Prospek Saham Sentul City Dilihat dari Tantangannya

Peningkatan infrastruktur untuk proyek PT Sentul City Tbk (BKSL) akan menarik pra penjualan (marketing sales) di masa mendatang.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Okt 2013, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2013, 07:00 WIB
pergerakan-saham130708d.jpg
Peningkatan infrastruktur untuk proyek PT Sentul City Tbk (BKSL) akan menarik pra penjualan (marketing sales) di masa mendatang. Meski demikian, emiten properti ini mendapatkan tantangan dari ketentuan rasio nilai kredit terhadap nilai agunan/loan to value (ltv) Bank Indonesia (BI).

Dalam riset PT Bahana Securities, ketentuan itu merupakan tantangan bagi PT Sentul City Tbk (BKSL). Ketentuan itu membuat perseroan membutuhkan modal kerja lebih besar untuk membiayai ekspansi. Sedangkan sekitar 40% pembeli mengandalkan kredit perumahan.

Oleh karena itu, riset PT Bahana Securities menyebutkan, PT Sentul City Tbk mendapatkan diskon 60% dari kalkulasi hitungan Rp 848 per saham, dan menjadi Rp 339.

Dalam analisa PT Bahana Securities, price earning/PE atau perbandingan harga saham dengan laba bersih perusahaan, saham PT Sentul City Tbk tidak murah. Pada 2013, PE saham BKSL 18,9X.

Pada perdagangan saham Selasa (2/10/2013), saham PT Sentul City Tbk ditutup di level Rp 205 per saham. Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.021 kali dengan nilai transaksi Rp 4,59 miliar.

Perseroan memiliki landbank besar pada kuartal kedua 2013. Hal itu didukung dari peningkatan saham perseroan di Sentul Nirwana dan Jonggol.

Saat ini, PT Sentul City Tbk secara langsung memegang land bank besar di Indonesia mencapai 13.400 hektar. Demikian mengutip riset PT Bahana Securities, Selasa (1/10/2013).

Perseroan juga mencatatkan marketing sales/pra penjualan yang signifikan. Hingga Agustus 2013, perseroan memperoleh marketing sales mencapai Rp 1,57 triliun dari target awal Rp1,54 triliun. Perseroan pun merevisi marketing sales menjadi Rp2 triliun pada 2013.

Pendapatan berkelanjutan/recurring income memberikan kontribusi 25% pada 2014. Pada 3 Agustus 2013 lalu, perseroan telah meresmikan pembukaan taman hiburan Jungleland Adventure Theme Park. Taman hiburan ini diharapkan dapat menarik 3 juta pengunjung sehingga memberikan kontribusi pendapatan Rp 500 miliar pada 2014.

Adapun infrastruktur yang akan dibangun Sentul City antara lain rumah sakit internasional, Giant Hypermarket, dan superblok. Perseroan juga akan mengembangkan Sentul Nirwana dalam beberapa tahap ke depan. (Agm/Igw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya