Harga saham PT Grand Kartech Tbk (KRAH) dibuka melonjak pada perdagangan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/11/2013). Saham PT Grand Kartech Tbk naik 100 poin ke level Rp 375 per saham.
Saham PT Grand Kartech Tbk berada di level tertinggi Rp 410 per saham terendah Rp 375 per saham. Saham KRAH telah naik 49,09% dari penetapan harga saham perdana di level Rp 275 per saham.
Oleh karena itu, saham melonjak tajam ini membuat saham KRAH kena autoreject. Sehingga pelaku pasar tidak dapat menjual sahamnya di atas Rp 410.
Adapun frekuensi perdagangan sahamnya 36 kali dengan volume perdagangan saham 802 lot. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 162,49 juta pada pagi ini.
Perusahaan melepas sahamnya ke publik sebanyak 320 juta lembar saham atau setara 28,38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Untuk harga per saham yang ditawarkan kepada publik sebesar Rp 275 per lembar saham, dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 163,64 juta saham. Total dana yang diraih perseroan sekitar Rp 45,01 miliar.
Dana hasil IPO diharapkan untuk menjadi dana tambahan bagi perusahaan untuk mengembangkan ekspansi bisnis.
Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik Karawang II senilai Rp 23,25 miliar.
Selain itu, perseroan akan membeli mesin-mesin baru yang ditempatkan di pabrik Karawang II senilai Rp 19,46 miliar. Lalu, dana hasil penawaran perdana saham juga untuk menambah armada kendaraan senilai Rp 2,32 miliar.
Dalam penawaran perdana saham ini, perusahaan sudah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Sekuritas) dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
Target Kinerja 2014
Perseroan yang merancang dan memproduksi peralatan dan mesin untuk berbagai sektor industri ini menargetkan laba bersih sebesar Rp 40 miliar pada 2014, jika dibandingkan perolehan laba bersih sebesar Rp 30 miliar di tahun 2013.
"Kami menargetkan laba bersih mengalami peningkatan hingga 30%-40% menjadi Rp 40 miliar di tahun 2014 mendatang. Ada kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan perolehan laba bersih sebesar Rp 30 miliar di tahun ini," ujar Direktur Keuangan PT Grand Kartech Tbk Johannes Budi K.
Menurut Johannes, pertumbuhan laba bersih perseroan pada tahun mendatang didorong oleh peningkatan pendapatan yang mencapai 30% menjadi Rp 400 miliar, dari perolehan pendapatan sebesar Rp 300 miliar di tahun ini. Selain itu, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 80- Rp 100 miliar pada 2014.
(Dis/Ahm)
Saham PT Grand Kartech Tbk berada di level tertinggi Rp 410 per saham terendah Rp 375 per saham. Saham KRAH telah naik 49,09% dari penetapan harga saham perdana di level Rp 275 per saham.
Oleh karena itu, saham melonjak tajam ini membuat saham KRAH kena autoreject. Sehingga pelaku pasar tidak dapat menjual sahamnya di atas Rp 410.
Adapun frekuensi perdagangan sahamnya 36 kali dengan volume perdagangan saham 802 lot. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 162,49 juta pada pagi ini.
Perusahaan melepas sahamnya ke publik sebanyak 320 juta lembar saham atau setara 28,38% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Untuk harga per saham yang ditawarkan kepada publik sebesar Rp 275 per lembar saham, dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Jumlah saham yang dilepas ke publik sebesar 163,64 juta saham. Total dana yang diraih perseroan sekitar Rp 45,01 miliar.
Dana hasil IPO diharapkan untuk menjadi dana tambahan bagi perusahaan untuk mengembangkan ekspansi bisnis.
Dana itu akan digunakan untuk membangun pabrik Karawang II senilai Rp 23,25 miliar.
Selain itu, perseroan akan membeli mesin-mesin baru yang ditempatkan di pabrik Karawang II senilai Rp 19,46 miliar. Lalu, dana hasil penawaran perdana saham juga untuk menambah armada kendaraan senilai Rp 2,32 miliar.
Dalam penawaran perdana saham ini, perusahaan sudah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Sekuritas) dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
Target Kinerja 2014
Perseroan yang merancang dan memproduksi peralatan dan mesin untuk berbagai sektor industri ini menargetkan laba bersih sebesar Rp 40 miliar pada 2014, jika dibandingkan perolehan laba bersih sebesar Rp 30 miliar di tahun 2013.
"Kami menargetkan laba bersih mengalami peningkatan hingga 30%-40% menjadi Rp 40 miliar di tahun 2014 mendatang. Ada kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan perolehan laba bersih sebesar Rp 30 miliar di tahun ini," ujar Direktur Keuangan PT Grand Kartech Tbk Johannes Budi K.
Menurut Johannes, pertumbuhan laba bersih perseroan pada tahun mendatang didorong oleh peningkatan pendapatan yang mencapai 30% menjadi Rp 400 miliar, dari perolehan pendapatan sebesar Rp 300 miliar di tahun ini. Selain itu, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 80- Rp 100 miliar pada 2014.
(Dis/Ahm)