Liputan6.com, Jakarta Abigail Breslin baru-baru ini membuat satu pengakuan yang mengejutkan. Lewat Instagram pribadinya, @abbienormal9, ia mengaku menjadi korban pemerkosaan.
Dalam foto yang ia unggah sekitar dua minggu lalu, ia menampilkan beberapa baris kalimat mengenai hubungan seksual dalam sebuah hubungan. "Kamu tidak wajib melakukan seks dengan seseorang yang tengah berhubungan denganmu. Kencan bukanlah satu bentuk persetujuan. Pernikahan bukan satu bentuk persetujuan," begitu isi tulisan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Aktris yang dinominasikan dalam Oscar 2007 saat ia baru berusia 11 tahun ini juga menuliskan satu hal yang menyiratkan bahwa ia telah menjadi seorang korban perkosaan. "Aku tahu siapa yang menyerangku #HariKesadaranAtasSeranganSeksual #MemecahKebisuan," tulis Abigail sebagai keterangan foto.
Tentu saja muncul beragam komentar atas unggahan Abigail Breslin tersebut. Ada yang memberikan dukungan padanya. Namun, ada juga yang mempertanyakan mengapa ia tak melaporkan hal ini pada pihak berwajib.
Pada Minggu (23/4/2017), Abigail lantas membuat unggahan yang lebih rinci dan menjelaskan soal hal ini di Instagram miliknya.
"Aku tidak melaporkan permerkosaan yang kualami. Aku tidak melaporkannya karena berbagai alasan," ujarnya di awal unggahannya ini.
Abigail menjelaskan bahwa ia benar-benar terkejut atas kejadian yang menimpanya, bahkan mencoba menyangkal apa yang sebenarnya terjadi. "Aku tak ingin melihat diriku sebagai seorang 'korban', jadi aku menekannya dan menganggap hal ini tak pernah terjadi," ujar Abigail.
Selain itu, hal yang membuatnya risau, orang yang memperkosanya adalah kekasihnya sendiri. Abigail takut tidak ada yang akan percaya padanya dan kasus ini tak akan berakhir baik.
"Alasan yang ketiga, aku takut menyakiti teman dan keluargaku bila mereka mengetahui hal ini. Aku tak ingin mereka mengalaminya," tulisnya.
Meski menutup rapat-rapat soal ini, ternyata pengalaman mengerikan ini tetap membekas di jiwanya. Satu setengah tahun lalu ia didiagnosis menderita PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau trauma yang disebabkan oleh satu pengalaman tertentu. Meski sudah membaik, Abigail mengaku masih merasakan efek negatif dari pengalaman ini.
"Pengalaman itu kadang terputar lagi di kepalaku. Aku masih sering mengalami mimpi buruk, aku masih terkaget-kaget saat seseorang tiba-tiba menyentuhku, meski itu adalah sahabatku yang menepuk bahuku," tulisnya.
Terakhir, Abigail menyayangkan anggapan bahwa hanya kejadian permekosaan yang dilaporkan ke polisi yang patut diperhatikan. "Itu tidak adil, tidak benar, dan tidak menolong. Seperti matamu memar karena ditonjok, tapi karena kamu tak lapor polisi, maka kau tak benar-benar ditonjok," tuturnya.
"Pemerkosaan yang tidak dilaporkan maupun dilaporkan sama-sama harus diperhitungkan. Titik," tulis Abigail Breslin.