Ray Sahetapy Bangga Bintangi Film Mimpi Anak Pulau

Menurut Ray Sahetapy, film Mimpi Anak Pulau akan menguatkan persaudaran di antara negara serumpun.

oleh Ferry Noviandi diperbarui 20 Jan 2016, 05:30 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 05:30 WIB
Ray Sahetapy
Ray Sahetapy [Liputan6.com]

Liputan6.com, Jakarta Ray Sahetapy membintangi film berjudul Mimpi Anak Pulau yang disutradarai Kiki Nursiwan. Mimpi Anak Pulau berlatar belakang kisah nyata seorang Gani Lasa, anak pulau yang miskin namun punya tekad kuat untuk sekolah dan akhirnya menjadi orang sukses.

Selain Ray Sahetapy, film yang diproduksi oleh dua rumah produksi Nadienne Batam Production dan Studiopro 1226 Jakarta ini juga dibintangi oleh Ananda Lontoh, Herdin Hidayat dan bintang cilik Daffa Permana. Juga dibintangi oleh dua aktor asal Malaysia, Dato Tamimi dan Mardiana Alwi.

Ray Sahetapy dan Ananda Lontoh dalam film Mimpi Anak Pulau. [Foto: Istimewa]

Meski telah membintangi berbagai judul film bahkan hingga ke Hollywood (Captain America: Civil War), Ray mengaku sangat bangga bisa bermain untuk film Mimpi Anak Pulau. Menurut aktor kelahiran 1 Januari 1957 ini, film Mimpi Anak Pulau mempunyai pesan yang mulia, yakni tentang pendidikan.

"Mimpi Anak Pulau berbeda dengan film saya sebelumnya. Film ini menceritakan tentang anak pulau Batam yang berjuang untuk mengubah kehidupan dengan pendidikan. Jadi film ini sangat nusantara, kekuatannya bisa jadi inspirasi," kata Ray saat dihubungi via telpon, baru-baru ini.

Di luar pesannya morilnya yang sangat kuat, Ray juga memuji ide mengajak serta aktor serumpun dari Malaysia. Menurut mantan suami Dewi Yull ini, film Mimpi Anak Pulau bisa menguatkan persaudaran antara negara serumpun seperti Malaysia.

Salah satu adegan dalam film Mimpi Anak Pulau. [Foto: Instimewa]

"Film ini sangat menarik karena kekuatan bangsa melayu bisa jadi dekat satu sama lainnya. Lewat Mimpi Anak Pulau kita bisa berdialog dan menguatkan ruang persaudaraan antar negara serumpun," sambung Ray Sahetapy.

Mimpi Anak Pulau rencananya akan tayang di bioskop akhir Februari 2016. Tak hanya di Indonesia, namun juga diputar di negara serumpun seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. (fei/Feb)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya