Liputan6.com, Jakarta - Satu dekade sudah Chrisye meninggalkan panggung musik Indonesia. Namun karya-karyanya seolah tak lekang dimakan zaman. Chrisye mampu membagikan lagu-lagunya ke semua generasi. Tak terkecuali, generasi milenials, sebutan bagi anak-anak muda yang hidup di zaman serba digital dan kekinian.
Hal itu terlihat melalui konser Tribute to Chrisye bertajuk #spiritcontinues yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017) malam. Sejumlah musisi yang berasal dari generasi musik yang berbeda, berada di satu panggung melantunkan lagu penyanyi yang dijuluki Sang Legenda.
Advertisement
Baca Juga
Lagu-lagu hits abadi Chrisye seperti "Anak Sekolah", "Pergilah Kasih", "Kisah Kasih di Sekolah", "Galih dan Ratna", "Kala Cinta Menggoda" hingga "Andai Aku Bisa" dibawakan dengan aransemen musik yang berbeda oleh musisi YouTube, yakni Deradia, Eclat, Oscar Mahendra dan Electroma. Tak ketinggalan, penampilan menawan dari SORE, Reza Artamevia dan Glenn Fredly.
Â
Tularkan Semangat Berkarya
Apa yang ditampilkan para pengisi acara di panggung konser Tribute to Chrisye sangat memuaskan Damayanti Noor, istri Chrisye.
Ia tak menyangka jika anak-anak milenials mampu membawakan lagu Chrisye dengan nuansa kekinian tanpa menghilangkan 'kenikmatan' dalam mendengarkan karya Chrisye.
"Semuanya bagus-bagus. Ini jadi semangat untuk saya dan penggemar Chrisye di Indonesia. Senang rasanya lagu-lagu Chrisye dihidupkan kembali di acara seperti ini," kata Yanti, sapaannya, memuji penampilan musikus muda saat melantunkan lagu Chrisye.
Ia berharap, semangat Chrisye dalam memajukan musik Indonesia menular ke semua musikus di berbagai zaman. "Biar bagaimanapun (musik) tidak bisa berhenti di Chrisye. Musik Indonesia harus diteruskan. Mudah-mudahan lagu-lagu Chrisye bisa menyemangati mereka," dia berharap.
Advertisement