Ajang Ngayogjazz 2017 Dianggap Lebaran Musikus Jazz Indonesia

Ngayogjazz akan menjadi tempat bagi para musikus jazz untuk menunjukkan keahliannya.

oleh Yanuar H diperbarui 17 Nov 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 08:30 WIB
Ngayogjazz 2017
Ngayogjazz 2017

Liputan6.com, Yogyakarta Puluhan musikus jazz akan bereuni di Ngayogjazz 2017 yang akan digelar di Dusun Kledokan, Selomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara yang digelar Sabtu, 18 November 2017 ini akan menjadi momen Lebaran bagi musikus jazz. 

Bambang Paningron, tuan rumah Ngayogjazz, mengatakan tahun ini Ngayogjazz akan menjadi tempat bagi para musikus jazz untuk menunjukkan keahliannya. Mulai dari musikus lokal, nasional, hingga internasional akan tampil dalam acara tahunan di pedesaan. Sehingga ini adalah momen bagi musikus untuk berkumpul setelah setahun berkreasi di daerahnya masing-masing.

"Ini seperti reuni atau Lebarannya musikus jazz Indonesia. Bagi musikus yang baru naik ini menjadi kebanggaan karena pernah tampil di Ngayogjazz," ujar Bambang di Inside By Melia Hotel, Yogyakarta, Kamis (16/11/2017).

Bambang mengatakan tahun ini NGayogjazz memiliki tema "Wani NgeJazz  Luhur Wekasane" yang diambil dari peribahasa Jawa "Wani Ngalah Luhur Wekasane". Peribahasa ini berarti siapa yang berani mengalah akan mendapatkan kemenangan di kemudian hari. Jadi siapa pun yang mau memberikan kontribusi dan apresiasinya terhadap jazz, baik penyelenggara, warga desa yang ditunjuk sebagai tuan rumah, musikus, maupun penonton, akan mendapatkan kemuliaan. 

"Tagline ini muncul melihat perkembangan dinamika bangsa ini yang makin banyak orang ingin menang sendiri dan membawa atau memaksakan kebenaran mereka sendiri tanpa bisa menerima pikiran dan pendapat orang lain," ujarnya.  

 

Akan ada 5 panggung

Bambang mengatakan selama acara akan ada Panggung Permainan Musik Jazz, Pasar Jazz, Pameran Foto dan Pentas Kesenian tradisional. Seperti biasa setiap tahun ada lima panggung yang akan diisi para musikus. Menariknya, tahun ini bagi para pengunjung Ngayogjazz dapat menyumbangkan buku tulis atau buku gambar. Buku tulis atau buku gambar kosong ini akan menjadi tiket masuk Ngayogjazz. 

"Yang baru dari Ngayogjazz adanya kerja sama dengan Komunitas Jendela membuat sebuah gerakan sosial yang mengumpulkan buku tulis kosong pada pelaksanaan Ngayogjazz tahun 2017 ini. Pengunjung Ngayogjazz diharapkan untuk membawa buku tulis ataupun buku gambar kosong sebagai pengganti tiket masuk," katanya.

Sementara Founder Ngayogjazz Djaduk Ferianto mengatakan tahun ini ada beberapa artis yang akan terlibat mulai dari Sri Hanuraga Trio Ft. Dira Sugandi , Rémi Panossian Trio (Prancis), Jeffrey Tahalele & Friends, NonaRia Ft. Bonita, Bintang Indrianto-Gambang Suling, Endah N Rhesa, Everyday hingga Gugun Blues Shelter. Menurut dia. Gugun Blues Shelter masuk di Ngayogjazz karena jenis musiknya masih masuk dengan jazz.

"Root musik jazz itu dari blues," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya