Liputan6.com, Los Angeles Film berjenis laga dan fiksi tak pernah lepas dari yang namanya efek visual. Hal itu dikarenakan banyaknya adegan yang tak mungkin dilakukan sendiri oleh para bintang maupun pemain pengganti. Beberapa desain yang tak mungkin ditemukan pun harus menggunakan teknik tersebut.
Sejak awal, pertengahan, hingga akhir abad ke-20, sudah banyak sekali film berjenis fantasi, fiksi ilmiah, maupun laga yang mewajibkan para sineasnya menggunakan efek visual.
Terlebih lagi, perkembangannya dari masa ke masa pun selalu meningkat dan terus membaik. Bahkan ketika memasuki abad ke-21, banyak efek visual di beberapa film Hollywood yang terlihat sangat nyata.
Advertisement
Sayangnya, terdapat beberapa film Hollywood yang kurang bisa memaksimalkan kemajuan teknologi serta perkembangan teknik yang ada. Padahal, beberapa di antaranya sudah diproduksi pada abad ke-21.
Sehingga, beberapa adegan maupun desain karakter di sepanjang film pun masih terlihat tak sinkron dengan latar belakangnya. Berikut daftar enam judul film yang dinilai memiliki efek visual terburuk di awal abad 21.
1. Ultraviolet (2006) dan Catwoman (2004)
1. Ultraviolet (2006)
Adegan kejar-kejaran motor dalam Ultraviolet yang disajikan beberapa kali, tentunya membuat para penggemar film laga dan fiksi menganga.
Bukan karena mengundang decak kagum, namun adegan tersebut banyak dinilai sangat absurd dan tidak masuk akal. Terlebih lagi, pergerakan motor di beberapa adegan ini terlalu cepat dan aneh.
Untungnya, penampilan Milla Jovovich di dalam film ini terkesan cukup seksi. Sehingga para penonton pria pun paling tidak bisa terobati.
2. Catwoman (2004)
Beberapa adegan pertarungan serta desain karakter yang di dalam Catwoman sangat tidak mencerminkan kemajuan teknologi efek visual di dunia perfilman.
Meskipun Halle Berry tampil seksi, namun desain karakter dengan gerak animasi di beberapa adegan laga yang terlihat buruk, membuat penilaian penonton terhadap film ini langsung merosot.
Advertisement
3. The Matrix Reloaded (2003) dan I Am Legend (2007)
3. The Matrix Reloaded (2003)
The Matrix menjadi salah satu franchise film laga dan fiksi ilmiah terpopuler di sekitar awal abad ke-21. The Matrix Reloaded yang menjadi sekuelnya pun tak luput menjadi sorotan.
Berbekal konsep futuristik yang lebih seru ketimbang film pertamanya, The Matrix Reloaded memiliki kelemahan teknik visualisasi di beberapa adegan pertempuran.
Salah satunya adalah saat karakter Neo bertarung dengan rombongan Agen Smith. Pergerakan para agen yang mengeroyok sang tokoh utama masih terlihat seperti mainan plastik.
4. I Am Legend (2007)
Desain Dark Seeker atau makhluk ganas yang ada di dalam film I Am Legend, dirasa terlalu berlebihan oleh para pecinta film. Padahal, makhluk setengah vampir itu bisa saja diperankan oleh aktor atau aktris yang mengenakan tata rias khusus.
Menjelang akhir film, pergerakan makhluk berkepala plontos itu dinilai masih terlalu digital. Sehingga, rasa ngeri yang hendak ditonjolkan malah tidak terasa sama sekali.
5. The Mummy Returns (2001) dan Hulk (2003)
5. The Mummy Returns (2001)
Salah satu adegan dalam The Mummy Returns yang membuat penonton terkejut adalah kemunculan wujud asli Scorpion King saat ia berubah menjadi manusia setengah kalajengking.
Sayangnya, wajah Dwayne Johnson alias The Rock yang memerankan sang raja kalajengking juga ikut berubah. Wajah dan tubuh The Rock langsung dirombak menjadi gambar animasi komputer ala video game di PlayStation2.
6. Hulk (2003)
Kehadiran Hulk pada 2003 di layar lebar, tentu menambah kepuasan tersendiri bagi para penggemar komik-komik Marvel. Sayangnya, hal itu tidak dibarengi dengan desain sang raksasa hijau yang memuaskan.
Salah satu keluhan fans dan penonton adalah celana ungu yang dikenakan Hulk. Meskipun desain tubuh sang raksasa sudah terlihat cukup nyata, namun desain celana pendek yang dikenakannya itu masih sekelas animasi dua dimensi.(Rul/Feb)
Advertisement