Summarecon Tetapkan Kupon Obligasi 10,8%

PT Summarecon Agung Tbk menetapkan kupon bunga obligasi sebesar 10,85% dari kisaran kupon bunga yang ditawarkan 10%-11%.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Des 2013, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2013, 14:00 WIB
obligasi-131001b.jpg
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)  menetapkan kupon bunga obligasi 10,85% untuk obligasi berkelanjutan I tahun 2013 tahap pertama senilai Rp 450 miliar. Angka kupon bunga itu cukup tinggi dari kisaran kupon bunga obligasi ditawarkan 10%-11%.

Obligasi tersebut berjangka waktu lima tahun terhitung sejak tanggal emisi. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 11 Maret 2014. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Rabu (4/12/2013).

Selain itu, perseroan menawarkan cicilan imbalan sukuk ijarah sebesar Rp 16,27 miliar dari penawaran sukuk ijarah sekitar Rp 150 miliar. Sukuk ijarah ini berjangka waktu lima tahun.

Analis PT NC Securities, I Made Saputra menuturkan, tingkat kupon obligasi yang ditawarkan perseroan masih wajar. Hal itu melihat tingkat imbal hasil surat utang negara (SUN) bertenor lima tahun sekitar 8,2%.

"Obligasi itu menawarkan premium sebesar 265 basis poin (bps) di atas SUN dengan tenor sama. Dengan peringkat idA+ setidaknya premium di kisaran 275 bps di atas obligasi negara dengan tenor sama," ujar Made, saat dihubungi, Liputan6.com, Rabu (4/12/2013).

Made menambahkan, bila emiten itu menerbitkan kupon yang cukup baik mencerminkan kepercayaan investor terhadap emiten. Selain itu, perusahaan menawarkan kupon obligasi yang tinggi mengingat kenaikan suku bunga acuan/BI Rate dan imbal hasil SUN meningkat.

"Adira Finance dengan peringkat idAA+ menerbitkan kupon obligasi 11% dengan tenor lima tahun. Memang Adira dan Summarecon berbeda sektor, tetapi kedua sektor ini rentan terhadap kenaikan BI Rate," kata Made.

Dana hasil penawaran obligasi dan sukuk ini antara lain sebagian besar digunakan untuk pengembangan usaha properti di Bandung, Bogor, Bekasi dan Tangerang, dan sisanya untuk modal kerja perseroan.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idA+ untuk obligasi dan idA+ untuk sukuk ijarah.
Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah antara lain PT Indo Premier Securities, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, PT Makinta Securities, dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai wali amanat.

Jadwal penawaran obligasi antara lain pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 3 Desember 2013, masa penawaran umum pada 5-6 Desember 2013, penjatahan pada 9 Desember 2013, distribusi obligasi dan sukuk ijarah secara elektronik pada 11 Desember 2013, dan pencatatan obligasi dan sukuk ijarah di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Desember 2013.

Perusahaan properti ini menawarkan obligasi berkelanjutan I tahun 2013 senilai Rp 1,4 triliun dan sukuk ijarah berkelanjutan I tahun 2013 senilai Rp 600 miliar.

Pada 30 September 2013, perseroan mencatatkan total liabilitas mencapai Rp 8,65 triliun dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 7,06 triliun.

Aset perseroan mencapai Rp 13,03 triliun pada 30 September 2013 dengan kas dan setara kas Rp 2,61 triliun. Pendapatan perseroan naik menjadi Rp 3,04 triliun hingga kuartal III 2013 dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 2,19 triliun. Laba perseroan mencapai Rp 879,87 miliar hingga kuartal III 2013. (Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya