Liputan6.com, Jakarta Dunia gelak tawa tiga komedian Hollywood--John Belushi, Chris Farley, dan Robin Williams--ternyata berbanding 180 derajat dengan kehidupan sehari-hari yang mereka jalani.
Ketiganya meninggal dengan tragis. Berikut ini adalah kisahnya.
John Belushi (1949-1982)
Advertisement
Bagi komedian John Belushi, malam itu terasa seperti malam-malam lain yang ia lakoni. Malam itu, 4 Maret 1982, sekitar jam 9 malam, mantan pelawak di acara komedi Saturday Night Live itu pertama berhenti di klub elit On the Rox. Klub itu terkenal karena sering didatangi seleb.
Malam itu, Belushi dikenalkan pada penyanyi Johnny Rivers, mengobrol dengan aktor Robert De Niro dan Harry Dea Stanton, penulis naskah acara TV Nelson Lyon, dan Cathy Smith, seorang penjual narkoba langganan seleb.
Kemudian, mengacu pada kesaksian Lyon di pengadilan, Belushi kembali ke rumahnya di Chateu Marmont, kawasan Sunset Boulevard, Hollywood. Robin Williams sebentar mengunjunginya malam itu. Williams pergi, lalu Smith menyuntikkan "speedball" pada Belushi. "Speedball" adalah kobinasi heroin dan kokain. Esok harinya Belushi ditemukan tewas akibat overdosis.
Keterangan foto: Suasana pemakaman John Belushi. (dok.People)
Maka, semua orang yang mengenal komedian berbakat ini pun sedih, merasa kehilangan. Usianya baru 33 tahun.
Chris Farley (1964-1997)
Keringat mengucur deras di wajah Chris Farley yang bulat gemuk. Tangannya mencengkeram dadanya dan berteriaklah dia: "Saya akan kena serangan jantung!"
Tentu saat itu ia sedang bercanda. Ketika itu ia sedang berpesta liar di klub malam Karma di Chicago. Farley begitu dermawan dan suasana hatinya sedang baik, ia memberi tips USD 50 pada pelayan.
Empat hari kemudian, 18 Desember 1997, komedian tambun berbobot 134 kilogram itu tergeletak tak bernyawa di lantai apartemennya. Dokter menyebut kematiannya disebabkan overdosis yang tak disengaja.
Chris Farley, komedian jebolan Saturday Night Live yang mulai tenar di Hollywood lewat Tommy Boy (1995) dan Beverly Hills Ninja (1997), minggu sebelumnya berpesta habis-habisan. Ia mengonsumsi kokain begitu banyak, kata seorang saksi. Pebasket Chicago Bulls Dennis Rodman yang gila pesta bahkan menyebut Farley berpesta "keterlaluan."
Di malam sebelum ia ditemukan tewas, Farley menyewa beberapa penari striptease ikut pesta dengannya di apartemen. Seorang penari melihatnya mengosumsi banyak kokain, heroin, serta vodka. Farley yang mengidolai Belushi juga meninggal tepat di usia 33 tahun.
Robin Williams (1951-2014)
Robin Williams tidak hanya sangat terpukul atas kematian John Belushi. Sebagai sesama komedian ia bersahabat dengan Belushi. Namun, kematian Belushi yang tragis juga menyadarkannya: narkoba bisa membawanya pada maut.
Di usia mudanya, saat mulai terkenal, bintang serial komedi Mork & Mindy ini juga akrab dengan narkoba. "Kokain adalah cara Tuhan untuk bilang padamu, uangmu sudah terlalu banyak," katanya berkelakar.
Kematian Belushi membuat Williams kapok pakai narkoba dan minum-minum. Di saat bersamaan, istrinya Valerie Velardi (istri pertama, dia kemudian menikah dua kali lagi) hamil. "Saya sadar tak mungkin menjadi ayah dengan menjalani hidup macam begitu."
Nyatanya, setelah bertahun-tahun kemudian, Robin Williams tak sanggup menghilangkan kebiasaannya pakai narkoba dan minum-minum. Beberapa kali Williams masuk panti rehabilitasi. Ia juga diketahui mengidap depresi serta dalam tahap awal penyakit Parkinson.
Seminggu sebelum kematiannya, 5 Agustus lalu, Williams dan istrinya, Susan Schneider (dari pernikahan ketiga tahun 2011), makan malam di restoran favorit mereka, Joe's Taco Lounce di Mill Valley, tak jauh dari rumah mereka di Tiburon, San Francisco. Kemudian pasangan ini melanjukan nonton pertunjukkan komedi Mark Pitta & Friends di Throckmorton Theatre, hal yang rutin mereka lakukan saban Selasa.
Tidak ada yang aneh malam itu. "Dia terlihat baik-baik saja, seperti biasa," kata Julian Kaelon, kepala marketing Throckmorton Theatre pada People.
Sehari sebelum kematiannya, Robin Williams, 63 tahun, terlihat bersama istrinya menghadiri resepsi galeri seni di dekat rumahnya, Sabtu malam, 9 Agustus. Wajah pemain Mrs. Doubtfire tak seceria biasanya. Ia terlihat lemah. Namun, seorang seniman lokal mengatakan pasangan tersebut berada di sana selama satu jam dan tampak semangat.
Robin datang mengenakan celana panjang hitam, dan kemeja polo hitam serta kacamata. Ia tersenyum sambil berbicara dengan sekelompok orang, sementara istrinya berada di sampingnya.
Dalam foto yang diperoleh TMZ, Robin yang terlihat dari belakang tampak rapuh saat membawa mantel hitam di salah satu tangannya.
Minggu malam, 10 Agustus, pukul 22.30, Susan masih melihat suaminya. Mereka tak tidur seranjang malam itu. Williams masuk ke kamarnya, mengunci pintu.
Entah apa yang ada di benak Williams malam itu. Yang jelas, Williams menjerat lehernya dengan ikat pinggang yang dikaitkan ke kusen pintu. Jeratan di lehernya begitu kuat, membuat Williams tak bisa bernafas.
Seperti ayam disembelih, kakinya menendang-nendang. Ia kesakitan. Tapi tekadnya mengakhiri hidup sudah bulat.
Setelah beberapa saat nyawanya melayang... (Ade/Feb)