Penetrasi jumlah taksi yang masih rendah terhadap penduduk Indonesia menjadi salah satu keuntungan untuk perusahaan taksi.
Salah satu keuntungan itu dapat dioptimalkan oleh PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Dalam riset PT Bahana Securities, setelah melakukan penawaran perdana saham/initial public offering (IPO) pada 2 November 2012, TAXI telah mengungguli pasar dengan kenaikan 201,5%.
Meski demikian, perseroan memiliki tantangan utama ke depan. Apa tantangan tersebut? Perseroan harus mempertahankan cita merek perusahaan dan reputasi. Selain itu, ekspansi perseroan untuk menambah armada juga harus diikuti dengan jumlah supir. Demikian mengutip riset PT Bahana Securities, Rabu (2/10/2013).
Dalam analisa PT Bahana Securities, perseroan memiliki arus kas stabil dari operasi. Perseroan juga dapat meminimalkan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi baru-baru ini. Selain itu, perseroan juga dianggap mampu untuk mengamankan pendanaan untuk ekspansi. Akan tetapi ada kekhawatiran likuiditas ketat dengan Bank Sentral Asia (BCA) sebagai pemberi pinjaman.
Pada semester pertama 2013, perseroan mencatatkan kas mencapai Rp 157,17 miliar dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 149,73 miliar.
Berdasarkan konsensus, price earning (PE)/perbandingan harga saham dengan laba bersih perseroan pada 2013 27,8x (64% premium di pasar). PE perseroan akan turun menjadi 20,3x pada 2014.
Pada 2013, kinerja perseroan juga diprediksikan positif. Berdasarkan konsensus laba bersih perseroan akan lebih tinggi 7,3% dari konsensus. Pendapatan perseroan diperkirakan naik 38,2% menjadi Rp 720 miliar pada 2013. Selain itu, laba bersih perseroan naik menjadi Rp 130 miliar, atau lebih tinggi 7,3% dari konsensus sekitar Rp 121,2 miliar.
Hingga Juni 2013, perseroan telah mengoperasikan 8.800 unit taksi. Jumlah armada diharapkan naik menjadi 10.035 unit pada akhir tahun 2013. Perseroan juga akan ekspansi di luar Jakarta pada 2014. Perseroan akan ekspansi ke Surabaya dan Semarang.
Saat ini pemegang saham perseroan antara lain PT Rajawali Corpora sebesar 51%, employee stock allocation sebesar 0,4%, dan saham yang ada di publik sekitar 48,6%.
Pada perdagangan saham Rabu (2/10/2013), saham TAXI naik ke level Rp 1.700 per saham. Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.750 kali. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 49,35 miliar. (Amh/Igw)
Salah satu keuntungan itu dapat dioptimalkan oleh PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Dalam riset PT Bahana Securities, setelah melakukan penawaran perdana saham/initial public offering (IPO) pada 2 November 2012, TAXI telah mengungguli pasar dengan kenaikan 201,5%.
Meski demikian, perseroan memiliki tantangan utama ke depan. Apa tantangan tersebut? Perseroan harus mempertahankan cita merek perusahaan dan reputasi. Selain itu, ekspansi perseroan untuk menambah armada juga harus diikuti dengan jumlah supir. Demikian mengutip riset PT Bahana Securities, Rabu (2/10/2013).
Dalam analisa PT Bahana Securities, perseroan memiliki arus kas stabil dari operasi. Perseroan juga dapat meminimalkan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi baru-baru ini. Selain itu, perseroan juga dianggap mampu untuk mengamankan pendanaan untuk ekspansi. Akan tetapi ada kekhawatiran likuiditas ketat dengan Bank Sentral Asia (BCA) sebagai pemberi pinjaman.
Pada semester pertama 2013, perseroan mencatatkan kas mencapai Rp 157,17 miliar dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 149,73 miliar.
Berdasarkan konsensus, price earning (PE)/perbandingan harga saham dengan laba bersih perseroan pada 2013 27,8x (64% premium di pasar). PE perseroan akan turun menjadi 20,3x pada 2014.
Pada 2013, kinerja perseroan juga diprediksikan positif. Berdasarkan konsensus laba bersih perseroan akan lebih tinggi 7,3% dari konsensus. Pendapatan perseroan diperkirakan naik 38,2% menjadi Rp 720 miliar pada 2013. Selain itu, laba bersih perseroan naik menjadi Rp 130 miliar, atau lebih tinggi 7,3% dari konsensus sekitar Rp 121,2 miliar.
Hingga Juni 2013, perseroan telah mengoperasikan 8.800 unit taksi. Jumlah armada diharapkan naik menjadi 10.035 unit pada akhir tahun 2013. Perseroan juga akan ekspansi di luar Jakarta pada 2014. Perseroan akan ekspansi ke Surabaya dan Semarang.
Saat ini pemegang saham perseroan antara lain PT Rajawali Corpora sebesar 51%, employee stock allocation sebesar 0,4%, dan saham yang ada di publik sekitar 48,6%.
Pada perdagangan saham Rabu (2/10/2013), saham TAXI naik ke level Rp 1.700 per saham. Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.750 kali. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 49,35 miliar. (Amh/Igw)