Liputan6.com, Jakarta Pasca kesuksesannya menggebrak panggung Viva Las Vegas 2 tahun lalu, kini band Rockabilly asal Bali, The Hydrant kembali mengguncang panggung yang sama Viva Las Vegas Rockabilly Weekend pada 21 April 2018 mendatang.
Manajer dari band yang bermarkas di Denpasar ini, Rudolf Dethu saat dikonfirmasi melalui saluran telephone mengatakan jika band asuhannya itu di tahun 2017 memang mendapat tawaran juga untuk main di Viva Las Vegas Rockabilly Weekend namun dirinya lebih memilih untuk bertandang festival di Eropa.
"Kita absen tahun lalu karena memilih untuk tampil di Ohoda Festival, Slovakia dan acara Mighty Sounds Festival di Ceko," ujar Rudolf Dethu kepada Liputan6.com, baru-baru ini.Â
Advertisement
The Hydrant sendiri akan tampil di jam primetime yakni 9 malam waktu setempat akan tampil di Piano Bar. “Ini juga menjadi nilai plus bagi kami jika dibandingkan tahun lalu, pada jam itu sedang ramai-ramainya tentu uforia dai festival itu akan semakin terasa," ujarnya.
Â
Baca Juga
Selanjutnya
Â
Dikatakannya, band yang beranggotakan Marshello (vokal, gitar, harmonika), Adi (bas betot), Vincent (gitar utama), dan Chris (drum stand up) itu akan tampil hari ke 3 dari 4 hari penyelenggaraan.
"Kami akan membawakan lagu-lagu baru dan belum pernah dibawakan sebelumnya. Dan kami juga akan fokus untuk kostum nanti," ujarnya.
Namun, Dethu juga menyayangkan jika pemerintah dalam hal ini Bekraf kurang proaktive dalam penanganan hal ini. Dia menilai jika pemerintah cepat tanggap hal ini harusnya tidak perlu digedor lagi.
"Seharusnya sudah punya list band atau individu mana yang memang benar-benar sudah berkontribusi ‘memasarkan’ Indonesia di kancah internasional, band kami ini main bukan sembarang festival ini festival besar yang notabene kunjungan penontonya lebih dari 4 ribuan penonton," kata pria yang sempat menulis buku untuk band Superman Is Dead ini.
Â
Advertisement
Selanjutnya
Â
Dia mengaku jika saat ini juga membuka kotak donasi yang di prakarsai oleh rekannya sebagai bentuk dukungan untuk The Hydrant. "Ya.. itu di inisiasi oleh rekan saya melalui kitabisa.com, namun sesungguhnya itu tidaklah terlalu berpengaruh, kami juga saat ini sangat menghindari bantuan dari pemerintah karena ini massa Pemilu kami tidak mau terjadi hal di luar kuasa kami," tutupnya.
"Ini adalah pembuktian kami,  kami dalam berkarya dan bermusik tidak main-main. Kami berharap sepulangnya kami dari ajang berkelas internasional itu kami bisa membawa spirit baru dan para pemusik semakin dihargai di tanah kelahirannya dan di luar negeri makin berkibar," pungkasnya.