar USD 27,35 miliar pada kuartal keempat, dengan laba bersih sebesar USD 2,33 miliar, atau 66 sen per saham. Sebagai perbandingan, pada kuartal yang sama tahun lalu, Tesla mencatat pendapatan USD 25,17 miliar dan laba bersih USD 7,93 miliar, yang saat itu didorong oleh lebih dari USD 5 miliar dari penyesuaian pembebasan cadangan penilaian pada aset pajak tangguhan.

 

Produksi dan Pengiriman Mengecewakan

Tesla Cybertruck di Malaysia
Tesla Cybertruck akan dipamerkan di Malaysia, namun tidak untuk dijual. (PaulTan)... Selengkapnya

Awal bulan ini, saham Tesla terpukul setelah angka produksi dan pengiriman kendaraan untuk kuartal tersebut lebih rendah dari ekspektasi, yang menyebabkan penurunan pengiriman kendaraan secara tahunan untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan.

Menurut analis, Tesla bisa diuntungkan dari hubungan Musk-Trump. Analis dari Wedbush Securities, Morgan Stanley, dan Piper Sandler baru-baru ini menaikkan target harga saham Tesla menjadi masing-masing USD 550, USD 430, dan USD 500.

Melansir Investopedia, Analis Wedbush percaya bahwa perusahaan dapat diuntungkan dari kedekatan Musk dengan pemerintahan Trump selama periode kedua. Menurut mereka, pemerintahan Trump dapat memberikan jalur regulasi yang lebih mudah untuk hal-hal seperti persetujuan versi baru perangkat lunak self-driving Tesla dan peluncuran robotaksi otonomnya di jalan.

 

Masa Depan Tesla

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Foto yang diabadikan pada 26 Oktober 2020 ini menunjukkan kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)... Selengkapnya

Analis Piper Sandler menyebutkan bahwa para investor kemungkinan akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang masa depan Tesla tahun depan, ketika jadwal untuk peluncuran produk baru, versi baru perangkat lunak self-driving perusahaan, dan proyek AI lainnya menjadi lebih pasti.

Namun, analis Oppenheimer memperingatkan bahwa hubungan antara Trump dan Musk dapat terancam jika proyek seperti upaya penghematan biaya “DOGE” Musk untuk pemerintah tidak berhasil seperti yang mereka harapkan.

Jelang laporan hari Rabu, Tesla mencantumkan versi baru SUV kompak Model Y di situs webnya, yang akan mulai dikirimkan pada bulan Maret dengan harga awal sekitar USD 60.000. Saham Tesla turun 2,3% pada hari Senin menjadi USD 397,15 karena saham yang terkait dengan AI melemah akibat kekhawatiran persaingan dari perusahaan-perusahaan China. Meski demikian, harga saham Tesla telah naik lebih dari 60% sejak pemilu 5 November.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya