Liputan6.com, Jakarta Jauh sebelum terkenal, pesulap tradisional Pak Tarno juga pernah mengalami masa-masa sulit. Ketika kecil, Pak Tarno harus kehilangan ayah dan ibunya yang meninggal dunia.
Alhasil, pesulap 66 tahun itu pun harus menyambung hidup seorang diri. Berbagai ujian datang kepada Pak Tarno. Beruntung, ia dapat melewati semuanya dengan bermodal ilmu agama.
Advertisement
"Hidup saya luntang-lantung waktu itu. Benar-benar enggak tahu arah, tapi untungnya saya masih punya pengangan hidup. Ya, ilmu agama," ungkap Pak Tarno.
Saat mengecap kesuksesan melalui ajang pencarian bakat sulap, Pak Tarno tak pernah lupa dengan pengalaman pahitnya. Pesulap yang memiliki jargon 'Tolong dibantu ya, jadi apa prok-prok-prok' ini selalu berupaya menghibur setiap anak kecil yang ditemuinya.
Baca Juga
Hal itu terlihat juga ketika Pak Tarno menghibur puluhan anak-anak di Sekolah Global Mandiri Cibubur, Jakarta Timur, baru-baru ini. Wajah Pak Tarno tampak bahagia saat berhasil membuat kagum anak kecil dengan trik sulapnya.
"Setiap ketemu anak-anak saya selalu teringat masa kecil. Saya senang banget bisa menghibur mereka. Melihat mereka ketawa itu senang banget. Karena dulu saya sulit mendapatkan kebahagiaan di usia mereka ini," ujar pemilik nama Sutarno ini.
Aksi cekatan Pak Tarno mendapat apresiasi dari Dirut Sekolah Global Mandiri, Rifa Ariani. Terlebih lagi, siswa-siswi yang dihibur Pak Tarno tampak nyaman.
"Senang dan bangga banget Pak Tarno berkunjung ke sini. Anak-anak nyaman juga dengan beliau, senang sekali," ucapnya. (Ras)
Saksikan video menarik berikut ini: