Liputan6.com, Jakarta Festival Sinema Prancis tahun ini akan segera digelar pada 3-6 Desember 2015 nanti. Apa sih yang membuatnya istimewa sehingga kita harus meluangkan waktu untuk festival film asing tertua di Indonesia ini? Berikut wawancara kami dengan Dimas Jayasrana, salah satu juri dalam Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis 2015.
Apa yang membedakan Festival Sinema Prancis dari festival film lainnya?
Advertisement
Yang membedakan adalah, selain memutar film-film Prancis festival ini juga membuka ruang untuk film Indonesia, terutama film pendek. Karena sudah empat tahun terakhir ini mereka membuat kompetisi untuk film pendek Indonesia. Itu yang kemudian menjadi karakter unik dari Festival Sinema Prancis.
Baca Juga
Apa manfaat dari diadakannya Festival Sinema Prancis untuk kita?
Ruang. Ruang kreatif. Ruang dimana si pembuat karya bertemu dengan publik. Ruang dimana kemudian ide-ide bertukar. Yang membedakan sebuah festival film dari pemutaran reguler di bioskop, ini adalah film-film yang tak bisa setiap hari kita lihat di bioskop atau di televisi. Yang kedua juga ada sebuah framework yang diberikan kepada penonton, 'Gini lho kira-kira sinema Prancis dalam dua tahun belakangan pencapaiannya', secara box office kah atau estetis kah. Aku seringkali melihat dalam penyelenggaraan Festival Sinema Prancis ketika pengunjung antri untuk menonton atau sehabis nonton mereka langsung ngobrolin.
Seperti apa antusiasme generasi muda Indonesia untuk membuat film?
Tinggi sekali. Dari tahun-ke tahun kami melihat selalu ada penambahan dari jumlah karya yang masuk. Tahun ini nampaknya tertinggi. Terlebih juga karena mereka melihat kompetisi ini memberi sebuah benefit yang unik dibandingkan kompetisi sejenis yang lain. Salah satunya, pemenang utamanya tidak hanya akan mendapatkan tiket (ke Prancis) tapi juga kesempatan untuk mengunjungi sebuah festival film di Prancis.
Apa harapan dari diadakannya Festival Sinema Prancis?
Ingin menjadi ruang temu antara Indonesia dengan Prancis melalui film. Jadi jembatan komunikasi, dialog. Itulah mengapa program film panjang Prancis ini bersanding dengan kompetisi film pendek. Finalis yang terpilih, ada delapan film, tiap film pendek akan diputar sebelum satu film panjang Prancis. Penonton pun akan tahu ada film-film pendek Indonesia berkualitas sebagai bagian dari Festival Sinema Prancis.
Festival Sinema Prancis 2015 diselenggarakan oleh IFI bekerjasama dengan jaringan bioskop kenamaan, kantung kebudayaan dan komunitas film lokal, dan akan diselenggarakan di sembilan kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Denpasar, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, dan Balikpapan. Tahun ini merupakan ulang tahun ke-20 keberadaan festival film asing tersebut di Tanah Air. Jadwal pemutaran akan diumumkan dalam waktu dekat.(Gul/Feb)