Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk, PT Wika Beton akan melepas hampir 24% saham ke publik pada 2014. Dana hasil penawaran saham perdana untuk ekspansi usaha.
"Mereka akan melepas hampir 24% saham ke publik," ujar Direktur PT Bahana Securities, Andi Sidharta saat ditemui usai melakukan mini expose ke manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/1/2014).
Sementara itu, Direktur Penilaian PT Bursa Efek Indonesia, Hoesen mengatakan, perseroan akan menggunakan laporan keuangan September 2013 untuk melakukan penawaran saham perdana.
Pihaknya pun telah meminta penjelasan mengenai komite audit hingga ekspansi usaha ke depan dalam rangka penawaran saham perdana.
Dalam penawaran saham perdana ini, PT Wika Beton telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Securities serta PT Sucorinvest Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PT Mandiri Sekuritas pun bertindak sebagai lead coordinator.
Direktur Keuangan PT Wika Beton, Entus Asnawi mengatakan, pihaknya memang mengharapkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Maret 2014. Saat ini, perseroan sedang giat melakukan ekspansi usaha mengingat proyek nasional cukup banyak.
Sebelumnya dikabarkan, Wika Beton menargetkan laba mencapai Rp 280 miliar pada 2014 dari target 2013 sebesar Rp 240 miliar. Perseroan berencana menambah kapasitas pabrik dari 2 juta ton menjadi 2,2 juta ton per tahun.
Saat ini Wika Beton memiliki delapan pabrik. Pabrik Wika Beton berada di Lampung, Makassar, Pasuruan, Boyolali, Majalengka, Karawang, Bogor, dan Medan.
Wika Beton berencana untuk membangun pabrik di Lampung dan mengakuisisi perusahaan di Kepulauan Riau. Nilai akuisisi perusahaan itu sekitar Rp 250 miliar. Wika Beton menganggarkan dana belanja modal sekitar Rp 1 triliun pada 2014. (Ahm)
"Mereka akan melepas hampir 24% saham ke publik," ujar Direktur PT Bahana Securities, Andi Sidharta saat ditemui usai melakukan mini expose ke manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/1/2014).
Sementara itu, Direktur Penilaian PT Bursa Efek Indonesia, Hoesen mengatakan, perseroan akan menggunakan laporan keuangan September 2013 untuk melakukan penawaran saham perdana.
Pihaknya pun telah meminta penjelasan mengenai komite audit hingga ekspansi usaha ke depan dalam rangka penawaran saham perdana.
Dalam penawaran saham perdana ini, PT Wika Beton telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Securities serta PT Sucorinvest Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PT Mandiri Sekuritas pun bertindak sebagai lead coordinator.
Direktur Keuangan PT Wika Beton, Entus Asnawi mengatakan, pihaknya memang mengharapkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Maret 2014. Saat ini, perseroan sedang giat melakukan ekspansi usaha mengingat proyek nasional cukup banyak.
Sebelumnya dikabarkan, Wika Beton menargetkan laba mencapai Rp 280 miliar pada 2014 dari target 2013 sebesar Rp 240 miliar. Perseroan berencana menambah kapasitas pabrik dari 2 juta ton menjadi 2,2 juta ton per tahun.
Saat ini Wika Beton memiliki delapan pabrik. Pabrik Wika Beton berada di Lampung, Makassar, Pasuruan, Boyolali, Majalengka, Karawang, Bogor, dan Medan.
Wika Beton berencana untuk membangun pabrik di Lampung dan mengakuisisi perusahaan di Kepulauan Riau. Nilai akuisisi perusahaan itu sekitar Rp 250 miliar. Wika Beton menganggarkan dana belanja modal sekitar Rp 1 triliun pada 2014. (Ahm)