Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) optimistis terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 seiring dengan kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan beberapa minggu lalu.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan, langkah ini sejalan dengan inflasi nasional yang terkendali di 1,57 persen pada Desember 2024 serta dorongan regulator untuk membangkitkan kembali gairah ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
"Kami memproyeksikan tren penurunan suku bunga akan terus berlanjut sepanjang 2025. Ini menjadi sinyal positif bagi dunia usaha dan masyarakat untuk kembali bergairah dalam berinvestasi serta melakukan ekspansi bisnis," ujar Darmawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri, Rabu (5/2/2025).
Advertisement
Sejalan dengan kondisi tersebut, pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan akan semakin terakselerasi, mendekati aspirasi nasional menuju Indonesia Emas 2045. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam pertumbuhan dana masyarakat yang tertinggal dibandingkan pertumbuhan kredit. Meski begitu, Bank Mandiri tetap optimis dan berkomitmen untuk mendukung perekonomian secara optimal.
Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Lampaui Industri
Hingga Desember 2024, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 20,7% year-on-year (YoY), jauh melampaui rata-rata industri perbankan nasional yang berada di kisaran 10,4% YoY. Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi akselerasi segmen korporasi serta ekosistem bisnis turunannya, termasuk UMKM.
"Pertumbuhan kredit yang kuat ini membuktikan komitmen besar kami dalam mendukung perekonomian masyarakat secara luas. Akselerasi dengan strategi yang tepat telah mendorong pertumbuhan Bank Mandiri yang sehat dan berkualitas, sekaligus menjadi modal penting untuk mempertahankan momentum di 2025,” lanjut Darmawan.
Selain kredit, dana masyarakat juga tumbuh dengan baik, terutama pada segmen tabungan. Peningkatan ini tersebar merata di berbagai daerah dan sektor usaha, bukan hanya terfokus pada wilayah atau industri tertentu.
Dukungan untuk UMKM dan KPR
Sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi nasional, Bank Mandiri juga berperan aktif dalam mendukung sektor UMKM. Hingga akhir 2024, penyaluran kredit kepada segmen ini mencapai Rp 135 triliun, tumbuh 6% YoY dan menjangkau lebih dari 1.250 mitra UMKM.
Di sektor perumahan, Bank Mandiri turut membantu ribuan masyarakat memiliki hunian impian mereka melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hingga Desember 2024, KPR Bank Mandiri tumbuh 16,9% YoY, jauh melampaui rata-rata industri.
Prudent Banking dan Risiko Terjaga
Darmawan juga menekankan pencapaian Bank Mandiri tetap sejalan dengan prinsip prudent banking atau praktik perbankan yang berhati-hati. Hal ini terbukti dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang terus membaik, termasuk pada segmen UMKM yang terjaga di level 1,36%.
"Komitmen kami adalah menciptakan pertumbuhan yang tidak hanya cepat, tetapi juga berkualitas dan berkelanjutan. Kami memastikan bahwa ekspansi kredit di berbagai sektor strategis tetap diiringi dengan manajemen risiko yang mumpuni,” tegas Darmawan.
Dengan pencapaian positif ini, Bank Mandiri optimistis dapat terus menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 dan seterusnya, sekaligus berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Advertisement
Pengguna Livin' PayLater Tembus 160 Ribu pada 2024
Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), yakni Livin’ PayLater, mencatat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna dan realisasi pencairan dana.
Hingga akhir 2024, jumlah pengguna telah menembus angka 160 ribu. Livin’ PayLater pertama kali diperkenalkan pada Desember 2023 dan tersedia melalui aplikasi Livin’ by Mandiri. Fitur ini dapat digunakan di berbagai merchant QRIS serta mitra Bank Mandiri, dengan batas kredit hingga Rp 20 juta bagi nasabah.
Direktur Information Technology (IT) Bank Mandiri, Timothy Utama, mengungkapkan bahwa kinerja Livin’ PayLater terus menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif sepanjang 2024.
"Hal ini terlihat dari jumlah pengguna yang telah melampaui 160 ribu, meningkat sebesar 23 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” ujarnya.
Selain itu, Timothy menambahkan bahwa pencairan pembiayaan melalui Livin’ PayLater pada semester II 2024 mengalami lonjakan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan semester pertama tahun yang sama.
"Pencairan Livin’ PayLater terus meningkat, di mana pada semester II 2024, nilainya telah tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pencairan di semester I 2024,” kata dia.
Dengan pertumbuhan yang pesat ini, Timothy menegaskan, Bank Mandiri akan terus menjaga kualitas kredit. Mereka berkomitmen untuk mempertahankan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) Livin’ PayLater tetap jauh di bawah rata-rata industri.