Captain Jack Keluhkan Kurangnya Regenerasi Musik di Yogyakarta

Vokalis Captain Jack, Momo mengungkapkan, saat ini banyak para pemusik yang memilih untuk menjauh dari komunitas.

oleh Feby Ferdian diperbarui 25 Apr 2016, 08:40 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2016, 08:40 WIB
Captain Jack
Vokalis Captain Jack, Momo mengungkapkan, saat ini banyak para pemusik yang memilih untuk menjauh dari komunitas.

Liputan6.com, Yogyakarta - Band rock Captain Jack baru-baru ini mengeluhkan kurangnya regenerasi musik, terutama di kota Yogyakarta. Melalui video DOES episode "Captain Jack Melempar Kode" yang diunggah di YouTube pada 10 April 2016 lalu, sang vokalis, Momo pun meluapkan pemikirannya akan hal itu.

"Kita kekurangan bakat-bakat baru, kita kekurangan regenerasi. Hampir kebanyakan band-band yang mengisi pentas di Yogyakarta itu ya band-band lama, seperti kami, seperti Endank Soekamti, Fetsivalist segala macem," ujar Momo usai manggung bareng Endank Soekamti.

"Sekarang aku yakin Yogya sedikit kekurangan bakat-bakat baru yang punya ide-ide segar, karena kebanyakan musisi sekarang lebih concern untuk mencontek yang lain, mengcover, bukan bikin karya sendiri, apalagi kalau sampai karyanya bisa jadi sesuatu yang monumental dan berguna. Itu susah banget," lanjutnya.

Momo mengungkapkan, saat ini banyak para pemusik yang memilih untuk menjauh dari komunitas. Padahal, bagi pencipta lagu 'TV Sampah' ini, persaingan yang terjadi di gigs-gigs lokal justru merupakan pemicu kreativitas.

"Dulu hampir setiap minggu, setiap ada gigs kita dateng, mesti ada satu band yang nyuri perhatian. Dan tiba-tiba mereka sudah mengisi radio, segala macam, jadi persaingannya berjalan terus. akhirnya kehidupan scene itu berjalan sehat," ucap Momo.

"Sekarang banyak musisi yang lebih memilih untuk stay di kamar, bikin musik, upload di medsos, dan hanya sebatas itu, tidak struggle, fight untuk dapat sesuatu yang berbeda di luar," tegasnya.

Sejarah Captain Jack

Terbentuk pada 4 Desember 1999, Captain Jack sendiri sebenarnya sudah mengeluarkan banyak karya. Sebut saja dua mini album, dua full album, satu film dokumenter, hingga sebuah single lepas yang berjudul 'Musuh Dalam Cermin'.

Memulai perjalanan mereka dengan kelahiran mini album bertajuk 'Unmindless' di tahun 2004, band yang digawangi Momo (Vokal), Zuhdil (gitar), Novan (Bass) , Ismeth (keyboard), dan Andi (Drum) ini pun sukses menarik perhatian penikmat musik dengan virus "kebebasan bicara" yang mereka sajikan.

Hal ini berlanjut dengan bergabungnya mereka ke sebuah major label untuk meluncurkan full album berjudul 'Somethink About' di tahun 2005.

Diketahui, lewat 11 track yang diusung di versi lengkap dari Unmindless ini, mereka mencoba menampilkan lebih banyak pemikiran, dan lebih banyak harapan akan perubahan. Sayangnya, dengan kondisi label yang ketat terkesan memberi penekanan terhadap kreativitas mereka. Captain Jack akhirnya keluar dan memutuskan kembali ke jalur Indie.

Akhirnya, setelah sempat vakum selama tiga tahun, band ini pun kembali muncul dengan sebuah mini album terbaru yang diberi nama 'The Fall of Concept'. Di album ini, Captain Jack terlihat lebih banyak bereksplorasi dengan musik mereka.

Kini, melalui album keempat bernama #13 yang diusung sebagai perlawanan terhadap dunia mainstream, Momo dan kawan-kawan pun bersuara lebih lantang memperjuangkan visi mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya