Ambles 11,5%, Tesla Hanya Jual 63.238 Unit Mobil di China

Tesla menghadapi persaingan yang cukup ketat di antara pesaing domestik China untuk penjualan mobil listriknya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 09 Feb 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 09:00 WIB
Showroom Tesla di New York, Amerika Serikat. Liputan6.com/Iskandar
Showroom Tesla di New York, Amerika Serikat. Liputan6.com/Iskandar... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan mobil Tesla di China mengalami penurunan di bulan Januari 2025, karena persaingan dari pesaing domestik terus memanas.

Mengutip CNBC International, Minggu (9/2/2025) Tesla menjual 63.238 unit mobil listriknya pada Januari 2025, turun 11,5% dari 71.447 mobil yang terjual pada bulan yang sama tahun lalu.

Selain penjualan, saham Tesla juga turun sekitar 1,5% dalam perdagangan pra-pasar.

Sementara itu, pesaing China BYD menjual 296.446 kendaraan listrik murni dan hibrida plug-in bulan lalu, naik 47% secara tahunan. Pesaing Tesla China lainnya, termasuk Changan Automobile dan Xpeng, juga membukukan pertumbuhan penjualan.

Dilaporkan, Tesla telah berupaya menggunakan pemotongan harga sebagai insentif untuk mempertahankan minat pembelinya di China. Pada akhir 2024 lalu, Tesla memangkas harga mobil Model Y, sekaligus memperpanjang rencana pinjaman lima tahun tanpa bunga hingga akhir Januari.

Juga di bulan tersebut, raksasa kendaraan listrik asal AS itu mengumumkan versi baru dari Model Y, yang menjadi salah satu mobil listrik terlarisnya di China. Mobil ini juga hadir dengan skema bunga 0%.

Saat ini, Tesla belum memperkenalkan model baru sejak mulai mengirimkan Cybertruck pada akhir tahun 2023, yang dimulai dengan harga kisaran USD 80.000. Para investor telah mendambakan model pasar massal baru dari perusahaan tersebut untuk menyegarkan kembali penjualan.

Tesla mengatakan model terjangkau baru dapat diluncurkan pada paruh pertama tahun 2025.

Sementara itu, pembuat mobil itu tengah berupaya untuk meluncurkan sistem bantuan pengemudi, yang dipasarkannya sebagai "Full Self Driving," di China tahun ini, karena para pesaingnya juga meluncurkan fitur serupa.

Laba Tesla Naik 17,3% pada Kuartal III 2024

Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Foto yang diabadikan pada 26 Oktober 2020 ini menunjukkan kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)... Selengkapnya

Diwartakan sebelumnya, laba bersih Tesla pada kuartal ketiga meningkat 17,3% dibandingkan tahun lalu berkat penjualan kendaraan listrik yang lebih kuat. CEO Elon Musk yang optimistis memprediksi pertumbuhan penjualan sebesar 20% hingga 30% pada tahun depan.

Kinerja yang kuat ini mengubah arah tahun ini bagi perusahaan yang berbasis di Austin, Texas, yang sebelumnya mengalami penurunan penjualan dan keuntungan pada dua kuartal pertama.

Dalam suratnya kepada investor, Tesla memprediksi pertumbuhan sedikit pada pengiriman kendaraan tahun ini, yang lebih baik daripada 1,8 juta kendaraan yang dikirimkan secara global pada tahun 2023.

Mengutip Abcnews, Tesla mengumumkan pada Rabu mencatat laba sebesar USD 2,17 miliar dari bulan Juli hingga September, lebih tinggi dari keuntungan USD 1,85 miliar yang mereka laporkan pada periode yang sama di tahun 2023.

Keuntungan ini dicapai meskipun ada pemotongan harga dan pembiayaan bunga rendah yang membantu meningkatkan penjualan dari lini kendaraan perusahaan yang sudah berumur. Ini merupakan peningkatan keuntungan kuartalan year-over-year pertama Tesla pada 2024, yang dilanda penurunan penjualan dan harga.

 

Pendapatan Tesla Naik 7,8%

Tesla Model Y Juniper
Ilustrasi Telsa model Y Juniper yang akan mulai diproduksi di Shanghai Gigafactory, China. (Carsnewschina/ Rendy Yansah)... Selengkapnya

Pendapatan pada kuartal ini naik 7,8% menjadi USD 25,18 miliar, meskipun masih di bawah estimasi analis Wall Street yang memprediksi USD 25,47 miliar, menurut FactSet. Tesla menghasilkan USD 0,72 per saham yang disesuaikan, jauh mengalahkan ekspektasi analis sebesar USD 0,59. Saham Tesla Inc. melonjak hampir 12% dalam perdagangan setelah bel penutupan pada Rabu.

Dalam konferensi dengan para analis, Musk menyatakan peningkatan keuntungan terjadi meskipun lingkungan penjualan mobil masih menantang dengan suku bunga pinjaman yang masih tinggi.

Musk menjelaskan prediksinya Tesla akan mencatat pertumbuhan penjualan kendaraan sebesar 20% hingga 30% pada 2025 dengan menyebut bahwa hal tersebut dapat dipengaruhi oleh “peristiwa eksternal negatif.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya