Liputan6.com, Tokyo Organisasi Pengembangan Program dan Etika Penyiaran Jepang atau yang dikenal dengan BPO (The Japanese Broadcasting Ethics and Program Improvement Organization) selaku badan pengawas di Negeri Sakura itu, baru-baru ini mempublikasikan keluhan dari pemirsa yang disuarakan Oktober 2015 lalu. Salah satunya terkait anime Gundam: Iron-Blooded Orphans.
Baca Juga
Seperti dilaporkan oleh Yara-On! melalui Anime News Network, Selasa (10/11/2015), pengaduan terhadap Gundam: Iron-Blooded Orphans tidak secara langsung menyebut judul tersebut.
Akan tetapi, beberapa pemirsa mengeluhkan secara tersirat mengenai adegan dalam anime tersebut. Disampaikan bahwa 'ada beberapa tahanan yang tak melawan dan tentara musuh yang ditembak mati oleh protagonis laki-laki muda.'
Advertisement
Selain itu, keluhan terhadap Gundam: Iron-Blooded Orphans juga tersirat dari beberapa pemirsa yang menyatakan keprihatinannya terhadap anak-anak yang menonton anime mecha. Mereka mengungkapkan kekhawatirannya atas potensi terpengaruhnya pemirsa anak terhadap adegan kekerasan.
"Jika kalian melihat judulnya, salah satunya akan segera menganggap ini sebagai acara anak-anak dan banyak anak-anak yang akan menonton," kutip pernyataan dari badan pengawas tersebut.
Mereka menyimpulkan pernyataan mereka dengan, "Jika Anda ingin menyiarkan materi seperti itu, mohon untuk memberikan semacam batasan usia bagi pemirsa."
Sebelumnya pada Agustus 2015, BPO juga mempublikasikan keluhan terhadap ending dari anime PriPara yang memiliki tema idol. Disebutkan bahwa terdapat adegan gadis muda yang mengenakan baju renang dan daster hitam ala Marilyn Monroe. Adegan tersebut pun akhirnya diedit.
Gundam: Iron-Blooded Orphans pertama kali tayang di Jepang pada 4 Oktober 2015. Daisuki, Gundam.Info, dan Hulu menayangkan setiap episodenya melalui streaming dengan teks berbagai bahasa termasuk Indonesia. (Rul/Feb)